Mohon tunggu...
Muhammad Dimyati
Muhammad Dimyati Mohon Tunggu... Wiraswasta - loveyourself

loveyourself

Selanjutnya

Tutup

Money

Bagaimana Nasib Petani Tembakau di Rembang Saat Ini? Sejahterakah?

16 November 2020   12:02 Diperbarui: 16 November 2020   12:12 121
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ekonomi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Caruizp

Rembang 16/11 hujan telah turun kembali, suara rintikan hujan terdengar nyaring ditelinga. Permukaan tanah mulai basah dengan guyuran air hujan.

Akan tetapi tembakau para petani masih berada dihalaman rumah mereka masing-masing dan mereka pun mulai berhamburan keluar rumah untuk meneduhkan tembakau mereka dari guyuran hujan tersebut. 

Para petani tembakau sailing bekerja sama dalam hal ini dikarenakan tidak akan mungkin bila hanya seorang saja bisa mampu meneduhkan hamparan tembakau yang masih tersebar di beberapa tempat. Tidak hanya itu bahkan juga terdapat anak kecil yang ikut serta meneduhkan tembakau dan nenek tua yang memindahkan tembakau ke tempat yang lebih teduh lagi.

Panen tembakau kali ini memang dikira lebih berat jika dibandingkan dengan tahun-tahun lalu. Hal yang mendasarinya ialah waktu panen telah tiba cuaca berubah menjadi tidak menentu dengan kata lain panas yang tidak stabil karena seringnya turun hujan disiang hari.

Hal tersebut menjadikan para petani tembakau harus bekerja lebih keras lagi agar tembakau mereka akan tetap menghasilkan kualitas yang bernilai jual tinggi.

Tembakau di Kabupaten Rembang memang sudah tidak diragukan lagi kuakitasnnya terutama untuk di Kecamatan Sumber. Di wilayah tersebut hampir setiap tahunnya mampu menghasilkan tembakau murni yang siap di setorkan ke gudang Sadana hingga berton-ton. Untuk pengirimannya sendiri itu juga perlu menggukan teknik dalam mengemasnya. 

Gudang Sadana hanya akan mampu menerima tembakau dari petani bila memang sudah terbentuk bal-balan (sebutan untuk kemasan tembakau  berbentuk balok yang berbobot sekitar 50 kg). 

Setiap tembakau yang telah melewati proses panjang mulai dari pemanenan, pengrajangan, pengeringan hingga pengembunan baru akan di kemas dengan cara di press berbentuk balok yang siap di kirimkan ke Gudang Sadana yang bertempat di Kemadu, Sulang. 

Namun petani tembakau sudah tidak heran lagi dengan cuaca tidak menentu karena dari dahulu para petani sudah sering mengalami hal seperti itu, hal tersebut hanya menjadi perkara biasa. Namun yang menjadikan petani tembakau merasa keberatan bahkan sengsara ialah keputusan-keputusan sepihak yang dilakukan dari gudang Sadana.

10 tahun yang lalu masyarakat Rembang telah melakukan kontrak dengan Gudang Sadana dari perjanjian kontrak tersebut bahwasanya mereka akan bekerja sama dalam memakmurkan masyarakat khususnya petani di kabupaten Rembang. Akan tetapi saat ini para petani merasa dirugikan kerja keras mereka tidak mendapatkan timbal balik yang sesuai. 

Dari pihak petani banyak yang menengeluh saat ini karena mereka merasa dirugikan oleh pihak dari Gudang Sadana. Untuk tahun kemarin memang peraturan-peraturan sudah ada akan tetapi tidak sesulit ini. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun