Mohon tunggu...
Orang Awam
Orang Awam Mohon Tunggu...

memandang sesuatu dari kacamata orang awam

Selanjutnya

Tutup

Catatan

Media : pembetuk kepribadian masyarakat

10 September 2011   08:18 Diperbarui: 26 Juni 2015   02:05 249
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Di jaman yang “tanpa batas” sekarang ini, media memegang peranan penting dalam membentuk karakter suatu bangsa dan masyarakatnya. Media menyiarkan berbagai berita dan cerita dari seluruh dunia, baik yang nyata, dibuat nyata, dipaksakan nyata maupun hanya fiktif belaka. Pemilik media tentunya pengusaha-pengusaha yang tentunya mencari keuntungan. Maka dari itu, semakin beda hal yang disiarkan, semakin banyak keuntungan yang didapatkan karena banyaknya masyarakat yang tertarik.

Jika media menyiarkan hal-hal yang baik, secara tidak langsung masyarakat akan tergiring ke arah yang lebih baik. Tetapi, sayangnya, di indonesia ini media bayak yang memberitakan hal yang tidak baik, terutama media tv dan film. Buruknya acara yang dibuat dan disiarkan oleh media tv dan film mengakibatkan buruknya masyarakat indonesia sekarang ini. Bayangkan, seorang anak sekolah tidak lagi ingat nama tokoh wayang tetapi malah ingat nama tokoh dalam sinetron. Ditambah lagi, sinetron yang disiarkan oleh tv-tv sekarang ini terlalu mengada-ada, bahkan bisa dikatakan “lebay”. Cerita sinetron hanya berkisar pada cinta dan dendam, dengan cerita yang panjang, bahkan dipanjang-panjangkan, serta tidak rasional.

Anak jaman sekarang pasinya suka menonton tv, apalagi jika orang tuanya juga menonton. Orang tua telah banyak yang lalai untuk mendidik anaknya ketika nonton sinetron karena orang tuanya juga keasikan nonton sinetron. Maka jadilah generasi sinetron dengan watak pendendam dan suka cinta-cintaan.

Sinetron telah terbukti sangat mempengaruhi pemikiran dan kepribadian, walau disangkal tetapi alam bawah sadar kita telah terpengaruh. Apalagi anak-anak yang masih dalam masa perkembangan, semua informasi akan diserap. Belum lagi banyaknya film made in indonesia yang bertema semi horor. Mendatangkan bintang porno bukanlah masalah tetapi cerita dalam film yang akan mempengaruhi pikiran penontonnya. Mungkin dengan mendatangkan bintang porno merupakan suatu strategi agar banyak anak muda yang menonton karena penasaran seberapa seksinya bintang porno tersebut. Maka jadilah banyak anak muda bahkan anak-anak yang menonton film-film semi porno tersebut. Dengan adanya film-film tersebut, angka kecanduan pornografi tetunya akan meningkat karena anak muda dan anak-anak tidak bisa menyaring pengaruh buruk yang telah diserapnya. Maka jadilah generasi pornografi.

Belum lagi hal-hal negatif lain yang disiarkan oleh media, dapat mempengaruhi pemikiran, kepribadian dan tingkah laku masyarakat. Yang paling penting adalah bagaimana kita membentengi diri dan keluarga dari pengaruh buruk media, mengambil nilai positif yang ada. Jika kita termasuk orang yang mudah terpengaruh, maka sebaiknya hindari menonton sinetron dan film yang akan menjadikan kita pribadi yang buruk.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun