Melihat situasi zaman sekarang dimana banyak para pelajar yang mengenyampingkan Pendidikan. Saya akan mengangkat sebuah topik mengenai menurunnya kemampuan akademik para pelajar di Indonesia. Saya memilih topik ini karena sudah banyak pihak yang dirugikan , mulai dari keluarga, negara, bahkan bisa berpengaruh pada dirinya sendiri. Krisis akademik merupakan ketidakmampuan atau ketidakpahaman seseorang untuk memahami suatu mata Pelajaran.
   Menurut Dania, krisis akademik dapat disebabkan karena dua faktor yaitu faktor internal dan faktor eksternal. Faktor internal yang dimaksud yaitu kurangnya motivasi dan kurangnya kepercayaan diri. Sedangkan faktor eksternal yaitu kurangnya dukungan dari lingkungan sekitar. Banyak juga video-video yang beredar tentang siswa-siswi yang memiliki potensi dan keterampilan namun tidak didukung oleh lingkungannya. Berdasarkan pengalamannya, banyak teman-temannya tidak menyimak penjelasan materi dari guru.
   Menurut saya, faktor-faktor penyebab menurunnya akademik pelajar Indonesia antara lain faktor keluarga, faktor personal, dan faktor teknologi digital. Faktor keluarga yang saya maksud disini adalah latar belakang keluarga itu sendiri, beberapa anak terpengaruh baik dengan lingkungan keluarga yang berlatar belakang Pendidikan tinggi. Faktor personal disebabkan dari keinginan individu untuk mau atau tidaknya untuk belajar. Faktor teknologi digital, teknologi zaman sekarang telah berkembang pesat dan jauh lebih canggih. Sebuah studi dari repositori Universitas Sumatera Utara menemukan bahwa 41% dampak teknologi di bidang pendidikan dinilai positif, sementara 59% dinilai negatif.
Kesimpulannya, pendidikan merupakan fondasi penting bagi kemajuan individu dan masyarakat. Dengan pendidikan, kita dapat meningkatkan pengetahuan dan keterampilan. Pendidikan juga membantu meningkatkan kualitas hidup dan mencapai tujuan hidup. Kurangilah penggunaan gadget untuk hal negatif dan giat lah belajar.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI