Purwosari, Mijen, Semarang 1/8/2022, Stunting adalah kondisi gagal tumbuh pada anak balita (bayi di bawah 5 tahun) akibat dari kekurangan gizi kronis sehingga anak terlalu pendek untuk usianya. Kekurangan gizi terjadi sejak bayi dalam kandungan pada masa awal setelah bayi lahir, akan tetapi kondisi stunting baru nampak setelah bayi berusia 2 tahun. Terdapat 0,04% balita stunting di RW 1 Kelurahan Purwosari.Â
Sementara itu, Prevalensi stunting di Indonesia tahun 2021 sebesar 24,4% dan pemerintah menargetkan penurunan sebesar 2,7% tiap tahunnya.. Sejalan dengan hal tersebut, Mahasiswa KKN UNDIP Tahun 2022 turut berkontribusi untuk mengedukasi masyarakat dalam upaya pencegahan stunting, terutama pada ibu-ibu hamil dan yang memiliki balita
Program " Edukasi dan Pendampingan Kepada Masyarakat Terkait Stunting" dilaksanakan pada hari Senin, 1 Agustus 2022 bertempat dibalai kelurahan. Kegiatan ini menargetkan keluarga yang memiliki anak dengan masalah stunting dan mengundang Ibu-Ibu PKK RW 01. Kegiatan ini juga melibatkan beberapa stakeholder yaitu pihak Kelurahan Purwosari dan Ketua RW 01.Â
Tema umum yang dibawakan pada acara kali ini yaitu " Gerakan Masyarakat Sadar Stunting " dengan penyampaian materi sesuai ranah keilmuan setiap mahasiswa. Tujuan dari diadakannya kegiatan ini adalah sebagai suatu upaya pencegahan dan juga pemberian informasi kepada masyaraka terkait bagaimana cara mencegah stunting sejak mulai kehamilan sampai anak sudah lahir.
Kegiatan dimulai dengan pemberian materi terkait stunting secara umum dan faktor risiko stunting dengan fokus imunisasi yang dibawakan oleh mahasiswa Ilmu Keperawatan, lalu dilanjutkan dengan materi terkait pola asuh yang baik pada anak dibawakan oleh mahasiswa Psikologi, lalu lanjut dengan penyampaian materi terkait gizi yang baik bagi anak terutama penderita stunting yang dibawakan oleh mahasiswa Agribisnis.Â
Selain kegiatan yang ditujukkan kepada masyarakat, mahasiswa Statistika membuat sebuah form yang berguna sebagai pemantauan stunting dan diberikan kepada Ibu-Ibu PKK. Kegiatan berjalan dengan baik, feedback yang diberikan oleh target sudah sesuai dengan adanya interaksi 2 arah. Masyarakat juga mengatakan bahwa pengetahuan mereka serta kesadaran terkait pentingnya mencegah stunting bagi anak mereka mulai bertambah. Â
Lalu terakhir ditutup dengan pemberian modul pembelajaran serta modul pemantauan kepada masyarakat dan Ibu-Ibu PKK. Â Tantangan bagi kami mahasiswa ialah bagaimana kami menyampaikan semua materi dengan menggunakan Bahasa yang mudah dimengerti, tidak menggunakan Bahasa ilmiah.Â
Tantangan tersebut berhasil dilewati, masyarakat paham akan materi yang disampaikan dan tidak ada hambatan yang signifikan saat berlangsungnya kegiatan
Penulis :