Mohon tunggu...
Dina Hariani Silalahi
Dina Hariani Silalahi Mohon Tunggu... Mahasiswa - Communication Student

Whatever you are, be a good one!

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Hidup Minimalis: Kantong Hemat, Banyak Manfaat

5 Maret 2021   16:55 Diperbarui: 5 Maret 2021   17:13 571
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: senjaandbooks.com

Gaya hidup bukan merupakan sesuatu yang natural, melainkan suatu tindakan yang dihasilkan dari konstruksi budaya yang kita alami saat ini.

Di era globalisasi seperti sekarang, gaya hidup konsumerisme menjadi suatu hal yang menyenangkan, sebab kita dapat memiliki segala sesuatu yang kita inginkan, bukan sekedar apa yang kita butuhkan (Soedrajad, 2018).

Berbagai macam iklan maupun tren menjadi salah satu faktor yang dapat memengaruhi masyarakat dalam mengkonsumsi berbagai macam hal.

Hasrat yang tinggi serta bujuk rayuan manis sebuah iklan yang kita lihat pada akhirnya mengantarkan kita untuk memenuhi keinginan semata. Akibatnya, hidup kita dipenuhi oleh barang-barang yang sebenarnya melenceng dari apa yang kita butuhkan.

Lantas, apa yang seharusnya kita lakukan? Tentu saja gaya hidup minimalis menjadi langkah jitu untuk mengembalikan esensi dari konsumsi yang kita lakukan secara berlebihan. Munculnya gaya hidup ini sekaligus sebagai bentuk ajakan kepada kita agar segara sadar bahwa selama ini budaya permainan media iklan telah menjebak kita dalam konsumsi yang berlebihan

 Bersumber dari Breakthetwitch (n.d.), hidup minimalis adalah konsep di mana menjalani hidup dengan barang yang sedikit dan sesederhana mungkin, namun dapat bermanfaat secara maksimal.

Dalam hal ini, gaya hidup minimalis dapat membantu kita dalam melakukan pembiasaan diri dengan berbagai cara yang sederhana. Dengan berorientasi pada gaya hidup yang minimalis, maka kita pun akan keluar dari ketidaksadaran yang selama ini menjebak kita.

Menurut Jacky (2015), konsumerisme yang selama ini membuat masyarakat mengkonsumsi barang sebanyak mungkin, mulai mendapat perlawanan dari gaya hidup yang minimalis. Gaya hidup ini sendiri didasari dari pemikiran bahwa hampir setiap orang memiliki sesuatu hal yang sebenarnya tidak terlalu mereka butuhkan.

Meskipun awalnya sebagian orang menganggap bahwa minimalis adalah soal estetika, prinsip minimalis sebenarnya dapat diaplikasikan ke dalam setiap aspek kehidupan yang kita jalani saat ini. Tidak hanya sebatas menciptakan suatu ruangan menjadi rapi dan baik untuk dipandang, melainkan juga berfokus pada memberikan dampak sebesar-besarnya kepada orang lain dan lingkungan yang ada di sekitar kita.

Bagaimana kita memperdalam pengetahuan mengenai gaya hidup minimalis?

Untuk menjawab pertanyaan tersebut, komunitas Indonesian Minimalist Moms (IMM) siap membantu! Apa itu Indonesian Minimalist Moms? Jadi, Indonesian Minimalist Moms adalah sebuah komunitas bagi para ibu minimalis untuk belajar dan berbagi seputar gaya hidup minimalis yang kemudian mereka bersama-sama mencari solusi atas permasalahan yang dialami ibu minimalis. Minimalist moms adalah para perempuan, baik yang secara natural sudah menjadi ibu melahirkan ataupun ibu lainnya yang memiliki kebutuhan, ketertarikan, serta keinginan belajar hidup minimalis dalam keseharian dan pengasuhan. Kenapa memilih komunitas ini? Tentu banyak faktor yang memengaruhi. Selain karena tertarik dengan komunitas yang berbicara mengenai gaya hidup minimalis, melalui komunitas ini kita juga dapat menerapkannya di dalam kehidupan kita sehari-hari. Bukan berarti menjadi irit sampai pelit, melainkan kita diajak untuk bijak dan sadar dalam berkonsumsi untuk diri sendiri.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun