Mohon tunggu...
Dini Erian
Dini Erian Mohon Tunggu... -
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

Bisnis Waralaba, Menopang Ekonomi Bangsa

27 November 2018   17:09 Diperbarui: 27 November 2018   17:25 316
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ekonomi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Caruizp

Sebagian besar dari kita mungkin banyak yang berminat membuka usaha namun belum cukup percaya diri untuk memulai brand atau merk baru. Namun jangan risau, mencoba bisnis waralaba bisa menjadi salah satu alternatifnya, karena kita atau calon pengusaha tak perlu repot-repot memulai bisnis dari nol.

Dengan bisnis waralaba, kita tidak perlu lagi merancang ide, penamaan atau manajemen usaha. Karena itu semua sudah terbangun oleh induk perusahaan. Tentu ini akan semakin memudahkan calon pengusaha yang hanya tinggal mengikuti pola yang sudah dibangun dan mengimplementasikannya pada lokasi yang berbeda-beda. Terlebih jika perusahaannya sudah memiliki reputasi yang unggul dan dipercaya masyarakat, pemasaran pun akan semakin terbantu.

Mungkin ini juga yang menjadi alasan bisnis waralaba berkembang sangat pesat di seluruh dunia. Sekedar informasi, kini ada sekitar 2 juta waralaba di seluruh dunia yang sudah tercatat dengan total pekerja hingga 19 juta orang, dan berkontribusi sebesar 2.79% terhadap PDB di setiap negara. Di Indonesia sendiri, sebanyak 655 brand waralaba sudah terdaftar di Kementerian Perdagangan dengan total nilai produksi barang dan jasa sekitar 17,2 miliar dolar.

Dari data tersebut kita bisa menyepakati bahwa bisnis waralaba bisa menjadi cara menekan angka pengangguran yang masih tinggi. Menurut data Badan Pusat Statistik, sebesar 6,87 juta orang penduduk Indonesia masih mencari pekerjaan (pengangguran). Perkembangan bisnis waralaba yang pesat dari dalam maupun luar negeri bisa menjadi  kesempatan yang tepat untuk menyerap banyak tenaga kerja.

Kemudian muncul pertanyaan, bagaimana langkah pemerintah dalam menarik masyarakat untuk menjadi wirausaha waralaba baru?

Eits tenang.. Bersama Asosiasi Frenchise Indonesia atau AFI, Kementerian Perdagangan Republik Indonesia resmi membuka pameran peluang waralaba yang disebut Info Franchise dan Business Concept (IFBC) 2018.

IFBC 2018 merupakan rangkaian pameran yang dilaksanakan oleh AFI guna menghadirkan kesempatan bagi masyarakat untuk menjadi pengusaha dengan memilih ragam referensi peluang bisnis (franchise, peluang usaha, distributor, keagenan atau kemitraan) melalui sarana pameran.

Kenapa harus dengan pameran?  

Nah karena dengan menggelar pameran, masyarakat bisa secara langsung mendapatkan informasi dari setiap stand waralaba yang tersedia. Dan juga masyarakat bisa langsung menghampiri stand waralaba yang mereka minati, karena sebanyak 142 industri waralaba dari berbagai sektor turut serta dalam pameran kali ini.

Bukan hanya itu, di dalam gelaran IFBC 2018 Kementerian Perdagangan Republik Indonesia juga hadirkan Klinik Bisnis untuk calon pengusaha berkonsultasi seputar waralaba, bahkan ada juga workshop e-commerce, bincang sukses wirausaha, bincang bisnis inspiratif, hingga motivasi bisnis. Bukankah ini sebuah pameran yang menguntungkan para calon pengusaha?

Gelaran IFBC tahun ini sudah jauh berkembang dibandingkan gelaran tahun-tahun sebelumnya. Karena melihat antusiasme masyarakat yang berkunjung selalu meningkat pesat. Tahun lalu saja tercatat sebanyak 23.300 pengunjung yang hadir. Bukan tidak mungkin di tahun ini akan semakin dibanjiri oleh pengunjung.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun