Mohon tunggu...
Dimas Hermawan
Dimas Hermawan Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Sastra Indonesia di Universitas Indonesia

Seorang mahasiswa yang menghabiskan waktu dengan menonton film, menulis cerita, membaca buku, dan mencoba banyak hal baru.

Selanjutnya

Tutup

Raket

3 Fakta Bulu Tangkis Indonesia di Olimpiade

29 Januari 2024   09:00 Diperbarui: 29 Januari 2024   09:05 101
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Greysia Polii/Apriyani Rahayu memenangkan medali emas di sektor ganda putri pada Olimpiade 2020 (dok. PBSI)

Bulu tangkis adalah salah satu cabang olahraga yang populer di kalangan masyarakat Indonesia. Dari pusat kota hingga ke pelosok, anak-anak hingga orang tua, bulu tangkis masih menjadi olahraga idaman untuk dijadikan hobi. Prestasinya yang gemilang selama puluhan tahun juga turut serta menjadi alasan olahraga ini begitu digemari masyarakat. 

Bulu tangkis Indonesia tidak pernah melewatkan catatan sejarah di kancah internasional, terutama di Olimpiade. Selama tiga dekade bulu tangkis dipertandingkan di Olimpiade, Indonesia selalu ada untuk menjadi bagian sejarah yang tercipta. Berikut ini adalah beberapa fakta bulu tangkis Indonesia di Olimpiade.

1. Satu-satunya Cabor yang Menyumbang Medali Emas untuk Indonesia

Sejak pertama kali keikutsertaannya di Olimpiade Helsinki, Finlandia pada tahun 1952, Indonesia telah meraih 8 medali emas dari total 37 medali. 8 medali emas tersebut hanya diperoleh dari cabor bulu tangkis. 

Tradisi emas dimulai sejak Olimpiade 1992 di Barcelona yang kala itu meraih 2 medali emas oleh Susi Susanti (tunggal putri) dan Alan Budikusuma (tunggal putra). Hal tersebut sekaligus menjadi edisi olimpiade terbaik bagi Indonesia hingga saat ini. Pada edisi terakhir olimpiade di Tokyo 2021 silam, bulutangkis Indonesia berhasil meraih medali emas di sektor Ganda Putri yang dimenangkan oleh pasangan Greysia Polii/Apriyani Rahayu.

2. Negara Kedua Setelah Tiongkok yang Berhasil Mengoleksi Medali Emas di Berbagai Sektor

Kemenangan Greysia Polii/Apriyani Rahayu di sektor ganda putri pada Olimpiade Tokyo 2020 menjadikan Indonesia menyamai prestasi Tiongkok yang telah meraih medali emas di lima nomor cabor bulu tangkis. Sebelumnya, Tiongkok berhasil melengkapi koleksi medali emasnya di Olimpiade London 2012, sekaligus berhasil menyapu bersih gelar pada kala itu.

Di sektor tunggal, baik putra maupun putri, medali emas pertama didapatkan di Olimpiade Barcelona 1992. Pada saat itu, bulu tangkis baru pertama kali dipertandingkan secara resmi setelah sebelumnya hanya sebagai olahraga eksibisi pada tahun 1972 dan tahun 1988. 

Legenda Taufik Hidayat menambah kepingan emas untuk tunggal putra di Olimpiade Athena 2004. Empat tahun berseling setelah emas pertama bagi Indonesia, di Olimpiade Atlanta 1996, giliran sektor ganda putra yang menyumbang medali emas, berlanjut di Olimpiade Sydney 2000 dan Olimpiade Beijing 2008. Setelah dua kali harus puas dengan medali perak, sektor ganda campuran berhasil memuncaki klasemen di Olimpiade Rio 2016 yang dimenangkan oleh pasangan Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir. 

Kemenangan tersebut sekaligus membayar tuntas kekalahan mereka di edisi sebelumnya yang saat itu kalah dalam pertandingan perebutan medali perunggu. Pasangan ganda putri Greysia Polii/Apriyani Rahayu menyempurnakan pencapaian bulu tangkis Indonesia untuk sektor ganda putri pada Olimpiade Tokyo 2020. Medali emas tersebut adalah medali pertama bagi ganda putri Indonesia setelah sebelumnya puncak klasemen selalu diisi oleh Tiongkok dan Korea Selatan.

3. Terputusnya Tradisi Emas di Olimpiade London 2012

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Raket Selengkapnya
Lihat Raket Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun