Regulasi akuntansi tidak bersifat netral, melainkan dipengaruhi oleh kepentingan politik dan ekonomi. Proses penetapan standar melibatkan berbagai aktor, termasuk perusahaan besar, auditor, regulator, investor institusional, dan pemerintah. Lobi politik sering memengaruhi isi standar, sehingga hasil akhirnya bukanlah solusi teknis murni, melainkan kompromi antar kepentingan. Contoh nyata adalah perdebatan panjang mengenai penggunaan fair value accounting versus historical cost.
Konflik Politik dan Biaya Regulasi
Konflik Penetapan Standar
Pemilihan metode akuntansi kerap menimbulkan perdebatan politik. Fair value dianggap lebih relevan tetapi menimbulkan volatilitas, sementara historical cost lebih stabil namun kurang mencerminkan kondisi terkini.
Peran Lobi Politik
Perusahaan besar maupun asosiasi profesi sering melobi untuk melindungi kepentingannya. Akibatnya, standar yang lahir sering menjadi kompromi politik.
Biaya Regulasi
Regulasi membawa konsekuensi biaya tambahan, seperti audit yang lebih mahal, pembaruan sistem, dan kebutuhan pelatihan. Beban ini relatif ringan bagi perusahaan besar, tetapi bisa menjadi masalah signifikan bagi perusahaan kecil.
Manfaat Regulasi dan Trade-off
Regulasi memberikan berbagai manfaat, antara lain: mengurangi asimetri informasi, meningkatkan keterbandingan, menurunkan biaya modal, serta memperkuat kredibilitas laporan. Namun, regulasi juga membawa biaya kepatuhan yang tidak sedikit. Oleh karena itu, setiap regulasi baru harus mempertimbangkan analisis biaya-manfaat (cost-benefit analysis). Efisiensi regulasi hanya tercapai bila manfaat jangka panjang lebih besar daripada biaya jangka pendek.
Kerangka Konseptual dan Regulasi Formal