Mohon tunggu...
Dinda Aulya Azhari
Dinda Aulya Azhari Mohon Tunggu... Mahasiswa - i love being myself

Simplicity is the key to happiness, Enjoyy!

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Darurat Kesehatan Mental bagi Generasi Muda di Tengah Pandemi Covid-19

4 Juli 2021   17:19 Diperbarui: 4 Juli 2021   17:24 77
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Alam dan Teknologi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Anthony

Pandemi COVID-19 memberikan dampak yang luar biasa untuk beberapa sektor. Tidak hanya untuk sektor ekonomi dan kesehatan fisik, kesehatan mental pun juga turut terdampak. Kesehatan mental merupakan sebuah kondisi dimana individu terbebas dari segala bentuk gejala-gejala gangguan mental. Individu yang sehat secara mental dapat berfungsi secara normal dalam menjalankan hidupnya khususnya saat menyesuaikan diri untuk menghadapi masalah-masalah yang akan ditemui sepanjang hidup seseorang dengan menggunakan kemampuan pengolahan stress.

Kesehatan mental merupakan hal penting yang harus diperhatikan selayaknya kesehatan fisik. Diketahui bahwa kondisi kestabilan kesehatan mental dan kesehatan fisik saling mempengaruhi. Tuntutan hidup yang berdampak pada stress berlebih akan berdampak pada gangguan kesehatan mental yang memburuk. Akan tetapi pemahaman akan kesehatan mental di Indonesia cenderung rendah.

Dalam Laporan Risiko Global 2021 yang diterbitkan World Economic Forum bersama Zurich Insurance Group menyebut bahwa 80% generasi muda  di seluruh dunia mengalami penurunan kondisi mental selama pandemi COVID-19. Di Indonesia sendiri, konsultasi terkait kesehatan mental di platfrom Halodoc mencapai 300% selama pandemi. Lonjakan tersebut membuat layanan konsultasi kesehatan mental menjadi satu dari lima layanan konsultasi yang paling banyak digunakan pasien.

Memburuknya kesehatan mental di masa pandemi bagi generasi muda diakibatkan oleh prospek ekonomi dan pendidikan yang terbatas. Melambatnya ekonomi di masa pandemi meningkatkan jumlah pengangguran secara signifikan. Generasi muda yang baru memasuki dunia kerja menjadi golongan yang paling banyak terdampak. Selain itu di kawasan terpencil, risiko pengangguran semakin serius dengan adanya kesenjangan digital di masa pandemi. Anak muda di perkotaan lebih cepat beradaptasi sementara anak di pedesaan masih kesulitan mengimbangi karena minimnya akses dan infrastruktur digital.

Depresi menjadi salah satu akibat dari terganggunya kesehatan mental. Depresi terjadi dengan salah satu ciri adalah dengan stres dan kecemasan berkepanjangan yang menyebabkan terhambatnya aktivitas dan menurunya kualitas fisik. Masyarakat cenderung memberi stigma negatif terhadap orang dengan gangguan mental yaitu dengan mencela dan menganggapnya sebagai aib, anggapan akan orang gila. Selain itu masyarakat yang kurang paham akan tanda -- tanda gangguan mental seperti depresi, yang mana depresi merupakan gangguan kesehatan mental yang paling sering ditemukan. Hal ini menyebabkan orang dengan kesehatan mental yang terganggu cenderung susah terbuka akan pengobatan dan malah merasa lebih tertekan akan stigma masyarakat.

Upaya penanganan kondisi kesehatan mental perlu dilakukan dan harus menjadi fokus dalam proses pemulihan pasca pandemi. Generasi muda juga harus memiliki saluran untuk mereka dapat bersuara dan memberikan kontribusi dalam pemulihan global di masa depan.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun