Mohon tunggu...
Dinda Sintya Ayunda
Dinda Sintya Ayunda Mohon Tunggu... Mahasiswa Rekayasa Nanoteknologi Universitas Airlangga'24

Mahasiswa Rekayasa Nanoteknologi Universitas Airlangga'24

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Peran Nanoteknologi dalam Transformasi Industri Petrokimia pada Sektor Energi

26 Mei 2025   00:01 Diperbarui: 26 Mei 2025   00:00 63
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Alam dan Teknologi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Anthony

Peran Nanoteknologi dalam Transformasi Industri Petrokimia pada Sektor Energi

Kebutuhan energi di seluruh dunia terus meningkat setiap tahun. Tekanan ini mendorong sektor energi untuk mencari solusi yang lebih efisien, bersih, dan aman. Salah satu inovasi yang menjanjikan berasal dari bidang nanoteknologi. Teknologi ini memberikan pendekatan baru untuk meningkatkan kinerja industri petrokimia, yang merupakan fondasi energi global, khususnya dalam pengolahan minyak dan gas.

Industri petrokimia sering kali menghadapi berbagai tantangan serius. Masalah seperti korosi pipa, kebocoran gas, dan kehilangan energi selama proses produksi cukup umum. Banyak tantangan ini terjadi akibat penggunaan material dan teknologi tradisional yang memiliki keterbatasan dalam daya tahannya. Di sinilah nanoteknologi menjadi kunci sebagai solusi.

Material yang berada pada skala nano memiliki sifat yang istimewa. Ukurannya yang sangat kecil memberikan luas permukaan yang lebih besar dan aktivitas pori-pori yang lebih efektif. Ini membuatnya sangat tepat digunakan sebagai katalis dalam reaksi kimia serta mempercepat proses tanpa pemborosan. Selain itu, nanomaterial dapat menciptakan lapisan pelindung yang tipis di permukaan logam. Lapisan ini menghindarkan korosi dan memperpanjang masa pakai alat industri.

Inovasi untuk Keamanan dan Efisiensi Masa Depan

Penerapan nanoteknologi di sektor petrokimia bukan hanya sebuah gagasan, melainkan telah terbukti secara ilmiah. Katalis yang berbahan dasar nanomaterial dapat meningkatkan efisiensi reaksi kimia, dengan hasil yang lebih cepat serta penggunaan energi yang lebih rendah. Sensor gas yang berbasis nano juga memiliki sensitivitas yang lebih tinggi dan kecepatan yang lebih baik dalam mendeteksi kebocoran. Ini sangat penting untuk mencegah terjadinya kecelakaan yang berbahaya.

Di samping itu, nanoteknologi dimanfaatkan sebagai inhibitor korosi. Inovasi ini menjadi sangat krusial, mengingat pipa dan peralatan industri berada dalam kondisi ekstrem yang melibatkan suhu tinggi dan tekanan besar. Dengan perlindungan berbasis nano, risiko kerusakan dan kebocoran dapat diminimalisasi secara signifikan.

Teknologi ini bahkan mulai digunakan dalam eksplorasi minyak, proses pengeboran, hingga ekstraksi minyak yang sukar dijangkau. Dalam pengelolaan limbah dan pengawasan emisi, nanosensor menjadi alat bantu real-time yang sangat efisien. Semua ini memberikan harapan baru untuk industri energi yang lebih berkelanjutan, aman, dan ramah lingkungan.

DAFTAR PUSTAKA

Khan, W. S., & Asmatulu, R. (2025). Chapter 10---Nanotechnology safety in energy industry. In R. Asmatulu, W. S. Khan, & E. Asmatulu (Eds.), Nanotechnology Safety (Second Edition) (pp. 187--205). Elsevier. https://doi.org/10.1016/B978-0-443-15904-6.00022-8

Ferdous, A. R., Shah, S. N. A., Shah, S. S., & Aziz, Md. A. (2024). Advancements in nanotechnology applications: Transforming catalysts, sensors, and coatings in petrochemical industries. Fuel, 371, 132020. https://doi.org/10.1016/j.fuel.2024.132020

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun