Mohon tunggu...
Dimaz V Wardhana
Dimaz V Wardhana Mohon Tunggu... Wakil Presiden FARKES KSPI / Wakil Sekjen KSPI / Ketua Bidang Seni Budaya Exco Pusat Partai Buruh

Kelas Pekerja | Bapak Anak 3 | (Masih) Anak Band | Bagian dari Federasi Serikat Pekerja Farmasi dan Kesehatan | Bagian dari KSPI (Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia) | Bagian dari Partai Buruh (Komite Eksekutif Pusat Partai Buruh)

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Menikmati "Starling" di Depan Gedung DPR RI

22 September 2025   21:03 Diperbarui: 22 September 2025   21:03 58
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dari kiri ke kanan duduk dibawah : fatir farkes, bung rosyad, ilyas aspek, kawan dari aspek, saya (foto. tim media KSPI)

Menikmati "Starling" di Depan Gedung DPR RI

Catatan Aksi Bersama Bung Sabilar Rosyad, Sekjen DPP FSPMI

Hari ini, Senin 22 September 2025, ribuan buruh yang tergabung dalam Koalisi Serikat Pekerja -- Partai Buruh (KSP-PB) menggelar aksi unjuk rasa di depan Gedung DPR RI, Jakarta. Koalisi ini terdiri dari 4 konfederasi besar, 64 serikat pekerja, dan 9 organisasi kerakyatan.

Dalam aksinya, buruh membawa tiga tuntutan utama:
1 Tegakkan Supremasi Sipil
2 Segera bentuk RUU Ketenagakerjaan
3 Hapus Outsourcing & Tolak Upah Murah (HOSTUM)

Suasana aksi hari ini di DPR - RI (foto. Media KSPI)
Suasana aksi hari ini di DPR - RI (foto. Media KSPI)

Banner tuntutan aksi hari ini, yang terpajang di gerbang DPR RI (foto. Media KSPI)
Banner tuntutan aksi hari ini, yang terpajang di gerbang DPR RI (foto. Media KSPI)


Di tengah massa yang memenuhi jalanan, ada momen kecil namun penuh makna. Bersama Bung Sabilar Rosyad, Sekretaris Jenderal DPP FSPMI (Dewan Pimpinan Pusat Federasi Serikat Pekerja Metal Indonesia) , saya duduk santai di trotoar depan pagar DPR. Kami tidak sedang menyesap kopi atau es mahal dari kafe elit, melainkan menikmati secangkir hangat dari "Starling" -- Starbucks Keliling yang setia hadir menemani rakyat kecil di jalanan.

Sebelum itu, saya juga sempat melaksanakan shalat Dzuhur berjamaah bersama beliau di salah satu masjid seberang Gedung DPR RI. Sebuah pengingat bahwa perjuangan di jalanan tidak menghalangi kewajiban spiritual, justru menguatkan ikhtiar dan tekad dalam memperjuangkan hak-hak buruh.

Obrolan ringan dengan Bung Sabilar sesekali diselingi tawa. Tetapi jangan salah, di sela itu ada pula pembicaraan serius: tentang perjuangan buruh, tentang harapan atas demokrasi, dan tentang cita-cita menghadirkan kesejahteraan yang nyata bagi pekerja dan keluarganya.

Di sinilah saya kembali merasa, gerakan buruh adalah gerakan yang membumi. Ia lahir dari jalanan, dari peluh para pekerja, dari obrolan sederhana di pelataran DPR sambil minum kopi starling, hingga kebersamaan dalam ibadah.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun