Drama cheater Fortnite Tournament tampaknya telah menempuh babak baru. Pengadilan menjatuhkan denda sebesar US$175 ribu kepada pelakunya, sementara Epic Games menghukum sang cheater dengan larangan bermain seumur hidup.
Cheater Fortnite Tournament Harus Bayar Denda US$175K Dan Kena Ban Permanen
Drama ini bermula saat Epic menuntut Sebastian Araujo dari Lomita, California. Pihaknya menduga telah menggunakan alat untuk menghindari deteksi anti-cheat Fortnite. Araujo sebelumnya telah berpartisipasi di 839 turnamen berbayar hanya dalam lebih dari empat bulan.
THIS JUST IN: The Judge ruled in our favor after the cheater ignored our lawsuit. The player is required to pay $175,000 and we'll donate what we collect to charity. They are also banned from playing Fortnite forever. https://t.co/on0dYWBdq4--- Fortnite Competitive (@FNCompetitive) June 25, 2025
Melalui laman media sosial, Epic mengumumkan Araujo telah mengabaikan gugatan hukum tersebut. Hakim telah menjatuhkan hukuman denda sebesar US$175 ribu. Nilai tersebut 25 kali lebih besar daripada total kemenangannya yang senilai US$6.850.
IGN memaparkan berdasarkan dokumen hukum bahwa pihak publisher meminta denda minimal US$200 untuk setiap pelanggaran hak cipta game dalam seluruh turnamen tersebut. Jika terhitung, jumlah tersebut senilai US$167.800. Sementara sisa dari denda berasal dari biaya pengacara.
Epic juga mengumumkan bagian dari denda yang mereka peroleh itu akan disumbangkan ke Child's Play, sebuah badan amal untuk anak-anak di rumah sakit.
Upaya Agresif Epic Games Terhadap Cheater dalam Ranah Hukum
Sebenarnya, upaya ini bukanlah hal baru bagi Epic. Sebelumnya pada Februari 2025, pihaknya menuntut satu lagi cheater Fortnite Tournament, Morgan Bamford alias RepulseGod. Ia dituntut untuk membuat video permintaan maaf publik dan juga terkena hukuman ban.
Ini menjadi dua upaya untuk menepati janji pada November 2024. Saat itu, Epic bertekad untuk menjebloskan cheater dan penjual cheat ke ranah hukum demi meningkatkan integritas kompetitif dalam turnamen.
Pada tahun 2022, pihak publisher memenangkan persidangan melawan cheater asal Australia yang menjual cheat. Uang hasil kemenangan mereka telah disumbangkan ke Child's Play.
Kemudian, awal Juni 2025, berbagai pembuat dan distributor cheat Fortnite mendapat tuntutan hukum. Saat ini, hasil persidangan belum mendapat putusan.