Mohon tunggu...
Dina Syarif
Dina Syarif Mohon Tunggu... Penulis - 15

Hi

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Mahasiswa Komunikasi Digital dan Media Sekolah Vokasi IPB University Mengadakan Penyuluhan

30 November 2022   14:13 Diperbarui: 30 November 2022   15:17 258
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

BOGOR - Sekolah Vokasi IPB University kembali mengadakan kegiatan yang bertujuan untuk mengasah skill mahasiswa serta sebagai salah satu bentuk upaya pengabdian kepada masyarakat. Project Based Learning (PBL) ini dinamakan kampus desa. Kegiatan ini menghadirkan dua narasumber dengan narasumber pertama yaitu Alfi Rahmawati, SKPm., M.Si. membawakan materi Branding & Digital Marketing Produk UMKM. Narasumber kedua yaitu Aulia Adhani, S.E. membawakan materi Pelatihan Pemasaran Branding Kampus Desa. Peserta penyuluhan terlihat antusias mengikuti rangkaian acara yang dimulai pada pukul 14.00 WIB. Kegiatan ini berlangsung selama dua jam dan diadakan pada Jumat, 25 November 2022 di Aula Kelurahan Sindangrasa. Penyuluhan ini dihadiri oleh para pelaku UMKM yang terdapat di Kelurahan Sindangrasa.

Kegiatan Kampus Desa ini bertujuan untuk memberikan pengetahuan mengenai Branding produk UMKM dengan harapan produk UMKM di Kelurahan  Sindangrasa dapat bersaing dengan produk-produk lainnya. Kegiatan ini diawali dengan sambutan-sambutan. Sambutan pertama dari Ketua Pelaksana Penyuluhan dari kelas C praktikum 1, yaitu Hanyka Salsabila, dilanjutkan dengan sambutan dari Sekretaris Kelurahan Sindangrasa, yaitu Ibu Siswati. 

Narasumber pertama, Alfi Rahmawati, SKPm., M.Si. mulai memaparkan materi setelah dipersilakan oleh moderator. Materi yang diberikan pada sesi pertama berfokus pada pemasaran secara digital dan pemahaman mengenai branding. Hal ini dikarenakan, UMKM di Kelurahan Sindangrasa sudah memiliki produk yang baik, tetapi masih kurang maksimal dalam hal pemasaran. Beberapa peserta penyuluhan terlihat mencatat materi yang dipaparkan oleh narasumber. 

Alfi Rahmawati mengatakan, "Branding yang baik harus didukung dengan produk yang baik, bangun keunikan produk," narasumber pertama menjelaskan maksud dari keunikan produk dengan memberikan beberapa contoh, misalnya apabila produk yang dijual adalah keripik pisang, maka dapat dibuat keunikan produk, seperti keripik pisang tidak berminyak atau gula yang dipakai tanpa bahan pengawet. Keunikan produk juga dapat dilihat dari nilai yang terkandung baik dalam proses pembuatannya maupun yang membuatnya. Contohnya adalah kain batik yang dibuat langsung oleh anak-anak dari sekolah luar biasa (SLB).

Selain pemberian materi tentang hal tersebut, narasumber pertama juga memberikan pengetahuan tentang soft selling, teknik penjualan yang saat ini banyak digunakan oleh para pelaku usaha, terutama di media sosial. Pemberian materi ini juga menjadi materi penutup dari narasumber pertama. Setelah itu, moderator membuka sesi tanya jawab. Ibu Popon, salah satu pelaku UMKM di Kelurahan Sindangrasa menjadi penanya pertama. Ibu Popon memberikan pertanyaan terkait pengalaman yang dialami, yaitu cara untuk mengatasi penilaian rendah yang didapat dari customer. Alfi Rahmawati menjawab pertanyaan tersebut dengan memberikan beberapa solusi, solusi yang diberikan bukan hanya berbentuk solusi setelah kejadian terjadi, tetapi juga berupa solusi dalam bentuk tindakan preventif.

Sesi narasumber pertama ditutup dengan pemberian plakat dan sertifikat sebagai ucapan terima kasih dari mahasiswa Sekolah Vokasi IPB University selaku penyelenggara acara. Setelah pemberi plakat dan sertifikat, acara dilanjutkan dengan pemberian materi oleh narasumber kedua, yaitu Aulia Adhani, S.E. Masih berkaitan dengan branding, Aulia Adhani membagikan kisahnya dalam meniti karir sebagai pengusaha. Dalam meniti usahanya, Aulia membangun brand di market place dengan cara membuat banyak akun di salah satu market place. Hal itu dilakukan agar brand nya dikenal dan selalu muncul di baris pertama para calon konsumen. Pada sesi kedua kali ini, para peserta diberikan pelatihan mengenai penggunaan sosial media dan market place untuk mempromosikan produk UMKM. Menurut Aulia, menjadi pengusaha memang membutuhkan mental yang kuat. Ada kalanya produk yang dijual tidak laku atau mendapatkan respon yang kurang baik. "Jangan fokus pada hasil, tapi ikuti prosesnya," ujar Aulia di sela-sela pemberian materi.

UMKM di era digital harus mengikuti perubahan zaman. Oleh karena itu, setiap UMKM harus memahami cara promosi dan berjualan di media sosial atau market place. Di Kelurahan Sindangrasa sudah ada beberapa UMKM yang memasarkan produknya melalui media sosial instagram dan menjadi merchant di salah satu aplikasi antar makanan. Namun masih banyak UMKM yang kurang paham dalam hal promosi secara digital. Hal ini menjadi fokus pembahasan narasumber kedua. Aulia memberikan tips berjualan di media sosial, salah satunya adalah Instagram. Menurutnya, Instagram menjadi wadah yang bagus untuk mempromosikan produk. Seorang penjual diharuskan untuk dapat membuat konten yang menarik, membuat caption yang unik dan mengunggah promosi secara rutin. Selain itu, live streaming juga menjadi cara untuk meningkatkan brand awareness dan angka penjualan di media sosial. Menurut Aulia, toko yang tidak melakukan live streaming selama sebulan mengalami penurunan angka penjualan hingga 40%. Sesi pemaparan materi narasumber kedua ditutup dengan pemberian plakat dan sertifikat oleh ketua pelaksana acara penyuluhan.

Acara penyuluhan Kampus Desa berjalan lancar terlihat dari peserta acara yang menyimak mulai dari awal hingga akhir acara. Penyuluhan ditutup dengan pemberian sertifikat kepada perwakilan peserta penyuluhan, kemudian dilakukan sesi dokumentasi bersama dengan seluruh pelaku UMKM yang hadir sebagai peserta penyuluhan. Seluruh anggota penyelenggara penyuluhan berharap dengan diadakannya penyuluhan ini, para pelaku UMKM dapat semakin memaksimalkan potensi usaha yang dimiliki.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun