Mohon tunggu...
Dimas Galih Putrawan
Dimas Galih Putrawan Mohon Tunggu... Penulis

Pegiat berita industri gaming dan geek culture. Fokus menulis tentang game AAA, mobile, dan yang relevan dengan audiens. Email untuk Kerjasama: dimasgalihputrawan@outlook.com dimaspettigrew@gmail.com Berikan dukungan di Trakteer: https://trakteer.id/dimas-galih-putrawan

Selanjutnya

Tutup

Games Pilihan

Cheater Fortnite Kena Denda US$175K dan Kena Ban Seumur Hidup!

27 Juni 2025   16:53 Diperbarui: 27 Juni 2025   16:53 105
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Fortnite Battle Royale (Sumber: Fortnite)

Drama cheater Fortnite Tournament tampaknya telah menempuh babak baru. Pengadilan menjatuhkan denda sebesar US$175 ribu kepada pelakunya, sementara Epic Games menghukum sang cheater dengan larangan bermain seumur hidup.

Cheater Fortnite Tournament Harus Bayar Denda US$175K Dan Kena Ban Permanen

Drama ini bermula saat Epic menuntut Sebastian Araujo dari Lomita, California. Pihaknya menduga telah menggunakan alat untuk menghindari deteksi anti-cheat Fortnite. Araujo sebelumnya telah berpartisipasi di 839 turnamen berbayar hanya dalam lebih dari empat bulan.

Melalui laman media sosial, Epic mengumumkan Araujo telah mengabaikan gugatan hukum tersebut. Hakim telah menjatuhkan hukuman denda sebesar US$175 ribu. Nilai tersebut 25 kali lebih besar daripada total kemenangannya yang senilai US$6.850.

IGN memaparkan berdasarkan dokumen hukum bahwa pihak publisher meminta denda minimal US$200 untuk setiap pelanggaran hak cipta game dalam seluruh turnamen tersebut. Jika terhitung, jumlah tersebut senilai US$167.800. Sementara sisa dari denda berasal dari biaya pengacara.

Epic juga mengumumkan bagian dari denda yang mereka peroleh itu akan disumbangkan ke Child's Play, sebuah badan amal untuk anak-anak di rumah sakit.

Upaya Agresif Epic Games Terhadap Cheater dalam Ranah Hukum

Sebenarnya, upaya ini bukanlah hal baru bagi Epic. Sebelumnya pada Februari 2025, pihaknya menuntut satu lagi cheater Fortnite Tournament, Morgan Bamford alias RepulseGod. Ia dituntut untuk membuat video permintaan maaf publik dan juga terkena hukuman ban.

Ini menjadi dua upaya untuk menepati janji pada November 2024. Saat itu, Epic bertekad untuk menjebloskan cheater dan penjual cheat ke ranah hukum demi meningkatkan integritas kompetitif dalam turnamen.

Pada tahun 2022, pihak publisher memenangkan persidangan melawan cheater asal Australia yang menjual cheat. Uang hasil kemenangan mereka telah disumbangkan ke Child's Play.

Kemudian, awal Juni 2025, berbagai pembuat dan distributor cheat Fortnite mendapat tuntutan hukum. Saat ini, hasil persidangan belum mendapat putusan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Games Selengkapnya
Lihat Games Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun