Mohon tunggu...
Dinesh D' Roiza
Dinesh D' Roiza Mohon Tunggu... wiraswasta -

I have something special for you !!!

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Artikel Utama

Jangan Pernah Remehkan Kemampuan Anda!

21 Juni 2010   08:18 Diperbarui: 26 Juni 2015   15:23 339
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gadget. Sumber ilustrasi: PEXELS/ThisIsEngineering

[caption id="attachment_173361" align="alignleft" width="200" caption="Ilustrasi/Admin (shutterstock)"][/caption]

Di dunia ini terdapat begitu banyak profesi. Profesi inilah yang akan mendukung financial keuangan kita. Tidak dapat dipungkiri bahwa hidup di lingkungan masyarakat kota, keuangan yang mendukung adalah salah satu syarat kehidupan yang bahagia. Namun bagi sebagian orang yang menjadikan profesinya sebagai karier yang sangat ia sukai, mungkin keuangan bisa saja menjadi nomor dua. Bagi masyarakat pedesaan, asalkan tujuan mereka untuk hidup sederhana benar - benar diterapkan dalam keseharian mereka maka keuanganpun menjadi masalah yang tidak begitu besar.

Jenis profesi yang begitu banyak inilah yang akan menuntut kita harus benar - benar pintar memilih pekerjaan apa yang akan kita jadikan karier. Siap dengan segala resiko dan cara menyikapinya. Saat kita memilih pendidikan yang kita anggap cocok sebagai jalan karier kita, tentunya harapan kita selanjudnya kita dapat berprofesi seperti tujuan awal. Baik pendidikan yang berawal dari bangku tingkat Sekolah menengah maupun bangku kuliah.

Ketika seseorang memilih pendidikan dibidang kesehatan tentunya profesi yang diinginkan selanjudnya dapat bergelut dibadang itu juga. Menjadi seorang dokter, suster, bidan atau berprofesi dalam ruang lingkup kesehatan pula. Seseorang yang terjun ke dalam pendidikan dibidang teknologi, tentunya keinginan selanjudnya dia dapat berprofesi dibidang industri juga. Menjadi seorang insinyur, arsitek, mekanik atau setidaknya masih dalam kategori keindustrian.  Ketika seseorang memilih pendidikan yang mencakup dalam bidang ekonomi tentu selanjudnya dia juga berharap dapat berprofesi dibidang itu juga, menjadi sekretaris, pengamat ekonomi, dunia perbankan dan semua yang berhubungan dengan keuangan/ ekonomi. Begitu juga mereka yang memilih dunia pertanian, olah raga, pelukis, menulis dan lain - lain.

Kemudian ketika kita melihat begitu banyak orang memilih profesi yang sama dengan pilihan kita, kadang kita mengalami krisis kepercayaan diri yang begitu besar mempengaruhi keadaan psikologis kita.  Kita menjadi ragu - ragu, bingung, nervous, dan takut bersaing. Merasa setengah - setengah dengan pilihan yang sudah kita pilih. Pilihan yang sudah kita perjuangkan sejak dini. Mulai dari tingkat Sekolah menengah kemudian berlanjut ketingkat kuliah dan  selanjutnya benar - benar bergelut dibidangnya. Sungguh sayang perjuangan yang luar biasa itu nantinya akan menjadi sia - sia ketika kita ragu untuk melakukan dan melanjutkannya.

Dengan semangat yang mulai kendor itu, kita akan mulai muncul pikiran untuk segera pindah profesi dan merasa tidak cocok karena adanya orang - orang yang kita anggap lebih baik dibidang itu dari pada kita. Jika kita yakin dengan pilihan pindah profesi itu akan menjadi lebih baik maka, lakukanlah ! Namun jika kita ragu - ragu untuk meninggalkannya maka kita haruslah dengan segenap jiwa mencintainya kembali. Bakat hanyalah modal awal untuk perjuangan kita selanjutnya. Bakatpun masih perlu diasah kembali dengan melakukan apa yang lebih cenderung kita bisa menghidupkannya dan merasa mampu. Begitu juga dengan profesi yang baru kita pilih. Kita haruslah dengan sepenuh hati melakukan pekerjaannya, jika kita benar - benar meninggalkan profesi yang lama. Lakukanlah dengan cara kita sendiri. Karena, itulah yang akan menjadi ciri khas dan gaya kita. Didalam hidup ini harapan haruslah tetap ada agar kita lebih bersemangat untuk melakukannya. Percayalah didalam setiap diri manusia ada kekuatan besar untuk melakukan perubahan - perubahan. Maka jangan pernah remehkan kemampuan anda !


Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun