Malam ke-27 Ramadan menjadi momen istimewa bukan saja bagi seluruh umat Islam, namun khususnya bagi saya untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT melalui itikaf yang kali ini bersama Aa Gym.
Tahun ini, saya berkesempatan mengikuti itikaf bersama KH. Abdullah Gymnastiar, atau yang akrab disapa Aa Gym, di Masjid Daarut Tauhiid Jakarta, yang berlokasi di Jalan Cipaku I No. 40, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan.
Perjalanan Spiritual Bersama Aa Gym
Sekitar tahun 2000-an, hidup saya berada di titik terendah. Saya kehilangan arah, drop out kuliah, pekerjaan tidak menentu, dan semua itu kian menambah kehidupan terasa semakin berat.Â
Setiap hari, saya merasa seperti berjalan dalam lorong gelap tanpa tahu kapan akan menemukan cahaya.
Di tengah keterpurukan itu, saya menemukan ceramah dan buku-buku karya Aa Gym. Gaya dakwahnya yang santai, jenaka, mudah dipahami, tetapi penuh makna membuat saya mulai melihat hidup dengan sudut pandang yang berbeda.Â
Salah satu pesan beliau yang paling membekas adalah tentang pentingnya memperbaiki diri sebelum ingin mengubah dunia. Saya mulai berusaha menerapkan prinsip itu, sedikit demi sedikit, hingga akhirnya bisa bangkit.
Mengenal Lebih Dekat Sosok Aa Gym
Aa Gym lahir di Bandung pada 29 Januari 1962. Sebelum dikenal luas sebagai pendakwah, ia merupakan seorang aktivis mahasiswa yang memiliki jiwa wirausaha tinggi.Â
Pada tahun 1990, beliau mendirikan Pondok Pesantren Daarut Tauhiid di Bandung, yang pada awalnya, pesantren ini hanya memiliki 20 kamar santri,Â
Tetapi dengan manajemen yang baik dan pendekatan dakwah yang unik, Daarut Tauhiid berkembang menjadi salah satu pesantren terkemuka di Indonesia hingga kini.