Tepat tanggal 1 Desember, diperingati sebagai hari Aids Sedunia. HIV/ AIDS saat ini begitu marak terjadi akibat pergaulan bebas atau penggunaan jarum suntik dsb. Selama ini, banyak orang yang mendiskriminasikan penyakit HIV/AIDS, padahal tidak semua orang terkena HIV/AIDS karena faktor seks bebas. Tapi pada realitanya, kebanyakan orang yang terkea HIV/ AIDS karena Faktor seks bebas.
Menteri Kesehatan RI Nafsiah Mboi menggelar acara Pekan Kondom Nasional, dimana pergelaran tersebut kondom itu akan dibagi-bagikan ke kampus dan untuk umum, untuk mencegah HIV/ AIDS.
Menurut saya, cara Beliau sudah tepat, tapi tidak harus membagi-bagikan kondom ke kampus. Jika kondom itu dibagi-bagikan ke kampus, secara tidak lansung itu sudah melegalkan seks bebas.
Seharusnya kepada Mahasiswa, diberikan pembekalan tentang apa itu HIV/AIDS, dampaknya bagaimana, dan cara menanggulanginya. Karena walaupun mahasiswa dan sudah memiliki kebebasan, tetapi butuh arahan/ prosedur juga. Â Kita bisa melihat di Jakarta sendiri yang sudah metropolitan saja, hampir 50 persen remaja tidak tahu apa itu seks bebas. ( Anggota Persatuan Anggota Muda Obstetri dan Ginekologi (PAOGI) Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia dr. Ulul Albab ). Padahal Jakarta yang Ibu Kota negara indonesia, yang memiliki segala fasilitas dan teknologi yang sudah ada, lebih gampang mendapatkan informasi dibandingkan masyarakat yang diluar Jawa.
Indonesia bukanlah budaya Barat. Indonesia adalah budaya Timur yang masih menjunjung tinggi HAM, Budaya dan memiliki norma-norma agama, moral yang masih tinggi.
Hai Generasi Muda, Masa Depan Negara Ini ada pada kita.
Katakan NO SEKS WITHOUT MARRIED
referensi :Â http://www.antaranews.com/berita/406617/separuh-remaja-jakarta-tak-tahu-hivaids
