Mohon tunggu...
Dimas Arimbi Zahro Agata
Dimas Arimbi Zahro Agata Mohon Tunggu... Mahasiswa Universitas Negeri Malang

Mahasiswa S1 Pendidikan IPA Universitas Negeri Malang

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Suara yang Bergerak dalam Medium: Sound Horeg Sebagai Studi Kasus Gelombang Longitudinal

13 Oktober 2025   01:10 Diperbarui: 13 Oktober 2025   00:05 16
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sound horeg di Malang (Foto: Dok Istimewa)

Suara adalah bagian tak terpisahkan dari kehidupan manusia, meliputi berbagai aspek seperti bunyi alarm pagi yang membangunkan kita dari tidur, suara kendaraan di jalan yang menjadi latar belakang kehidupan sehari-hari, percakapan dengan orang-orang terdekat, musik yang mengiringi momen-momen penting, dan banyak lagi. Suara memainkan peran penting dalam komunikasi, ekspresi, dan pengalaman manusia, serta memengaruhi emosi, memicu kenangan, dan membentuk persepsi kita tentang dunia sekitar. 

Dari suara alam yang menenangkan hingga teknologi modern yang memungkinkan kita berkomunikasi jarak jauh, suara terus membentuk kehidupan manusia dalam berbagai cara yang kompleks dan dinamis. Suara juga dapat menjadi sarana ekspresi diri, hiburan, dan penghubung antarindividu, sehingga memainkan peran yang sangat penting dalam kehidupan sosial dan budaya manusia. Dengan demikian, suara bukan hanya sekadar fenomena fisik, tetapi juga memiliki dimensi emosional, sosial, dan kultural yang mendalam.

(Sumber: Wikipedia)
(Sumber: Wikipedia)

Suara adalah bentuk energi mekanik yang merambat melalui medium seperti udara, air, atau benda padat dalam bentuk gelombang longitudinal. Artinya, partikel-partikel dalam medium bergetar sejajar dengan arah rambat gelombang. Fenomena ini terjadi ketika suatu sumber---misalnya speaker, mesin kendaraan, atau pita suara manusia---menghasilkan getaran yang mengganggu keseimbangan tekanan di sekitarnya.Ketika sumber suara bergetar, ia mendorong molekul-molekul udara di sekitarnya untuk bergerak maju dan mundur. Gerakan ini menciptakan zona kompresi (tekanan tinggi) dan zona rarefaksi (tekanan rendah) yang menyebar menjauh dari sumber. Inilah yang disebut gelombang suara.

Contohnya, saat seseorang berbicara, pita suara di tenggorokan bergetar dan mengganggu udara di sekitarnya. Gangguan ini merambat ke telinga pendengar sebagai gelombang tekanan, lalu diterjemahkan oleh otak sebagai suara.

Gelombang suara memiliki beberapa karakteristik penting yang menentukan bagaimana kita mendengarnya:

1.     Frekuensi (f): Jumlah getaran per detik, diukur dalam Hertz (Hz). Frekuensi menentukan tinggi rendahnya nada. Semakin tinggi frekuensi, semakin tinggi nada yang terdengar.

2.     Amplitudo: Besarnya getaran atau tekanan dalam gelombang. Amplitudo menentukan keras atau lemahnya suara.

3.     Panjang Gelombang (): Jarak antara dua titik identik dalam gelombang (misalnya dua puncak kompresi).

4.     Kecepatan Gelombang (v): Kecepatan rambat suara tergantung pada medium. Di udara pada suhu 20C, kecepatan suara sekitar 343 meter per detik.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun