Mohon tunggu...
Dila AyuArioksa
Dila AyuArioksa Mohon Tunggu... Seniman - Motto Lucidity and Courage

Seni dalam mengetahui, adalah tahu apa yang diabaikan -Rumi

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Representasi di Balik Kejahatan Genosida Suku Indian di Teater Arena ISI Padangpanjang

16 Mei 2019   14:21 Diperbarui: 16 Mei 2019   14:59 117
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Keberpihakan Naskah terhadap Suku Asli Amerika
Sang Pengarang lahir dari Portugal pada tahun 1946  setelah dewasa dia melanjutkan pendidikannya menjadi mahasiswa di Prancis dan Jerman di Universitas Oxsford. Ketika masih muda dia menjadi penulis, adaptasi dan menterjemahkan naskah,  sekaligus menjadi aktor di pertunjukan teater dan seorang resident dramatist di Royal Court Theather. Di kancah Internasional Hampton banyak mendapatkan penghargaan  sebagai penulis naskah dan adaptasi film.

Pada tahun 1974 Christoper Hampton menulis naskah Orang-Orang Biadab sebagai alat  penyampaian  sindiran yang lahir dari organisasi berpolemik yang sedang dimainkan, di awali dan diakhiri dengan tontonan kejahatan genosida di Brazil  kepada orang suku asli Amerika. Hampton menghadirkan simbol kamar mandi penuh darah lalu pengambilan hutan secara paksa. 

Tokoh Utama ialah Allan West seorang diplomat Inggris yang bekerja sebagai pekerja sipil yang membicarakan tentang masalah indian dengan sosiologis. Bagi Carlos semua pekerja sipil ialah orang-orang biadap oleh sebab itu Carlos menculik West dan menjadikan tawanan sampai akihirnya West mati ditembak Carlos. Konflik dalam naskah ini berdialog dengan bahasa dan pemikiran yang tajam dan meyakinkan. Karena naskah Orang-Orang Biadab karya Christoper Hampton menceritakan sebuah sejarah nyata yang dialami oleh suku asli Amerika dan semua perdebatan hanya membahas tentang kesengasaran suku asli Amerika di negaranya sendiri.

Penduduk asli Amerika Utara terdiri atas benyak suku, umumnya mata pencarian mereka adalh memancing, berburu dan bertani. Suku terkenal adalah Cheyyenne.Comancho, dan Sioux yang hidup di Great Plains, Apanche, Navajo dan Pueblo, yang hidup di barat daya dan Iraquois Huron dan Cheroke yang hidup di  daerah timur serta Miccosukee yang tinggal di wilayah. Bahasa yang digunakan adalah bahasa isyarat dan setiap suku memiliki bahasa sendiri, meskipun terdiri banyak suku namun mereka memiliki bahasa isyarat umum yang bisa dipahami oleh semua suku. Ketidak tahuan orang Eropa menganggap bahwa suku yang ada di Amerika hanya satu suku yaitu Indian. Kedatangan orang Eropa ke Amerika disambut baik oleh orang Amerika namun lama kelamaan orang Eropa ingin menguasai dan mengusik hidup orang suku asli sampai ke konflik pembunuhan secara besar-besaran yang memakan korban 50-100 juta dibantai dengan bengis  oleh bangsa Eropa yang datang.  

Taktik Orang Eropa melenyapkan Suku Asli Amerika
Berbagai cara pembunuhan yang dilakukan oleh bangsa Eropa dengan cara perlahan atau pemaksaan. Ketidaktahuan orang Suku asli dengan taktik orang Eropa satu persatu suku asli mati oleh bibit penyakit mematikan  yang dikirimkan oleh orang Eropa melalui  berbagai cara seperti makanan, tikus, bekas pakaian dan selimut. Kemudian secaraganas bangsa Eropa melakukan pembataian massal terhadap suku asli Amerika dengan senjata canggih yang dikirim dari Eropa yaitu Inggris dan Prancis. 

Ketiga perlawanan yang dilakukan suku asli Amerika sudah dilakukan pada tahun 1775-1815  namun tidak membuahkan hasil karena musuh mendatangkan pasukan untuk melakukan peperangan, akibatnya mayat berserakan di desa dan sudah menjadi hal biasa. Keserakahan negara asing yang menguasai Amerika harus membersihkan semua suku Asli Amerika dengan membuat aturan bagi suku asli yang masih selamat untuk pindah dan pergi dari negara nya sendiri. penolakan yang dilakukan orang asli Amerika untuk berjuang mempertahankan daerahnya hanya mengejar maut. 

Namun kisah pembataian yang tak bisa dilupakan terjadi pada tahun 1846-1873 saat California Gold Rush. Waktu tambang emas di California yang ingin dikuasai oleh orang Eropa melakukan perlawanan di berbagai suku di wilayah seperti Sand Creek, Bear River sampai Wonded Knee. Suku Asli Amerika mengalami penderitaan besar akibat penyakit dan perampasan. 

Di lain pihak orang Spanyol da para penerus oarang Meksiko ingin melestarikan orang suku asli sebagai buruh, dan budak. dalam bukukarya Benyamin Madley dengan judul An America Genocide mengatakan bahwa kejahatanyang dilakukan orang Eropa terhadap suku asli Amerika sudah mirip dengan genosida, dibuktikan dengan pengalaman korabn yang selamat bernama Sally Bell yang melihat dari persembunyian bahwa  beberapa orang kulit putih datang. Mereka membunuh kakek saya dan ibu saya dan ayah saya. Kemudian mereka membunuh adik perempuan saya dan memotong jatungnya dan diemparkan di semak-semak.

Pendapat Penonton
Selama pertunjukan berlangsung suasana menegangkan dirasakan oleh penonton yang diiringi oleh sound effek musik Indian. Setiap aktor memainkan peran dengan baik. Naskah yang bergaya realis ini membawa penonton pada zaman konflik itu terjadi. Untuk keaktoran mahasiswa teruji yang memerankan tokoh West yang harus muncul di 2 adegan dengan latar tempat dan suasana yang berbeda sekaligus diatas pentas sangat terampil. Tidak hanya pergantian kostum yang sering berganti kemudian dialog yang panjang bisa di jalankan dengan tepat. 

Hanya saja beberapa penonton kebinggungan dengan permasalah tiap latar tempat dan adegan. Karena cerita yang  flash back ini dihadirkan melalui aksi dan perbuatan aktor bukan diwakilkan lewat dialog. Akan lebih baik jika penonton harus membaca naskah sebelum menonton pertunjukan karena ini bukan konflik yang terjai di Indonesia tapi di Amerika yang sudah menjadi sejarah. 

Namun bagi penonton pertunjukan ini sangat luar biasa karena penonton mendapat kan sebuah informasi realita di sebuah negara lain yang belum mereka ketahui sebelumnya. Jadi  fungsi teater sebagai representasi ialah  sebagai perbuatan yang mewakili peristiwa nyata di lingkungan  dan dihadirkan  di atas panggung untuk dijadikan sebuah tontonan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun