Mohon tunggu...
Dinah Adawiyah
Dinah Adawiyah Mohon Tunggu... UIN Sultan Maulana Hasanuddin Banten

Saya adalah mahasiswa jurusan Bimbingan dan Konseling Pendidikan Islam (BKPI) yang memiliki minat dalam pengembangan sosial, pendidikan, dan kesejahteraan masyarakat. Sebagai calon konselor, saya tertarik pada pendekatan bimbingan dan konseling yang tidak hanya fokus pada individu tetapi juga berkontribusi dalam membangun kepedulian sosial dan harmoni dalam komunitas. Saya percaya bahwa bimbingan dan konseling memiliki peran penting dalam membentuk karakter, meningkatkan motivasi belajar, serta membantu individu menghadapi berbagai tantangan kehidupan. Oleh karena itu, saya aktif dalam kegiatan sosial dan akademik yang mendukung pengembangan keterampilan komunikasi, empati, serta pemecahan masalah. Selain itu, saya juga memiliki ketertarikan dalam penelitian dan kajian mengenai peran BKPI dalam pendidikan, terutama dalam meningkatkan kesejahteraan psikologis dan peserta sosial didik. Dengan latar belakang ini, saya berharap dapat terus berkontribusi dalam dunia pendidikan dan bimbingan untuk menciptakan lingkungan yang lebih inklusif dan suportif.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Enggak semua orang duduk manis dan dengerin, yuk coba kenalan dengan gaya belajarmu

30 Juni 2025   00:26 Diperbarui: 30 Juni 2025   00:26 96
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

ENGGAK SEMUA ORANG DUDUK MANIS DAN DENGERIN, YUK COBA KENALAN DENGAN GAYA BELAJAR MU

Permah gak sih, kamu mengalami udah ngerasa kalo kamu tuh giat banget dalam belajar, tapi Ketika menghadapi ujian tetap aja kamu ngerasa kosong? Atau kamu udah menghabiskan waktu lama di meja belajar, mencatat di buka pelajaran, menandai bagian yang penting dengan stabile berwarna, tapis ama aja hasilnya tetep nihil? Kalo kamu pernah ngalamin tenang aja aku juga pernah mengalami hal yang serupa kok.

Dulu aku sempet mikir, mungkin aku bukan secerdas atau sepintar teman yang lainnya, terus sering juga ngerasa takut kalo nilai keluar karena takut tidak sesuai dengan harapanku padahal udah belajar mati-matian. Nah dari situlah aku berfikir metode belajarku tidak sesuai dengan cara berfikirku. Jika direnungkan kembali, Ketika kecil kita selalu diajarkan bahwa belajar itu hanya dengan cara duduk dengan rapi, memperhatikan guru Ketika menjelaskan, mencatat hal yang penting sampai pada waktunya bel berbunyi, tidak boleh banyak mengobrol seolah-olah diem, duduk manis dan mendengarkan salah-satu metode yang efektik dalam belajar.

Namun, bagaimana jika seorang murid justru lebih kesulitan hanya dengan diam? Atau merasa mengantuk Ketika hanya diam mendengarkan penjelasan dari guru? Lalu bagaimana jika murid ada murid yang perlu sambil mencoret-coret, berjalan sejenak, atau mungkin mendengarkan music sejenak untuk menghilangkan kantuk. Masalahnya bukan berarti murid itu nakal atau sulit di atur hanya saja dia belum menemukan gaya belajar yang sesuai dengan dirinya.

Gaya belajar adalah jalan menuju pada pikiran kita. Jika kita memaksakan diri untuk belajar mengikuti cara orang lain maka yang terjadi kita akan merasa kesulitan dalam belajar. Pelajaran bisa dapat sangat menyenangkan bila kita tahu gaya belajar diri kita sendiri. Oleh karena itu, ditulisan ini aku ingin mengajak teman-temansejenak berhenti untuk sedikit lebih mengenali diri kita sendiri. Bukan tentang anak siapa dan siapa yang paling pintar atau bodoh. Tetapi lebih kepada seperti apakah tipe gaya belajarmu, apakah dengan melihat, mendengarkan, atau bergerak? Apakah kamu perlu tempat yang sunyi atau belajar pada tempat keramaian agar bisa berkonsentrasi. Chatib (2014) menjelaskan bahwa penyerapan informasi bergantung pada cara orang mengusahakannya. Mari kita diskusikan Bersama, karena belajar bukan siapa yang paling pintar akan tetapi siapa yang lebih mengetahui dan paham gaya belajarnya.

APA ITU GAYA BELAJAR?

Setiap siswa pasti mempunyai cara tersendiri dalam belajar untuk mendapatkan pengetahuan maupun pemahaman. Hal tersebut dikenal dengan gaya belajar atau modalitas belajar. Gaya belajar adalah metode yang membuat seseorang merasa lebih mudah, nyaman, dan aman saat melakukan proses belajar baik dari segi waktu maupun indera. Gaya belajar yang dikenal saat ini adalah gaya belajar VAK sebagaimana dijelaskan oleh Bobby De Potter (1992)  yang terdiri dari gaya belajar Visual, Auditory, dan Kinestetik. Nasution mengatakan bahwa gaya belajar adalah cara yang konsisten yang dilakukan oleh seorang murid dalam menangkap stimulus atau informasi, cara mengingat, berpikir, dan memecahkan soal pada proses pembelajaran. Menurut Yunsirno gaya belajar adalah sesuatu yang penting agar proses belajar bisa menyenangkan dan hasilnya pun memuaskan. Gaya belajar merupakan kunci sukses untuk mengembangkan kinerja dalam belajar, ini bisa diterapkan dalam teknik memperoleh pengetahuan atau informasi secara individu atau dalam dunia kerja sekalipun. Jadi dapat disumpulkan bahwa gaya belajar adalah cara yang konsisten dipakai seseorang untuk memahami, menginat, berpikir, dan menyelesaikan masalah selama proses belajar. Gaya belajar juga memiliki peran yang penting dalam menciptakan pengalaman belajar yang menyenangkan dan efisien, serta enjadi faktor utama dalam meningkatkankinerja dilingkungan Pendidikan maupun di dunia professional

MACAM-MACAM GAYA BELAJAR

Terdapat 3 gaya belajar yang dijelaskan oleh Bobby De Potter (1992) yaitu sebagai berikut:

1. Gaya belajar visual

Menurut Shoimatul Ula, gaya belajar visual merupakan metode belajar yang mengandalkan penglihatan sebagai jalur utama dalam menyerap informasi. Siswa dengan gaya belajar ini cenderung lebih mudah memahami materi melalui gambar, diagram, warna, video, atau demonstrasi yang bisa mereka lihat secara langsung. Mereka lebih tertarik pada proses belajar yang bersifat visual dan cenderung mengingat informasi yang ditampilkan dalam bentuk visual dibandingkan yang disampaikan secara lisan. Dengan kata lain, gaya belajar visual menekankan pentingnya penggunaan indera penglihatan dalam mempermudah proses memahami dan mengingat informasi.

Ciri-ciri gaya belajar visual

1. Mudah untuk mengingat informasi yang dilihat: Individu dengan gaya belajar visual lebih mampu mengingat teks, gambar, dan berbagai elemen visual lainnya.

2. Kecenderungan untuk mencatat: Mereka sering membuat catatan menggunakan warna, simbol, dan diagram untuk mendukung pemahaman serta pengingatan informasi.

3. Memvisualisasikan informasi: Mereka memiliki kecenderungan untuk membayangkan atau menggambarkan informasi dalam pikiran, sering kali dalam bentuk gambar atau peta konsep.

4. Kemampuan membaca dan menulis yang baik: Mereka umumnya memiliki keterampilan membaca dan menulis yang cukup baik.

Strategi gaya belajar visual

1. Pakai warna-warna yang terang seperti stabilo dalam catatan

2. Buat mind mapping untuk mengaitkan data

3. Manfaatkan video edukatif dan visualisasi

2. Gaya belajar auditorial

Menurut Shoimatul Ula, pendekatan belajar auditorial merupakan jenis pembelajaran yang mengutamakan indera pendengar. Individu dengan gaya belajar auditorial cenderung lebih baik dalam memahami, mengolah, dan menyampaikan informasi msecara melalui pendengaran secara langsung. Dapat disimpulkan bahwa gaya belajar auditorial  adalah metode yang berfokus pada indera pendengaran.

Ciri-ciri gaya belajar auditorial

1. Lebih mudah menyimpan informasi yang diterima melalui pndengaran dibandingkan dengan yang diterima melalui penglihatan

2. Menikmati mendengarkan, baik itu ceramah, perdebatan, atau audio rekaman

3. Mudah terganggu oleh suara-suara lain karena sanat peka terhadap bunyi

4.Menyukai berbicara dan berdiskusi untuk mendalami suatu topik tertentu

Strategi gaya belajar auditorial

1. Rekam materi pembelajaran dan dengarkan kembali secara berulang-kali

2. Gunakan Teknik menghafal melalui lagu atau ritme

3. Baca atau mengahafal dengan suara yang nyaring untuk medukung pengingatan

3. Gaya belajar kinestetik

Menurut Shoimatul Ula, pendekatan belajar kinestetik melibatkan proses belajar melalui aktivitas fisik dan keterlibatan langsung. Anak-anak yang memiliki gaya belajar kinestetik mengutamakan proses pembelajaran melalui gerakan, sentuhan, dan tindakan. Anak-anak dengan karakteristik ini sulit untuk tetap duduk diam dalam waktu lama karena dorongan kuat mereka untuk terus bergerak dan melakukan eksplorasi. Dapat disimulkan bahwa gaya belajar kinestetik adalah metode pembelajaran yang berfokus pada indera rasa, yaitu individu yang dapat dengan mudah menyerap pelajaran melalui interaksi langsung dengan objek pembelajaran atau dengan mempraktikkan langsung materi yang sedang dipelajari. tolong buatkan dalam bentuk yang lebih singkat.

Ciri-ciri gaya belajar kinestetik

1. Belajar dengan praktik dalam artian mengutamakan pembelajaran ewat aksi lamgsumg

2. Merasa lebih rileks Ketika belajar dalam keadaan bergerak atau berinteraksi dengan sekitarnya

3. Lebih gampang untuk mengingat informasi yang pernah mereka alami secara langsung

4. Memiliki kemampuan motoric yang baik dan cepat dalam menguasai gerakan baru

5. Sulit untuk duduk tanpa bergerak dalam waktu yang lama dan lebih suka belajar sambil melakukan berbagai aktivitas

Strategi gaya belajar kinestetik

1. Praktekkan materi secara langsung yang sedang dipelajari

2. Gunakan simulasi atau role-playing (bermain peran)

3. Manfaatkkan alat bantu atau contoh untuk mengerti ide

KENAPA PENTING UNTUK MENGETAHUI CARA BELAJAR SENDIRI

Mengetahui cara belajar kita sendiri itu sangat penting karena dapat membantu sekali dalam proses belajar yang lebih efisien, memudahkan pemahaman, mengurangi kebosanan. Pada setiap individu memiliki metode tersendiri yang paling tepat untuk dirinya menerima informasi baik itu lewat visual, ada juga yang lewat dengan mendengarkan, dan ada juga yang perlu langsung terjun untuk melakukan. Ketika kita dapat mengetahui gaya belajar kita sendiri maka:

1. Menyesuaikan metode belajar supaya lebih cocok dan tidak menyia-nyiakan waktu

2. Meningkatkan kualitas pembelajaran, karena kita mengadopsi cara yang paling sesuai untuk cara kerja otak kita

3. Menghindari tekanan atau kekecewaan, seperti jika kita ternyata bukan tipe yang dapat belajar dengan membaca buku berulang-ulang

KESALAHAN  UMUM DALAM PROSES GAYA BELAJAR

Meskipun konsep tentang cara belajar terdengar mudah, sebenarnya masih banyak individu yang memiliki pemahaman yang keliru dalam menerapkannya. Baik murid, tenaa pendidik maupun orang tua kadag-kadang tanpa disadari melakukan beberapa Tindakan yang malah menggangu proses pembelajaran. Berikut ini adalah beberapa kesalahan umum yang sering terjadi:

1. Mengganggap semua orang harus belajar dengan cara yang sama

2. Setiap individu memiliki keunikan tersendiri. Namun, sayangnya, banyak orang percaya bahwa semua pelajar harus mengikuti cara yang seragam, seperti membaca buku tebal atau terus-menerus mengikuti ceramah. Namun, kenyataannya, tidak semua orang sesuai dengan metode tersebut. Pendekatan pembelajaran harus disesuaikan dengan karakter masing-masing orang

3. Memaksakan gaya belajar yang tidak cocok. Kadangkala, pelajar terpaksa belajar dengan metode tertentu hanya karena cara tersebut dianggap "standar" atau "benar". Sebagai contoh, seorang anak yang sebenarnya memiliki tipe belajar kinestetik justru diminta untuk duduk tenang dan terus mencatat---sementara dia sebenarnya memerlukan gerakan dan pengalaman langsung.

4. Mengira bahwa gaya belajar itu tetap sama selamanya. Banyak individu beranggapan bahwa metode belajar itu tetap dan tidak dapat disesuaikan. Namun, seiring dengan bertambahnya usia dan pengalaman, seseorang dapat memperluas cara belajarnya. Adaptasi itu penting

5. Tidak mengenali gaya belajar diri sendiri. Ini adalah kesalahan yang sering ditemui yaitu belajar tanpa memahami metode belajar yang paling sesuai untuk diri sendiri. Sebagai hasilnya, proses belajar menjadi terasa melelahkan, mudah merasa jenuh, atau tidak mengerti dengan baik.

6. Menyamakan gaya belajar dengan tingkat kepintaran. Dalam hal ini juga kerap disalahtafsirkan. Hanya karena seseorang tidak menyukai aktivitas membaca, bukan berarti dia kurang cerdas. Metode belajar bukan mengenai siapa yang lebih cerdas, tetapi tentang cara paling efektif bagi seseorang untuk mengerti sesuatu.

Belajar bukanlah tentang siapa yang paling gigih duduk atau siapa yang tercepat dalam mengingat informasi. Melainkan bagaimana cara kamu merasa paling nyaman dan efisien dalam memahami suatu hal. Setiap individu memiliki metode belajar yang unik---ada yang lebih menyukai visual, ada yang lebih memahami ketika dijelaskan secara langsung, dan ada pula yang memerlukan aktivitas fisik agar pikirannya lebih aktif. Oleh karena itu, jangan merasa salah jika metode belajarmu berbeda dari orang lain. Justru itu adalah kekuatanmu! Dengan memahami gaya belajarmu sendiri, kamu dapat membuat proses belajar menjadi lebih menyenangkan dan jauh dari rasa stres. Karena pada akhirnya, proses belajar bukan sekadar menghafal tetapi tentang memahami, mengalami, dan menikmati setiap langkah dalam proses tersebut.

Yuk, mulai belajar dengan cara dirimu sendiri. semangatt

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun