Suara merupakan bagian penting dari kehidupan manusia yang tak terpisahkan dari aktivitas sehari-hari. Mulai dari komunikasi, hiburan, hingga peringatan bahaya, suara selalu mempunyai peranan besar dalam membentuk interaksi dan pengalaman kita. Namun, di balik keseruanny seperti pada acara musik atau konser dengan sistem tata suara besar, gelombang suara juga membawa dampak fisik dan psikologis tertentu, baik bagi manusia maupun lingkungan sekitarnya. Terutama saat ini yang sedang menjadi berita hangat adalah bunyi khas dari Sound Horeg.Â
Saat ini tengah ramai diperbincangkan akan hadirnya sound horeg, terutama bunyi khasnya yang menggelegar, bahkan dapat menggoyangkan genteng bagi rumah yang dilewatinya. Namun, nahasnya dengan frekuensinya yang sangat tinggi itu tidak menjadikan para pendengar setia Sound Horeg untuk berhenti mendukung akan adanya budaya tersebut. Bahkan nyatanya, budaya tersebut masih berjalan dan ramai hingga saat ini. Meskipun begitu masih banyak golongan yang menolak bahkan tidak setuju akan adanya budaya Sound Horeg mengingat dengan frekuensi yang tinggi tersebut ditakutkan dapat menimbulkan gangguan-gangguan telinga yang dapat mengganggu daerah pendengaran (Umar et al., 2023). Secara fisika bunyi yang dihasilkan dari budaya Sound Horeg dapat dijelaskan sebagai berikut:
Fenomena Fisika yang Terjadi
Dalam fisika, suara adalah gelombang longitudinal yang merambat melalui medium (udara, air, atau benda padat) akibat getaran partikel. Getaran ini menghasilkan perubahan tekanan udara secara periodik yang kemudian diterima oleh telinga sebagai bunyi.
Rumus dasar gelombang bunyi:
v=λ⋅f
Keterangan:
v = kecepatan bunyi (m/s)
λ = panjang gelombang (m)
f = frekuensi (Hz)
Pada acara musik seperti di foto, frekuensi bunyi yang dihasilkan dari speaker sangat beragam. Frekuensi rendah (bass) memiliki panjang gelombang besar sehingga getarannya bisa dirasakan tubuh (vibrasi fisik), sementara frekuensi tinggi lebih mudah terdengar oleh telinga.