Mohon tunggu...
Dinar Krismaretya
Dinar Krismaretya Mohon Tunggu... Mahasiswa

Problem Solving dan Leadership

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

ICS 2025 Perdana di Indonesia: Angkat Potensi Budaya dan Literasi Desa

18 Juni 2025   18:15 Diperbarui: 18 Juni 2025   18:15 48
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kegiatan International Community Service, Yogyakarta 2025

Bulan Mei 2025 menjadi tonggak bersejarah bagi Daerah Istimewa Yogyakarta. Untuk pertama kalinya, kegiatan International Community Service (ICS) diselenggarakan dan Yogyakarta terpilih sebagai tuan rumah perdana. Kegiatan ini diikuti oleh 36 universitas di Indonesia dan luar negeri, dengan Universitas PGRI Semarang (UPGRIS) sebagai salah satu inisiator utama.

ICS 2025 tidak hanya menjadi ajang pengabdian lintas negara, tetapi juga wadah untuk memperkuat peran generasi muda dalam pelestarian budaya dan pemberdayaan masyarakat. Salah satu lokasi utama yang dikunjungi dalam kegiatan ini adalah Kampung Batik Giriloyo, yang terletak di Desa Wukirsari, Kecamatan Imogiri, Kabupaten Bantul. Kampung Batik Giriloyo dikenal sebagai sentra batik tulis klasik tertua di Yogyakarta yang masih bertahan dan aktif hingga kini. Para peserta ICS terlibat langsung dan berdiskusi dengan pengelola maupun pengrajin lokal, serta mengidentifikasi tantangan transformasi digital yang dihadapi oleh pelaku UMKM batik. Dari hasil observasi dan wawancara, diketahui bahwa pemasaran digital melalui aplikasi populer belum banyak dilakukan, karena adanya kekhawatiran mengenai persepsi kualitas dan kepercayaan konsumen. Namun, para pengrajin memiliki semangat besar untuk belajar dan beradaptasi agar tidak tertinggal di era digital. 

Kampung Batik Giriloyo Bantul
Kampung Batik Giriloyo Bantul
Tak jauh dari sentra batik tersebut, peserta juga mengunjungi Pustaka Desa Wukirsari, sebuah ruang literasi alternatif yang digagas oleh warga untuk meningkatkan minat baca anak dan remaja. Di sini, mahasiswa dari berbagai latar budaya diajak berdiskusi tentang pentingnya pendidikan berbasis komunitas dan bagaimana pustaka desa berperan dalam membangun karakter generasi muda pedesaan. 

Pustaka Desa Wukirsari
Pustaka Desa Wukirsari

Selain Giriloyo dan Wukirsari, peserta ICS 2025 juga menyambangi berbagai sentra yang memiliki potensi budaya dan ekonomi lokal, mulai dari desa wisata hingga UMKM berbasis kerajinan. ICS 2025 bukan hanya soal pertukaran ilmu dan budaya, tetapi juga menciptakan jejaring kolaborasi antara mahasiswa, dosen, dan komunitas lokal. Kegiatan ini membuktikan bahwa pengabdian internasional bisa dimulai dari desa, dari ruang-ruang kecil yang penuh makna. Yogyakarta bukan hanya menjadi tempat belajar, tetapi juga tempat menanam benih perubahan global dari akar lokal.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun