Mohon tunggu...
Pendidikan Pilihan

"Sokola Rimba", Keadilan Pendidikan untuk Anak-anak Rimba

2 Januari 2019   10:32 Diperbarui: 2 Januari 2019   10:48 825
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Butet Manurung, sosok perempuan kartini yang sukses dalam membangun pendidikan bagi anak-anak rimba di pedalaman Jambi. perempuan bernama lengkap Saur Marlina Manurung merupakan sosok di balik berdirinya Sokola Rimba, sebuah sekolah non formal yang berada di hutan belantara. 

Butet menyandang gelar sarjana dan master di bidang Antropologi dan iya sempat bekerja di warung informasi konservasi ( WARSI ) sebuah lembaga yang peduli pada masalah konservasi sumber daya alam dan pengembangan masyarakat. perempuan ini memiliki hobi Traveling yang membuat ia berpikir bahwa hobi yang ia miliki tidak boleh hanya memberi  manfaat untuk dirinya sendiri, tetapi hobi yang ia miliki akan lebih indah jika dapat bermanfaat  untuk orang lain. 

Akhirnya butet mulai mengajar baca tulis bagi anak-anak suku Anak Dalam kawasan konservasi TNBD Jambi dan Sumatra Selatan. Saat mengajar Butet mulai merasa prihatin pada kehidupan masyarakat pedalaman yang hidup nomaden. Sementara disisi lain kehidupan mereka mulai terganggu dengan pihak pihak yang ingin menguasai hutan yang mereka miliki untuk menjadikan lahan bisnis, mereka sering tertipu akibat tidak bisa membaca dan menulis. 

Bahkan masyarakat pedalaman sering menandatangani surat yang mereka tidak ketahui isinya, dan mereka beranggapan bahwa pensil yang digunakan sebagai alat tulis merupakan setan bermata runcing yang meyebabkan hilangnya hutan mereka. dari sinilah Butet merasa masyarakat rimba perlu mendapatkan pendidikan yang dapat digunakan untuk melindungi mereka dari penindasan dunia luar.

Sokola Rimba merupakan sekolah non formal yang di dirikan di hutan belantaraya, sekolah ini dibangun untuk anak Rimba di TNDB Jambi. Awalnya Butet dan teman-temannya melakukan riset yang cukup lama untuk mengetahui pola kehidupan orang rimba mulai dari hubungan persaudaraan mereka sampai hubungan orang rimba dengan orang luar.

perjalanan Butet dan teman-temannya untuk membangun sekolah bagi orang rimba tidak mudah banyak rintangan yang di lewati mereka sampai akhirnya mereka dapat di terima disana. Salahsatunya rintangan, dari orang-orang rimba sendiri yang sangat anti dengan pendidikan karna mereka takut jika pendidikan dapat merubah adat istiadat mereka.

Namun, berkat keseriusan ,tekad yang kuat dan terus berusaha meyakinkan orang rimba akhirnya butet dan teman-temannya dapat melakukan pendekatan dan mampu memberikan pendidikan kepada orang-orang rimba. Tidak seperti sekolah formal, sokola rimba tidak memiliki bangunan yang tetap, sekolah ini selalu berpindah --pindah bahkan butet pernah mengajar di tepi sungai hanya dengan menggunakan kulit pohon sebagai media pembelajaran. 

Pendidikan yang di ajarkan juga hanya sesuai dengan kebutuhan mereka seperti membaca, menulis, berhitung serta pengetahuan dunia luar sehingga mereka dapat menyelesaikan masalah dengan dunia luar dan tidak mudah untuk di bodohi oleh pihak luar yang tidak bertanggung jawab.

Kerja keras butet dan teman-temannya akhirnya sudah mulai membuahkan hasil , kini anak-anak rimba tidak takut lagi untuk mengenal pendidikan bahkan butet telah dapat meyakinkan masyarakat rimba jika pendidikan tidak merubah adat istiadat mereka tapi bisa melindungi mereka serta mereka bisa mengetahui hal-hal diluar wilayah mereka. 

Anak anak rimba juga sudah mulai teliti. Sokola rimba kini bukan hanya ada di jambi , tapi kini butet dan teman-temannya sudah dapat membangun sokola rimba di beberapa wilayah indonesia seperti di Pesisir Mariso ( Makasar ) , Kajang ( sulawesi selatan ). Wailago (Flores), Asmat ( papua) dan jember( jawatimur ) dan Aceh.

Semoga semangat dan kerja keras butet terus dapat memberi inspirasi kepada anak-anak muda di indonesia khusunya bagi kartini masa kini.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun