Mohon tunggu...
Dimas Dwiki
Dimas Dwiki Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa

Hi!

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Relatif Rawan Stress, Lansia Perlu Perhatian Psikososial Lebih dalam Menghadapi Covid-19

11 Mei 2020   20:03 Diperbarui: 11 Mei 2020   20:04 105
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kesehatan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Schantalao

Seiring dengan kemajuan bidang kesehatan dan teknologi, angka harapan hidup di Indonesia menjadi meningkat serta angka kematian yang juga menurun. Dalam jangka waktu hampir 5 dekade (1971-2019), presentasi lansia di Indonesia meningkat sekitar dua kali lipat, yaitu menjadi 9,6% (25,64 juta). Sejak dari tahun 2000, Indonesia sudah memiliki jumlah lansia dengan angka 14,4 juta penduduk (7,18%) dan diperkirakan akan menjadi 28,8 juta (11,34%) di tahun 2020 (Badan Pusat Statisik, 2013).

Jumlah yang semakin meningkat tersebut dapat pula menimbulkan berbagai macam permasalahan baik secara fisik maupun mental. Suatu studi yang melibatkan sebanyak 1088 lansia di Jakarta mengungkapkan bahwa prevalensi depresi pada lansia mencapai 21%. Hal tersebut tentunya perlu ditimbang dan diperhatikan terkait dengan jumlah pasien Covid-19 yang semakin hari semakin meningkat. Jumat (8/5/2020) diketahui 13.112 orang sudah terkonfirmasi sebagai pasien Covid-19 dengan 943 meninggal dan 2.494 sembuh.

Selain dari kondisi fisiknya, kesehatan mental dari lansia perlu juga diperhatikan. Seperti yang kita ketahui bahwa mental dan pikiran seseorang akan mempengaruhi immune tubuhnya sendiri. Studi para ahli dari Ohio menunjukkan bahwa stres psikologis mempengaruhi sistem kekebalan tubuh dengan mengganggu komunikasi antara sistem saraf, endokrin (hormon) sistem, dan sistem kekebalan tubuh.

Dengan situasi dimana semua orang terlihat memakai masker, rajin memakai hand sanitizer atau mencuci tangan, pembatasan akses keluar masuk jalan secara menyeluruh dan serentak ini dapat menimbulkan berbagai macam pertanyaan pada benak para lansia.

Pengguna internet di kalangan lansia (di atas 55 tahun) hanya berjumlah 2%. Salah satu penyebabnya adalah ketimpangan antargenerasi yang timbul karena kurangnya keahlian untuk mengakses berbagai macam informasi melalui teknologi digital (Hope, Schwaba, & Piper, 2014, h. 3903). Maka dari itu, perhatian dan pendampingan khusus perlu dilakukan terhadap lansia-lansia yang ada di sekitar kita. Relatif kurang melek teknologi, lansia cenderung akan lebih sulit untuk mendapatkan informasi dan komunikasi secara maksimal.

Dengan semua paparan tersebut, sudah seharusnya kita sebagai orang-orang yang lebih melek teknologi menjadi penolong dan pendamping para lansia di sekitar kita dalam menghadapi Covid-19. Penjelasan dan perkataan yang baik dan sederhana akan memudahkan para lansia untuk mengetahui, memahami, dan mengerti kondisi saat ini.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun