Nama Purbaya Yudhi Sadewa kini jadi sorotan publik bahkan banyak yang menjuluki situasi ini dengan istilah Purbaya effect.Â
Sejak dilantik sebagai Menteri Keuangan baru, langkah-langkah Purbaya terasa cepat, tegas, dan tidak biasa.Â
Banyak orang, termasuk saya, mulai merasa ada harapan baru. Rasanya seperti melihat fajar muncul setelah malam pekat yang panjang, seakan kita kembali punya alasan untuk percaya bahwa masa depan Indonesia bisa benar-benar cerah.
Fenomena Purbaya Effect menggambarkan semangat baru dalam pengelolaan keuangan negara jadi lebih terbuka, lebih gesit, dan lebih berpihak pada hasil nyata.Â
Tapi, benarkah efek ini sungguh terasa? Atau sekadar euforia sementara?
Latar Belakang Sang Menteri: Dari ITB ke Kursi Keuangan Negara
Dilansir dari Detik.com, Purbaya Yudhi Sadewa lahir di Bogor pada 7 Juli 1964. Lulusan Teknik Elektro ITB ini kemudian menempuh pendidikan ekonomi hingga meraih Ph.D. di Purdue University, Amerika Serikat.Â
Perpaduan antara dunia teknik dan ekonomi ini membuatnya dikenal sebagai sosok yang rasional, logis, tapi juga sangat sistematis dalam berpikir.
Sebelum menjadi Menteri Keuangan, Purbaya sudah malang melintang di berbagai lembaga strategis. Ia pernah menjabat sebagai Kepala Eksekutif Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) dan menjadi anggota Komite Stabilitas Sistem Keuangan (KSSK).Â
Pengalaman itu membuatnya memahami anatomi keuangan negara dari dalam, dari sektor perbankan, fiskal, hingga manajemen risiko ekonomi nasional.
Maka ketika Presiden menunjuknya menggantikan Sri Mulyani Indrawati pada September 2025, publik langsung menaruh ekspektasi tinggi.Â