Mohon tunggu...
dinda nabila
dinda nabila Mohon Tunggu... Mahasiswa - Universitas Airlangga

Mahasiswa Kesehatan Masyarakat Universitas Airlangga

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Apakah Vitamin B6 Mampu Menurunkan Kadar Penyakit Jantung Koroner?

4 Januari 2023   15:26 Diperbarui: 4 Januari 2023   15:34 167
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kesehatan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Schantalao

Vitamin B6 atau biasanya dikenal dengan piridoksin yang merupakan salah satu jenis dari vitamin yang dapat larut dalam air yang diperlukan dalam beberapa proses metabolisme. Vitamin B6 disimpan dalam tubuh dalam bentuk yang umum piridoksal fosfat dan disimpan dalam hati, ginjal dalam jumlah yang sangat kecil.

Vitamin B6 ini juga memiliki fungsi, seperti membantu mempertahankan fungsi saraf dan berperan dalam membentuk sel-sel darah merah, membantu proses pembentukan energi, hematopoietik, mengatur aktivitas lain dalam tubuh, semakin tingginya asupan protein maka semakin tinggi juga kebutuhan vitamin B6nya.

Namun, apabila badan kita kekurangan Vitamin B6 akan menyebabkan anemia, ruam kulit, depresi, serta sistem kekebalan tubuh yang lemah. Maka dari itu kita harus mengonsumsi Vitamin B6 yang biasanya terkandung dalam susu, daging, hati, ginjal, ikan, serealia, kacang tanah, kecambah gandum, kentang, pisang, dan kacang kedelai.

Dengan mengonsumsi asupan Vitamin B6 yang cukup dapat menurunkan serum homosistein dan dapat memproteksi terhadap Penyakit Jantung Koroner (PJK). Homosistein adalah asam amino yang merupakan homolog dari asam amino sistein yang dibedakan oleh adanya tambahan methylene. Menurunnya kadar homosistein berperan dalam menurunkan risiko terjadinya peradangan kronis pembuluh darah yang merupakan risiko penyakit jantung koroner.

Meningkatnya kadar homosistein dalam darah yang melebihi kadar normal dapat disebut juga sebagai hiperhomosistein. Dengan adanya hiperhomosistein dapat menunjukkan bahwa telah terjadi gangguan pada salah satu jalur metabolisme, yang mampu membuat penglepasan yang berlebihan ke dalam darah bisa mengakibatkan penumpukkan di dalam sel.

Terdapat beberapa faktor lain yang mampu penyebab hiperhomosisteinemia, seperti pertambahan usia, jenis kelamin dimana pria memiliki kadar homosistein yang lebih tinggi, masa menopause, penurunan fungsi ginjal, dan berbagai jenis obat lainnya. Konsumsi alkohol dan merokok juga mampu menyebabkan hiperhomosistein. Selain oleh vitamin B6, terdapat pula vitamin B12 dan asam folat yang mampu mengendalikan homosistein darah.

Maka dari itu dengan mengonsumsi asupan vitamin B6 diperkirakan dapat menurunkan kadar homosistein dalam darah yang berhubungan dengan Penyakit Jantung Koroner (PJK) dikarenakan dalam mekanisme vitamin B6 mampu menurunkan kadar homosistein dalam tubuh. Menurunnya kadar homosistein itu juga berperan dalam menurunkan resiko terjadinya peradangan kronis pembuluh darah yang merupakan resiko dari penyakit jantung koroner.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun