Mohon tunggu...
dimas rizkykholik
dimas rizkykholik Mohon Tunggu... Model - nothing

nothing

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Frustasi

7 Januari 2021   13:30 Diperbarui: 7 Januari 2021   13:32 209
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

A. Pengertian Frustasi

*Singgih Gunarsa (2003:101) menyatakan bahwa frustasi adalah keadaan kejiwaan tertentu yang timbul pada diri seseorang manakala ia berada dalam situasi dimana kebutuhan tidak terpenuhi atau kehendak tidak terpuaskan atau tujuan tidak tercapai. Dengan kata lain frustasi terjadi bila lingkaran motifasi tidak terpenuhi (terhambat).

*Tristiadi (2007:37) menyatakan bahwa Frustasi merupakan kekecewaan yang disebabkan oleh gagalnya pencapaian suatu tujuan a blocking or thwartin of goal-directed activity atau juga suatu keadaan ketegangan yang tak menyenangkan, dipenuhi perasaan dan aktivitas simpatetis yang yang semakin meninggi yang disebabkan oleh rintangan dan hambatan.

*JP. Chaplin (2006:201) menyatakan bahwa frustasi adalah rintangan atau penggagalan tingkah laku untuk mencapai sasaran, satu keadaan ketegangan yang tak menyenangkan, dipenuhi kecemasan, dan aktivitas simpatetis yang semakin meninggi disebabkan oleh perintangan dan hambatan. Orang seringkali mengalami hambatan dalam pemuasan suatu kebutuhan, motof dan keinginan. Keadaan terhambat dalam mencapai suatu tujuan dinamakan frustasi (Markam, 2003)

*Charles N. Cofer (2010:121) menyatakan pengertian Frustasi yaitu, this word is used here to mean that achievement of a disired goal is thwarted. (kata ini digunakan disini untuk mengartikan bahwa pencapaian tujuan yang diinginkan dihalangi). Ini berarti bahwa individu mempunyai suatu tujuan dan yang bersangkutan berusaha mencapainya. Dengan adanya berbagai sebab, tujuan tersebut gagal untuk dicapainya.

*J. Dollard, et-al (2010:122) menyatakan : frustration/kekecewaan, adalah suatu keadaan terhalangnya pemenuhan suatu motif. Frustration nomally refer to environmental blocking of motive, but sometimes to an understate emotional resulting from the blocking. (kekecewaan pada umumnya berhubungan dengan terhalanginya motif/penggerak yang bersifat lingkungan, tetapi kadang-kadang pada ketidaknyamanan kondisi emosional akibat dari halangan). Pada dasarnya kekecewaan berasal dari hambatan penemuan motif, baik hambatan dari lingkungan maupun hambatan dari kondisi/keadaan emosi/perasaan individu.

*David Krech dan Richard S. Crutchfield (2010:122), mereka menyatakan : when progress toward a goal is blocked and underlying tension unresolved, we speak of frustration. (apabila kemajuan terhadap suatu tujuan dihalangi dan ketegangan yang mendasari tidak terpecahkan, kami menyebut kekecewaan).


Kesimpulan, Frustasi ialah keadaan dimana satu kebutuhan tidak bisa dipenuhi, tujuan tidak bisa tercapai. Frustasi ini juga bisa menimbulkan dua kelompok diantaranya bisa menimbulkan situasi yang menguntungkan (positive) dan sebaliknya juga mengakibatkan timbulnya situasi yang destruktif merusak (negative). Frustasi dengan demikian bisa memunculkan reaksi frustasi yang sifatnya bisa positine, bisa negative.


Dalam buku Psikologi Klinis karangan Tristiadi Ardi dkk (2007:38) Seorang psikolog biasanya menggunakan istilah frustasi untuk:
1.Mengetahui keadaan yang timbul apabila terdapat halangan dalam usaha untuk memenuhi keinginan, kebutuhan tujuan, harapan atau tindakan tertentu.
2.Menyebut tindakan atau halangan itu sendiri.


Kebutuhan, keinginan, tujuan, harapan, dan tindakan tiap orang berbeda-beda. Hal-hal tertentu mungkin membuat orang frustasi sedangkan bagi orang lain tidak demikian. Salah satu sebabnya yang membuat orang frustasi adalah rintangan fisik, pribadi dan social.


B. Sumber -- sumber frustasi
Beberapa ahli yang berusaha menerangkan sumber-sumber frustasi sebagai berikut :
*Charles N. Cofer dalam Slamet Santoso (2010:123)
Sumber-sember penyebab frustasi adalah:
1. Physical barrier, yakni semua sumber penyebab frustasi yang berasal dari keadaan fisik seperti tinggi badan, kaki pendek sebelah, dan sebagainya.
2. Personal deficiencies, yakni semua sumber frustasi yang berasal dari kekurangan pribadi seperti : kurang pandai, rendah diri, pendiam, dan sebagainya.
3. Uncooperative social arrangement, yakni sumber frustasi yang berasal dari kekurangan kerja sama pengaturan sosial, seperti kurang berinteraksi sosial, menyendiri, ragu-ragu, dan sebagainya.

*David Kretch dan Richard S. Crutchfield dalam Slamet Santoso (2010:123)
Mereka mengungkapkan bahwa penyebab frustasi adalah :
1. The physical environmental, yakni sumber-sumber yang berasal dari lingkungan fisik seperti orang haus di padang pasir dan tidak ada air, menyebabkan frustasi.
2. The biological limitation, yakni sumber penyebab frustasi yang berasal dari keterbatasan biologis individu sendiri, misal orang yang timpang kakinya tidak dapat menjadi pelari cepat.
3. Psychological complexity, yaitu suatu sumber penyebab frustasi yang berasal dari suasana psikologis dalam diri individu yang kompleks dan mungkin bertentangan akibat ketidaksesuaian lingkungan psikologis dengan kebutuhan dan tuntutan. Misal seorang individu ingin membeli buku, tetapi pada saat bersamaan ibunya menyuruh mengantarkan adiknya dan menunggui saat si adiknya belajar renang.
4. The social environmental, yakni sumber penyebab frustasi berasal dari lingkungan yang menyebabkan individu mengalami frustasi dalam bertingkah laku sosial, seperti adanya norma-norma sosial. Misal Andi yang diumpat teman-temannya karena ia memberi dengan tangan kiri pada temannya. Dalam hal ini pada masyarakat berlaku tabu memberi dengan tangan kiri.


*Singgih Gunarsa (2003:102) menyatakan bahwa sumber yang menyebabkan terjadinya Frustasi:
1. Diri Pribadi Sendiri
Frustasi terjadi karena kelemahan, ketidak mampuan, atau cacat yang terjadi dalam diri sendiri. Misalnya seorang yang ingin menjadi dokter gigi, tapi gagal karena ia buta warna.
2. Lingkungan Alam (Fisik)
Misalnya ingin menyebrangi sungai tidak bisa karena terlalu dalam dan arusnya deras sekali. Ingin datang ke sekolah tepat waktu tidak bisa karena ban sepedanya bocor.
3. Keadaan Objeknya sendiri
Tujuan (objek) itu tidak sesuai dengan harapan sebelumnya. Misalnya ingin membeli kain, kain sudah dibeli tetapi ternyata luntur.
4. Adanya Konflik

Frustasi disebabkan oleh konflik dari berbagai motif dalam diri seseorang. Dengan adanya motif yang saling bertentangan, maka pemuasan dari salah satu motif akan menyebabkan frustasi bagi motif lain.

C. Reaksi Frustasi
Reaksi-reaksi Frustasi yang Sifatnya Positive: (Tristiadi, 2007)
1) Mobilitas dan penambahan aktivitas
Misalnya karena mendapat rintangan dalam usahanya, maka terjadilah pemanggilan rangsangan untuk memperbesar energy, potensi, kapasitas, sarana, keuletan, keberanian untuk mengatasi segala kesulitan.
2) Besinnung (berfikir secara mendalam disertai dengan wawasan jernih)
Setiap frustasi memang memberikan masalah, maka dari itu kejadian ini memaksa orang untuk melihat realitas dengan mengambil satu jarak untuk berfikir lebih objektif dan lebih mendalam agar dapat mencari jalan atau alternative penyelesaian lain.
3) Regignation (tawakal, pasrah pada Tuhan)
Menerima situasi dan kesulitan yang dihadapi dengan sikap yang rasional dan sikap ilmiah. Semua ini bisa dilakukan jika mulai belajar menggunakan pola yang positif dalam menangulangi setiap kesulitan sejak masih berusia sangat muda.
4) Membuat dinamika nyata suatu hubungan
Kebutuhan-kebutuhan bisa mengalami lenyap dengan sendirinya, karena sudah tidak diperlukan oleh seseorang dan sudah tidak sesuai lagi dengan kecenderungan serta aspirasi pribadi.
5) Kompensasi atau subtitusi dari tujuan
Kompensasi adalah usaha untuk mengimbangi kegagalan dan kekalahan dalam satu bidang, tapi sukses dan menang dibidang lainnya. Dan semua itu adalah jalan untuk menghidupkan spirit perjuangan yang agresif dan tidak mengenal kata menyerah.
6) Sublimasi
Yaitu usaha untuk mengganti kecenderungan egoistic, nafsu seks animalistic, dorongan-dorongan biologis primitive dan aspirasi social yang tidak sehat dalam bentuk tingkah laku terpuji yang bisa diterima di masyarakat. Misalnya nafsu seks dialihkan ke olahraga.

Reaksi Frustasi yang Sifatnya Negative: (Tristiadi: 2007)
1. Agresi
Yaitu kemarahan yang meluap-luap dan mengadakan penyerangan kasar karena seseorang mangalami kegagalan. Biasanya ada pula tindakan sadistic dan membunuh orang. Agresi sangat mengganggu fungsi inteligensi sehingga harga dirinya merosot.
2. Regresi
Kembalinya individu pada pola-pola primitive dan kekanak-kanakan. Misalnya berjalan menjerit-jerit, menghisap ibu jari dll. Tingkah laku ini didorong kecewa ataupun tidak mampu memecahkan masalah, dan merupakan ekspresi dari rasa menyerah, kalah, putus asa dan mental lemah.
3. Fixatie
Merupakan suatu respon individu yang selalu melakukan sesuatu yang bentuknya stereotipi, yaitu selalu memakai cara yang sama. Misalnya menyelesaikan kesulitannya dengan pola membisu, membenturkan kepala dll. Semua itu dilakukan sebagai alat pencapaian tujuan, menyalurkan kedongkolan ataupun balas dendam.
4. Pendesakan dan komplek-komplek terdesak
Pendesakan adalah usaha untuk menghilangkan atau menekan ketidaksadaran beberapa kebutuhan, pikiran-pikiran jahat. Karena didesak oleh keadaan yang tidak sadar maka terjadilah kompek-komplek terdesak yang sering mengganggu ketenangan batin yang berupa mimpi-mimpi yang menakutkan, delusi, ilusi, salah baca dll.
5. Rasionalisme
Adalah cara untuk menolong diri secara tidak wajar atau taktik pembenaran diri dengan jalan membuat sesuatu yang tidak rasional dengan dengan tidak menyenangkan. Misalnya seseorang yang yang gagal melakukan tugas akan berkata bahwa tugas tersebut terlalu berat baginya darinya karena ia masih muda.
6. Proyeksi
Proyeksi adalah usaha melemparkan kelemahan sikap diri yang negative pada orang lain.
7. Teknik anggur masam
Usaha memberikan atribut jelek pada tujuan yang tidak dapat dicapainya.
8. Teknik jeruk manis
Usaha memberikan atribut bagus pada semua kegagalan, kelemahan dan kekurangan sendiri.
9. Identifikasi
Usaha menyamakan diri sendiri dengan orang lain.
10. Narsisme
Perasaan superior, merasa dirinya penting dan disertai dengan cinta diri yang patologis dan belebihan. Orang ini sangat egoistis dan tidak pernah peduli dunia luar.
11. Autisme
Gejala menutup diri secara total dari dunia nyata dan tidak mau berkomunikasi lagi dengan dunia luar yang dianggap kotor dan jahat, penuh kepalsuan mengandung bahaya yang mengerikan.

D. Akibat frustasi
Frustasi dapat menimbulkan beberapa akibat, antara lain:
1) Frustasi dapat menimbulkan lingkaran setan (circules viciousus) antara rasa cemas (axienty) dan agresifitas. Karena axienty maka tibul impuls-impuls agresifitas dan dalam keadaan agresifitas biasanya tujuan lebih sukar dicapai, sehingga terjadi frustasi yang lebih besar lagi.
2) Gejala Psikosomatis, gejala psikis yang ada hubungannya dengan tubuh.
3) Kekakuan dan Kebodohan
Tingkah laku kkau adalah tingkah laku yang yang sangat terikat, yang tidak memikirkan kemungkinan-kemungkinan yang lain sehingga bagaimanapun ia berusaha tidak akan ditemukan jalan keluar dari persoalan yang dihadapi. Orang akan tampak seperti bodoh.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun