Pada perkuliahan dipertemuan ketiga tepatnya pada tanggal 19 Maret 2025 yang dilakukan bersama bapak Drs. Study Rizal LK, M.A., selaku dosen pengampu mata kuliah Ilmu Dakwah.
Â
Mudik Dalam Perspektif Sosial dan Religius
Tradisi mudik atau pulang kampung menjelang Hari Raya Idul Fitri yang telah menjadi bagian integral dari budaya masyarakat muslim di Indonesia. Tradisi ini tidak hanya sekedar perjalanan fisik, tetapi juga memiliki makna sosial dan religius yang mendalam.Â
Silaturahmi dan Berbakti Kepada Orang Tua
Dalam Islam, silaturahmi sangat dianjurkan. Rasulullah SAW bersabda bahwa menyambung silaturahmi dapat melapangkan rezeki dan memperpanjang umur. Mudik menjadi sarana untuk mempererat hubungan keluarga, terutama dengan orang tua yang mungkin sudah lama tidak bertemu.
Mudik sebagai Refleksi dan Perjalanan Spiritual
Mudik juga dianggap sebagai perjalanan spritual. Banyak pemudik memanfaatkan waktu perjalanan untuk merenungkan perjalanan hidup, menyusun rencana masa depan, dan memperkuat hubungan dengan Allah SWT. Dalam Islam, perjalanan dikaitkan dengan kebesaran Allah, seperti yang disebutkan dalam QS. Al-AN'am:11. Selain itu, masjid di sepanjang jalur mudik sering menyediakan tempat istirahat (rest area), shalat berjamaah, dan kajian singkat, mengingatkan pemudik untuktetap menjaga spritualis di tengan kesibukan duniawi.
Dakwah Keselamatan dan Etika di Jalan Raya
Mudik juga menantang dalam hal keselamatan di jalan raya. Kepadatan arus mudik sering meningkatkan angka kecelakaan lalu lintas. Dalam perspektif Islam, menjaga keselamatan diri dan orang lain adalah kewajiban. Rasullullah SAW bersabda: "Tidak boleh membahayakan diri sendiri dan orang lain." (HR. Ibnu Majah). Oleh karna itu, penting untuk menyampaikan pesan mengenai etika berkendara, kepatuhaan peraturan lalu lintas dan kesabaran dalam perjalanan.
Keberkahan Ekonomi dan Gotong Royong