Mohon tunggu...
Dionisius Riandika
Dionisius Riandika Mohon Tunggu... Guru - Seorang Educator, Hipnomotivator, Hipnoterapis, Trainer, Penulis

Lahir di Kota Ambarawa, Kabupaten Semarang

Selanjutnya

Tutup

Filsafat Pilihan

Instanisme dan Nirbahagia

21 Januari 2023   20:36 Diperbarui: 21 Januari 2023   20:38 168
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Filsafat. Sumber ilustrasi: PEXELS/Wirestock

Sadar ataupun tidak, manusia tengah dikerangkeng dengan instanisme. Instanisme adalah suatu paham yang menyukai segala hal yang bersifat instan. 

Awalnya sangat menggiurkan. Tapi, pada akhirnya menjerumuskan setiap penganutnya masuk ke dalam kondisi nirbahagia.

Peran Perkembangan Teknologi

Sejarah umat manusia terus maju. Salah satu indikator kemajuannya dilihat lewat perkembangan teknologi. Berbagai hal diciptakan dengan dalih efektivitas dan efisiensi. Teknologi diklaim mampu membantu meringankan berbagai aktivitas serta pekerjaan manusia.

Mari kita catat sedikit. Manusia berusaha mempercepat mobilitas dengan menciptakan berbagai alat yang mampu mengurangi langkah kaki. Sepeda diciptakan. 

Tak cukup dengan sepeda yang dikayuh manual, sepeda bermotor dibuat. Menyusul mobil hingga pesawat bermesin jet yang kian memiskinkan langkah kaki untuk berjalan atau berlari.

Di sisi lain, robot-robot diciptakan untuk menggantikan banyak pekerjaan yang jika dilakukan oleh manusia akan memakan waktu lebih lama. Intinya, manusia menginginkan segala hal berjalan lebih cepat dan lebih cepat lagi.

Hingga, akhirnya dunia pun diletakkan di telapak tangan dan segala pekerjaan dilakukan dengan ujung jari. Tanpa disadari, bahkan justru sangat dinikmati, manusia kian terjerumus dalam instanisme kritis.

Saat menyaksikan video di YouTube yang terlalu panjang, orang akan mempercepat atau bahkan melewatinya. Ketika menulis pesan di media sosial, orang lebih suka memendekkan kata. Bahkan, mengganti kata dan kalimat dengan simbol-simbol saja.

Tak suka dengan tayangan berdurasi lama, Tik Tok digandrungi karena durasi singkatnya. Jika muncul konten yang tak disuka, langsung swipe saja. Informasi di buku-buku tak lagi disukai, lebih senang mencari di berita-berita dan hanya membaca judulnya saja sudah merasa mengetahui semua isinya.

Tentu saja, masih sangat banyak perkembangan teknologi yang akan menambah daftar panjang sekaligus mengukuhkan adanya instanisme.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun