Oleh Dinda Annisa
Di Indonesia, kita memiliki begitu banyak tempat wisata seperti Bali, Yogyakarta, Danau Toba dan Lombok. Banyak pedagang kaki lima yang menjual makanan, minuman, dan souvenir di tempat-tempat wisata ini.. Kita juga sering melihat sebagian besar tempat-tempat ini dipenuhi dengan banyak sampah.
Bagaimana cara membuat warung makan zero waste di tempat-tempat wisata tersebut?
Wanita di Doodhpathri, tujuan wisata di Jammu and Kashmir (J&K), India, menunjukkan cara untuk membuat warung makan tanpa sampah dan bagaimana ibu-ibu rumah tangga bisa menjadi pengusaha. Ini adalah bagian terakhir dari dua artikel.
Produksi limbah
Menurut laporan Dewan Pengendalian Pencemaran Jammu dan Kashmir 2019-2020, J&K, Wilayah Persatuan, menghasilkan 1.518 metrik ton sampah setiap hari. Kabupaten Budgam sendiri menghasilkan 35,2 metrik ton sampah per harinya.
"Kashmir menghasilkan produksi limbah yang sangat besar. Sebagian besar tempat di Kashmir memiliki limbah yang tergeletak di jalan dan tepi sungai," kata Sheikh Ghulam Rasool, seorang aktivis lingkungan, kepada indiaspend.com.
Ia mencontohkan tempat-tempat wisata seperti Gulmarg dan Pahalgam di J&K.
"Warung makan 'zero-waste' di Doodhpathri memang merupakan perkembangan yang positif [...] ekowisata adalah kebutuhan saat ini," ujarnya.
Awalnya, Naseema tidak menyangka akan menjadi contoh bisnis berkelanjutan yang dijalankan perempuan di wilayahnya, apalagi mengelola bisnis tersebut.