Mohon tunggu...
Dilla Shabirah
Dilla Shabirah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa arsitektuk universitas muhamddiyah jakarta

calon arsitek

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Sumpah Pemuda

4 Januari 2024   21:06 Diperbarui: 4 Januari 2024   21:28 52
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Indonesia, sebagai sebuah negara yang besar, memiliki nilai-nilai historis yang selalu terkait erat dengan peran pemuda atau mahasiswa. Awal puncak pergerakan mahasiswa terjadi pada tanggal 28 oktober 1928, ketika gerakan yang ditindak awal oleh (kaum terpelajar dari Jawa) yaitu jong  java, mencetuskan 'Sumpah Pemuda'. Sumpah tersebut mengandung pengakuan bahwa seluruh pemuda Indonesia memiliki persatuan dalam darah satu tanah air Indonesia, satu bangsa Indonesia, dan satu bahasa Indonesia.

Hari Sumpah Pemuda diperingati pada tanggal 28 oktober 1928, suatu momen bersejarah ketika generasi muda Indonesia menyampaikan tekad untuk bersatu dalam darah yang sama, tanah air Indonesia. Mereka menyatakan komitmen untuk mengakui diri sebagai satu bangsa, yaitu bangsa Indonesia, serta memegang teguh bahasa sebagai simbol persatuan dan kesatuan. Penyataan ini merupakan hasil dari Kongres Pemuda II atau rapat Pemuda-Pemudi yang berlangsung pada tanggal 27-28 oktober 1928, yang diadakan oleh Perhimpunan Pelajar Pelajar Indonesia (PPPI).

Sejak saat itu, kesatuan di antara pemuda semakin menguat dan gerakan mereka semakin terarah. Hal ini mencapai puncaknya dengan berhasil memproklamasikan dan merebut kemerdekaan Indonesia pada tanggal 17 Agustus 1945. Peran besar mahasiswa juga terlihat dalam peristiwa perebutan demokrasi tahun 1998, di mana rezim Orde Baru telah monopoli demokrasi, menjadikan negara otoriter dan bertentangan dengan prinsip-prinsip Undang-Undang Dasar 1945. Mahasiswa rela mengorbankan harta dan bahkan nyawa untuk mencapai kebebasan dan keadilan.

Pada 28 Oktober 1928, hari ketiga Kongres Pemuda II, Sumpah Pemuda lahir. Mohamad Yamin membuat inti dari seluruh isi kongres ini. Dari isi kongres inilah lahir perumusan Sumpah Pemuda yang secara lisan disetujui oleh seluruh peserta kongres.Dalam ejaan yang telah disempurnakan, isi dari Sumpah Pemuda adalah sebagai berikut:

1. Kami putra dan putri Indonesia, mengaku bertumpah darah yang satu, tanah air Indonesia.

2. Kami putra dan putri Indonesia, mengaku berbangsa yang satu, bangsa Indonesia.

3. Kami putra dan putri Indonesia, menjunjung bahasa persatuan, Bahasa Indonesia.

Semangat Sumpah Pemuda mencerminkan semangat perjuangan generasi muda saat mempertahankan kemerdekaan Indonesia. Semangat ini merupakan contoh yang inspiratif untuk diikuti, karena di dalamnya terkandung nilai-nilai kesadaran sebagai anak masa depan bangsa Indonesia yang bersedia berjuang dengan segala cara untuk menjaga kemerdekaan. Meskipun Indonesia sudah merdeka saat ini, namun kenyataannya beberapa bidang kehidupan seperti kemiskinan, korupsi, dan utang luar negeri masih menunjukkan bahwa Indonesia belum sepenuhnya merdeka.

Hal ini tentu menjadi motivasi bagi generasi milenial Indonesia untuk berjuang demi mengatasi masalah-masalah tersebut. Langkah yang dapat diambil oleh anak-anak milenial ini salah satunya adalah melalui peran aktif dalam bidang pendidikan, sebagai upaya untuk turut serta memperbaiki kondisi bangsa Indonesia.

Semangat Sumpah Pemuda, jika dipandang dari sudut pandang yang berbeda, dapat diterapkan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara secara umum, khususnya yang berhubungan dengan pendidikan di Indonesia. Salah satu aspek pentingnya adalah semangat kedisiplinan yang dimiliki oleh kita sebagai generasi muda pemegang tongkat estafet kepemimpinan bangsa. Disiplin dalam konteks pendidikan mencakup upaya belajar secara tekun, aktif berkontribusi dalam kemajuan pendidikan Indonesia dengan mengejar ilmu sebanyak mungkin, bahkan hingga ke luar negeri, dan memiliki sikap nasionalisme yang kuat terhadap bangsa Indonesia dalam meningkatkan sistem pendidikan.

Sudah 85 tahun berlalu sejak terdengarnya "Sumpah Pemuda", dan seharusnya pergerakan mahasiswa semakin siap, sesuai dengan perkembangan usianya. Mahasiswa perlu menunjukkan kemajuan yang lebih progresif untuk meneruskan warisan perjuangan yang telah diterimanya, dengan tujuan mengawasi dan mendorong pembangunan nasional.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun