Mohon tunggu...
Dinda Tri mayla para diba
Dinda Tri mayla para diba Mohon Tunggu... Mahasiswa - Seni dalam imajinasi yang tak terpublikasi

Seni yang abstrak adalah pikiran seorang saat sendiri.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Sosok Hantu Wanita Merah di Asrama

31 Oktober 2022   19:55 Diperbarui: 31 Oktober 2022   20:50 674
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Cukup lama aku duduk termenung di kursi balkon asrama . Hembusan angin meniup rambut pendekku yang terurai gerai, menatap langit yang ditaburi bintang dan bulan yang sudah tidak tampak lagi karena tertutupi awan hitam. Dinda Trimayla Paradiba nama lengkap ku yang sering akrab dipanggil Dinda atau Diba oleh teman-teman ku.

Perasaan senang dan bangga saat namaku lolos jalur SNMPTN 2022 kemarin dan Menjadi mahasiswi baru di institut teknologi Sumatera.Tidak terasa sudah berjalan satu minggu aku melakukan aktivitas kuliah umum dari pagi hingga malam. Aku tidak menyukai keramaian, aku lebih menyukai suasana yang sepi dan saat sendiri .Jarum panjang menunjukkan pukul 12 malam menandakan waktu semua orang sudah tertidur namun, tidak denganku. Aku merasa bosan di kamar dan beralih duduk di balkon asrama .aku tinggal di asrama di lantai 4 dikamar 4418. Aku sangat nyaman duduk sendiran di balkon sambil menatap langit berawan hitam. Saat aku ingin kembali ke kamar dan mencoba tidur tiba-tiba, aku mencium bau pandan. Bau itupun semakin lama semakin parah dan seolah bau itu berada di dekatku. Akupun memutuskan kembali untuk tidur ke kamarku.

Saat aku sampai di lorong menuju kamarku ,aku dikagetkan kembali dengan suara wanita bersiul , dengan penasaran aku pun mengikuti sumber suara tersebut dengan langkah kaki yang hampir seirama dengan suara detik jam yang berbunyi. Tetap berpikir positif bahwa suara wanita itu mungkin saja teman asramaku yang iseng. Sampai di sumber suara aku tidak melihat seorang pun berada di ujung lorong tersebut,tiba-tiba aku tidak asing mencium bau yang sama seperti di balkon tadi,ya aku mencium aroma pandan itu kembali.dan disaat itulah aku tidak bisa berpikir jernih dan positif.

"Bau banget sih, siapa sih yang iseng malam-malam begini," decakku kesal. Aku pun memutuskan untuk kembali ke kamar. Namun di tengah perjalanan aku merasakan bulu kudukku meremang. Pikiranku mulai kalut dan tidak tenang. Akupun semakin mempercepat langkah kakiku sambil Berpikir positif namun, hawa dingin menusuk leherku. Seakan belum cukup membuat ku ketakutan, aku pun berhenti sebentar karena merasakan sesuatu memperhatikanku dari jauh.

Sesampainya di kamar aku langsung menjatuhkan tubuhku ke kasur dan menarik selimut tebalku hingga tak menyisakan satu anggota badan yang terlihat .berusaha bodo amat dan menutup mataku untuk melupakan hal aneh yang terjadi, tetapi dibalik selimut tebalku aku mendengar bunyi pintu kamarku yang terbuka secara perlahan. Dan seakan ingin mati dari dunia ini ketika selimutku tiba-tiba ditarik paksa dan diperlihatkan sosok tinggi wanita berbaju merah panjang yang tersenyum lebar, Rambut panjang yang hampir  menyentuh lantai ,bola mata yang berisikan belatung dimana-mana ,dan wajah yang sudah tidak berbentuk lagi dengan darah yang mengucur deras dari pipinya .

Image caption
Image caption

Sosok itu tersenyum begitu lebar, seolah merobek wajahnya sendiri. Aku yang melihat sosok itu ingin pingsan setelah wanita itu mengucapkan kalimat yang tidak akan pernah aku lupakan. "aku lapar,apakah kamu enak untuk dinikmati."ucap wanita merah seraya mendekatiku yang sudah terbujur kaku. Aku tidak bisa berkutik bahkan mengerakkan mulutku untuk berteriak. Aku ingin menangis namun saat itulah aku tiba-tiba terbangun dari mimpi itu karena suara panggilan teman sekamarku rafi untuk segera berangkat ke masjid melakukan salat shubuh berjamaah. Aku pun merasa lega atas kejadian nya yang hampir membuatku mati ternyata hanya sebuah mimpi buruk . Akupun segera mengambil air wudhu dan bergegas berangkat ke masjid bersama teman-temanku.Namun saat kembali setelah melaksanakan salat shubuh aku melihat sosok itu kembali persis dengan apa yang kumimpikan semalam .Ia wanita berbaju merah dengan Rambut panjang seuntai sedang bermain ayunan di dalam kamarku sambil tersenyum lebar sambil menatap ku.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun