Mohon tunggu...
Dina Finiel Habeahan
Dina Finiel Habeahan Mohon Tunggu... Guru - be do the best
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

BE A BROTHER FOR ALL

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

3 Alasan Mengapa Perhatian dan Kasih Sayang Sulit Mampir Dalam Hidup Kita

22 Januari 2021   09:47 Diperbarui: 22 Januari 2021   10:01 585
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Jika anda bukan bagian dari solusi berarti anda adalah bagian dari masalahnya

Setuju atau tidak setuju dengan pernyataan diatas  mari kita lihat realita kehidupan setiap hari. Setiap kita pasti  ingin disukai dan dihormati,karena hal ini merupakan salah satu kebutuhan manusia. Akan  tetapi banyak orang yang tidak peduli seberapa keras kita berusaha untuk mendapatkan kedua tujuan itu. 

Duhh,kasihan sekali ya ! Paling mengecewakan lagi terkadang kita menemukan  diri kita terisolasi, terjebak dalam relasi personal, merasa terkutuk bahkan dianggap 'neraka' oleh orang lain. 

Dalam hati mungkin kita bergumam "Kok, Semua orang bilang kalau aku orang yang tidak menyenangkan! Dan aku tidak tahu kenapa hal itu terjadi. Ada apa sebenarnya ? Mungkinkah orang lain yang menjadi penyebab ini semua ?

Yahh,tanpa kita sadari kita mulai beraksi mencari cara bagaimana supaya keadaan cepat membaik seperti yang kita harapkan. Lantas kita mulai memaksa orang untuk memberi perhatian. Menawarkan sensasi dengan maksud supaya orang lain  terpukau ,terpesona, tertarik dengan kehadiran kita. 

Cara lain yang radikal untuk menghibur ekspektasi kita adalah dengan cara  menyerang, menyalahkan dan mempermalukan orang lain. Kita hidup memang bukan untuk menyenangkan orang lain dan melengkapi kekurangan orang lain tapi yakinlah bahwa hal ini merupakan satu   kerinduan yang absurd. 

Namun bila ingin mencari tahu penyebab mengapa kita terisolasi dan terasing diantara yang lain,kesepian ditengah  keramaian,berikut  tiga (3) hal yang  menjadi pertimbangan mengapa perhatian, kasih sayang terlalu sulit mampir dalam hidup kita.

1. Seberapa besar tingkat kepedulian kita terhadap  sesama

Jika kita menginginkan orang lain peduli terhadap kita,itu  adalah sebuah keinginan yang alami. Tetapi sebaliknya,sejauh mana kita sudah peduli terhadap orang lain? Jika kita ahli dalam mengambil atau menerima saja, maka tidak heran orang tidak merasa tertarik. Maka kita dapat membenarkan perkataan  Eldrige Cleaver, "Jika anda bukan bagian dari solusi, maka anda adalah bagian dari masalahnya". Hehehe. Jadi,ketika kita menginginkan orang lain berbuat seperti yang kita harapkan lakukanlah juga demikian terhadap mereka.

2.Apakah kita sudah memelihara sikap empati ?

Empati dalam artian kita turut merasakan apa yang dirasakan oleh orang lain. Misalnya,Ketika kabar tentang penderitaan orang lain sampai ke telinga kita, apakah kita menganggapnya sebagai masalah mereka dan tidak ada yang perlu kita khawatirkan ? Contoh kongkrit ,ketika saudarai kita mengalami penderitaan akibat gempa dan banjir,bagaimana reaksi kita ? Saya kira situasi itu menggerakkan hati kita untuk ikut berempati dan memcoba berbagi lewat bingkisan-bingkisan kecil. 

Bukan hanya sampai disitu rasa empatinya ya,nih contohnya lagi. Mampukah kita mengenali saat seseorang terluka, takut, atau berduka.Bagaimana reaksi atau tanggapan kita terhadapnya ?  Atau jangan-jangan kita mencoba menciptakan kehidupan di mana kesedihan tidak menyentuh kita. Saya tidak yakin. Sungguhkan kita bisa menghindar dari kesedihan ? Kecil kemungkinan untuk itu. Kita hanya dapat menerima dan menjadikannya sebagai batu loncatan dalam hidup.

3. Tingkat Arogansi

Cara kita untuk menangani perasaan kita pribadi sangat menentukan cara kita menanggapi orang lain. Jika kita peduli terhada diri kita,besar kemungkinan rasa peduli itu akan kita berikan kepada orang lain. Karena apa yang kita miliki bukanlah untuk dinikmati sendiri melainkan harus terpancar kepada orang lain sehingga kita mengetahui sejauh mana kualitas kepribadian kita. Misalnya, Jika kita tidak mentoleransi orang lain memperlakukan kita,maka jelas orang lain juga tidak suka dengan kita,ketika kita mempermalukan mereka. Itu saja sudah cukup.

So,Apa yang harus kita lakukan dengan itu ? Tentu kita harus belajar Merangkul kerentanan ,kekurangan,menrima diri apa adanya . Kemampuan untuk menerima segala yang baik dan tidak baik  akan membuat kita menjadi  lebih manusiawi, memiliki potensi yang lebih baik , dan lebih menarik bagi orang lain. 

Karena memang taksatupun dari kita yang sempurna. Akan tetapi kita akan menjadi sempurna ketika kita mampu menyempurnakan kekurang itu. Sulit untuk memberi perhatian dan kasih sayang kepadamu  jika kamu tidak mencatat perasaan orang lain dan menanggapinya dengan belas kasih.

Semoga bermanfaat...

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun