Mohon tunggu...
Dimas Putu Atmaja
Dimas Putu Atmaja Mohon Tunggu... -

Mahasiswa Ilmu Komunikasi UIN Jogja 2014

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Peluh Seorang Penjaga Tiket

17 Desember 2014   03:48 Diperbarui: 17 Juni 2015   15:10 98
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Apabila anda berkunjung di Yogyakarta tidak ada salahnya anda berkunjung ke benteng vredeburg. Benteng yang dibangun tahun 1765 oleh pemerintah Belanda ini di gunakan untuk menahan serangan dari Keraton Yogyakarta.

Obyek wisata ini tidak bisa berjalan dengan lancar apabila tidak ada sosok karyawan atau karyawati yang mampu menjalankan. Dari petugas keamanan, petugas kebersihan, petugas karcis, dan petugas pemandu wisata. Peran itu pun sering diabaikan hanya karena orang beranggapan peran itu tidak penting. Justru disinilah peran dari petugas keamanan, petugas kebersihan, petugas karcis dan petugas pemandu wisata sangat penting dalam suatu obyek wisata karena dalam suatu obyek wisata bisa dikatakan bagus ataupun berhasil apabila karyawan atau karyawati bekerja dengan sungguh sesuai dengan bidangnya masing – masing.

Begitu pun yang dilakukan oleh Pak Seno, karyawan yang bertugas sebagai penjaga tiket dan pemandu wisata ini berperan penting dalam obyek wisata benteng vredeburg. Beliau yang sehari – harinya bertugas sebagai penjaga tiket dan merangkap sebagai pemandu wisata ini bertempat tinggal di daerah timur Yogyakarta yang tepatnya di daerah piyungan. Daerah pinggiran Yogyakarta yang sepi dari hiruk pikuk nya kota Yogyakarta yang sekarang ini sudah seperti Jakarta. Beliau juga sudah menikah dan sudah dikaruniai 3 anak yang laki – laki 2 yang perempuan 1. Perawakannya yang subur mampu membuat orang – orang di sekitarnya merasa senang akan badannya yang subur. Tutur katanya sangat lembut yang sangat pas untuk warga asli Yogyakarta saat saya ajak untuk mengobrol sembari melayani pengunjung yang akan membeli tiket masuk benteng vredebrug. Sehari hari Pak Seno mengendarai sepeda motor dari rumahnya di daerah piyungan sampai ke tempat kerjanya di kawasan benteng vredeburg. Jam kerjanya dari jam setengah 8 sampai jam setengah 4 sore pun dilakoninya untuk menafkahi istrinya dan ketiga anaknya.


Pak seno juga senang bercanda, bersenda gurau saat saya ajak ngobrol di tempat kerjanya. Beliau sudah 26 tahun bekerja sebagai penjaga karcis dan pemadu wisata di kawasan benteng vredeburg. Dari pertama kerja tahun 1988 beliau masih bekerja sebagai pegawai honorer yang mungkin dahulu terasa belum mencukupi kebutuhan. Hingga sekitar tahun 2004 Pak seno diangkat menjadi Pegawai Negeri Sipil yang ditugaskan untuk mengelola dan mengawasi obyek wisata tersebut. Beliau juga menceritakan tentang pahit hidupnya selama belum menjadi Pegawai negeri di lingkungan benteng. Tak jarang beliau juga sedih ketika mengingat masa masa lalu dimana saat saat tersulit yang pernah dialami. Hingga sekarang beliau sudah berkecukupan untuk menghidupi istrinya dan ketiga anaknnya. “Ya Alhamdulillah sekarang bisa mencukupi kebutuhan” tutur Pak seno. Sebagai petugas karcis dan meragkap sebagai pemadu wisata pak seno mendapatkan gaji rata – rata PNS yaitu sekitar kurang lebih Rp.2.500.000. Beliau juga membeberkan suka dukanya saat menjadi petugas karcis dan menjadi pemandu wisata. “Ya kalau sukanya bisa banyak pengetahuan dan banyak saudara dan dukanya apabila ada pengunjung membandel tidak mau membeli tiket” ujar Pak seno. Pak seno juga menyampaikan harga tiket yang dijual untuk pengunjung dewasa wisatawan domestic dikenakan harga Rp.2000 sedangkan untukisa menjad pengunjung dewasa wisatawan mancanegara dikenakan tiket masuk sebesar Rp.10.000. Ada 76 karyawan dan karyawati yang diantaranya 53 Pegawai negeri sipil, 23 pegawai yang masih honorer. Pak Seno punya harapan agar kelak bisa menjadi media untuk memperluas wawasan nasionalisme.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun