Mohon tunggu...
DINDA AYU OLIVIA FEBRIYANTI
DINDA AYU OLIVIA FEBRIYANTI Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Mahasiswa Ilmu Politik Universitas Brawijaya

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Menelisik Berbagai Faktor Pemicu Gerakan Radikalisme di Indonesia

29 November 2021   00:48 Diperbarui: 29 November 2021   01:05 255
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Fenomena hilangnya rasa kemanusiaan di dalam diri manusia kini telah merajalela di berbagai belahan dunia. Hal ini disebabkan karena munculnya paham radikalisme yang memberi dampak negatif terhadap kehidupan. 

Paham radikalisme umumnya memiliki tujuan untuk menerapkan sebuah ajaran agama islam yang murni dan terhindar dari penyimpangan-penyimpangan agama. 

Cara dan tindakan mereka mengembalikan ajaran islam yang murni inilah yang menjadi perhatian publik karena mereka melakukan tindakan kekerasan yang merugikan masyarakat dengan dalih hal ini merupakan perintah yang tertulis di dalam Al-Qur'an. Karena pihak-pihak yang mengatasnamakan islam inilah membuat orang memberi label kepada agama islam bahwa islam merupakan agama yang menyebarkan paham radikalisme.

Ada beberapa pihak yang memandang bahwa agama islam merupakan agama yang identik dengan terorisme maupun radikalisme. 

Mereka beranggapan seperti itu dikarenakan terorisme maupun radikalisme selalu identik dengan tindakan berupa teror bom, pembunuhan, kekerasan dan juga penyiksaan. Padahal semua hal tersebut berkebalikan dengan realitanya. 

Pada realitanya agama islam diyakini sebagai suatu kepercayaan atau sebuah pemahaman yang mengajarkan kedamaian dan ketentraman bagi semua penganutnya.

Apabila ditinjau secara etimologi, kata radikal berasal dari bahasa inggria dan juga bahasa latin. Di dalam bahasa Inggris yaitu "radicalis" yang memiliki arti "hingga ke akarnya". Sedangkan dibahasa Latin yaitu "radix" yang memiliki makna "akar", menyeluruh, bagian bawah, dan pangkal. 

Radikalisme sendiri juga dapat diartikan sebagai tindakan yang muncul terhadap kondisi yang sedang berlangsung, respon yang dilakukan dapat berupa cara cara yang bersifat revolusioner dengan melakukan perubahan segala nilai yang ada secara drastis dengan melalui tindakan berupa penolakan maupun perlawanan yang bersifat ekstrim.

Pada zaman dahulu, Radikalisme Islam banyak disebabkan oleh adanya faktor lemahnya aqidah, syariah ataupun perilaku umat Islam, sehingga paham radikalisme ini merupakan bentuk ekspresi dari islah (perbaikan), tajdid (pembaruan), dan jihad (berjuang memerangi) yang memiliki tujuan untuk membalikkan umat muslim menuju ajaran agama islam yang murni dan benar. 

Akan tetapi, di jaman modern seperti saat ini perkembangan radikalisme dinilai sangat kompleks. Berdasarkan faktar-fakta yang terjadi di tengah masyarakat, radikalisme dapat disebabkan oleh berbagai faktor, diantaranya adalah:

Yusuf al-Qaradhawi berpendapat jika pemicu utama timbulnya perilaku radikal di ruang lingkup kehidupan beragama dipicu oleh pemahaman yang kurang benar dan juga mengakar atas intisari dari sebuah agama islam itu sendiri. Dapat disimpulkan bahwa agama islam disini sekedar dipahami secara segmental dan hanya memahaminya sekedar di permukaannya saja tanpa memahami hingga akarnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun