Sejarah Istilah "Generasi Strawberry"
Dikutip dari laman odysee education, istilah "Generasi Strawberry" pertama kali muncul di kalangan masyarakat pada awal abad ke-21.Â
Seiring dengan perkembangan teknologi dan perubahan budaya yang pesat, generasi muda mulai menunjukkan pola perilaku yang unik dan berbeda dari generasi sebelumnya.Â
Pemilihan kata "Strawberry" dalam istilah ini sejatinya tidak terkait dengan buah tersebut secara langsung, melainkan merupakan singkatan dari beberapa kata kunci yang menggambarkan karakteristik generasi muda.
Kata "Strawberry" dalam konteks ini diambil dari singkatan bahasa Inggris, yaitu "Soft, Tolerant, Respectful, Adaptable, Willing, Empathetic, Enthusiastic, Respectful, and Youthful."Â
Semua kata-kata tersebut dihubungkan dengan sifat-sifat yang dianggap merepresentasikan pola pikir dan perilaku yang umumnya dimiliki oleh generasi muda pada masa itu.
Dalam konteks ini, sebenarnya istilah ini tidak digunakan secara merendahkan, melainkan sebagai cara untuk menggambarkan keberbedaan generasional dalam hal nilai, sikap, dan pandangan hidup.
Soft (Lunak): Generasi Strawberry dianggap memiliki sikap yang lebih santai dan tidak terlalu keras dalam menghadapi masalah. Mereka cenderung memilih pendekatan yang lebih fleksibel dan kooperatif dalam berbagai situasi.
Tolerant (Toleran): Keberagaman dan perbedaan dihargai oleh Generasi Strawberry. Mereka lebih terbuka terhadap keanekaragaman budaya, suku, dan latar belakang lainnya, menciptakan lingkungan yang lebih inklusif.
Respectful (Hormat): Generasi ini memiliki sikap hormat terhadap pandangan dan pendapat orang lain. Mereka menghargai keragaman opini dan nilai-nilai yang berbeda di dalam masyarakat.
Adaptable (Bersifat Adaptif): Generasi Strawberry cenderung lebih mudah beradaptasi dengan perubahan. Kemajuan teknologi dan perubahan sosial tidak membuat mereka merasa terancam, melainkan justru dianggap sebagai peluang untuk tumbuh dan berkembang.
-
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!