Mohon tunggu...
Dina Finiel Habeahan
Dina Finiel Habeahan Mohon Tunggu... Guru - be do the best
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

BE A BROTHER FOR ALL

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Iman yang Berbuah

15 Desember 2020   11:45 Diperbarui: 15 Desember 2020   11:55 322
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Setiap hari jumat,komunitas saya melakuka renungan bersama dipagi hari. Kebetulan saja yang memimpin renungan pada saat itu adalah saya sendiri dan konteks permenungan nya ialah tentang " Perumpamaan seorang penabur (Mrk 4:1-20).  Selama mempersiapkan renungan ini,saya hendak berkreasi dengan harapan bahwa media yang saya gunakan membantu para saudari untuk masuk dalam permenungan. 

Saya mulai membuat dekorasi sederhana yang menyerupai gambaran dari teks injil tersebut. Seperti tanah berbatu,tanah subur,tanah yang mengeras dan semak bberduri. Gambaran apa kira-kira yang bisa saya paparkan lewat dekorasi sederhana ini ? Berikut penjelasan singkatnya.

Tanah yang mengeras --- hanya mereka yang berada di jalan --- adalah mereka yang hatinya tidak pernah terbuka untuk kebaikan , yang tidak pernah menanggapi secara positif kebaikan yang dilakukan oleh Tuhan Yesus Kristus. Para ahli Taurat dan orang Farisi umumnya termasuk dalam kategori ini. Injil sama sekali tidak membuat mereka terkesan.  Sehingga tidak ada tanggapan, tidak ada kelahiran baru dan tidak ada buah. 

Tanah yang berbatu --- mewakili mereka yang secara positif (dengan gembira) menanggapi ajaran Tuhan kita, tetapi hanya karena pemahaman yang tidak memadai tentang implikasinya. Orang-orang ini menanggapi secara positif kata tersebut karena mereka berpikir bahwa itu adalah semacam "Injil untuk Kemakmuran".

Injil hanya menjanjikan saat-saat indah, berkat, dan kebahagiaan. Cepatnya tanggapan mereka merupakan indikasi dari kurangnya kedalaman, atau kurangnya persepsi mereka tentang apa sebenarnya arti Injil. Itu adalah hasil dari pendengaran yang selektif, dari hanya mendengarkan hal-hal yang baik dan menyenangkan, daripada mendengar tentang usaha dan konsekuensi yang terlibat dalam kemuridan. 

Tanah berduri -- melambangkan orang-orang yang memiliki pemahaman yang lebih lengkap tentang harga dan nilai kemuridan, tetapi yang tidak pernah melepaskan diri dari "kepedulian dunia ini". 

Kepedulian mereka akan uang dan kesenangan melampaui pencarian mereka pertama tentang Kerajaan Allah, dan dengan demikian prioritas mereka terbalik. Bukan karena orang-orang yang diwakili oleh tanah berduri ini tidak memahami harga panggilan dari kemuridan, tetapi mereka tidak bersedia membayar harganya. Bukan kurangnya pengetahuan yang menyebabkan mereka berbuat salah, tetapi kurangnya komitmen dan dedikasi. 

Tanah yang baik -- melambangkan semua orang yang hatinya dipersiapkan untuk kebaikan (Injil), dan yang hidupnya tidak berantakan dengan kepentingan dan nilai-nilai persaingan. Di tanah keempat ini, kata tidak hanya menghasilkan kehidupan, tetapi tanaman menjadi dewasa dan menghasilkan buah. Inilah tujuan kemuridan.

Nah,setelah penjelasan ini saya paparkan,renungan pun dimulai diiringi dengan musik instrumen. Dan saya tidak lupa meminta mereka untuk sharing iman sebelum menutup permenungan. Dan syukur kepada Allah mereka bisa masuk dalam permenungan hingga akhirnya mengakui bahwa ke empat jenis tanah tersebut mewakili gambaran pribadi-pribadi yang tinggal bersama saya saat ini.

Apa yang mau saya katakan dengan teks ini ? Bahwa perumpamaan tentang seorang penabur ini sifatnya umum atau ditujukan kepada setiap orang. Karena Perumpamaan ini  memuat pengajaran yang universal, terbuka untuk semua orang tanpa pandang bulu yang dilambangkan dengan empat jenis tanah, sekaligus juga memuat peringatan bagi mereka yang mengabaikan bahkan menolak kebenaran itu.  Yesus mengajarkan kita akan diselamatkan bila bertekun, bertumbuh, mencapai kedewasaan, dan menghasilkan lebih banyak buah.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun