Mohon tunggu...
Diksi Pradipta
Diksi Pradipta Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa PBSI FKIP Universitas Ahmad Dahlan

Diksi Pradipta merupakan mahasiswa di Universitas Ahmad Dahlan Yogyakarta tahun 2019. Saat ini sedang menempuh studi S1 pada jurusan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia di Universitas Ahmad Dahlan (UAD). Ia mengikuti Kreskit(Kreativitas Kita) dan HMPS PBSI UAD.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Ladang Kebaikan di Bulan Ramadan yang Penuh Berkah

22 April 2021   12:37 Diperbarui: 22 April 2021   14:22 362
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dok. pribadi, Canva

Puasa Ramadhan atau secara bahasa lebih sering dikenal dengan shiyam atau shaum ramadhan merupakan suatu momentum bagi umat muslim untuk lebih mendekatkan diri kepada Allah SWT. Selain diwajibkan bagi umat muslim yang sudah akil baligh, puasa ramadhan memiliki suatu makna bagi umat muslim untuk menahan segala hawa nafsu sejak fajar sampai maghrib. Selain itu, puasa Ramadhan dapat dijadikan sebagai suatu ikhtiar dalam membentuk pribadi seseorang lebih bertakwa. Sebagaimana Allah SWT berfirman dalam Al-Qur'an pada Surah Al Baqarah ayat 183.

"Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertakwa." (QS Al Baqarah ayat 183)

Bagi sekolah bulan Ramadhan memiliki suatu momentum untuk menyelenggarakan suatu kegiatan yang rutin dilaksanakan pada bulan Ramadhan yaitu pesantren kilat. Kegiatan pesantren kilat merupakan suatu bentuk kegiatan bagi peserta didik untuk memperdalam agama. Berbagai sekolah memiliki beragam aktivitas dalam menyelenggarakan kegiatan pesantren kilat ini. Terdapat sekolah yang mengadakan pesantren kilat dari pagi hingga siang hari dengan mengundang pemateri-pemateri untuk mengisi materi dalam kegiatan pesantren kilat. Namun, ada juga sekolah yang mengadakan pesantren kilat dengan cara menginap di sekolah selama tiga hari dua malam.

Pesantren kilat yang diadakan dengan menginap di sekolah akan menjadi suatu kenangan di pribadi masing-masing, karena pada pesantren kilat ini momen kebersamaan akan tercipta antar siswa. Beberapa momen yang tercipta dari pesantren kilat yaitu buka bersama dan sahur bersama, mengaji bersama, salat tarawih dan salat tahajud secara serentak di suatu ruangan. Momen ini selalu didapatkan saat pesantren kilat di masa normal.

Mengapa beberapa momen tersebut dapat dikatakan sebagai momen kebersamaan? Tentu saja momen tersebut menjadi suatu momen kebersamaan antar siswa, karena pada momen tersebut secara bersamaan siswa diajarkan untuk kedisiplinan dan kesabaran. Kedisiplinan ini dapat dicontohkan dengan aktivitas mengaji bersama, salat tarawih, salat tahajud dan sahur bersama. Kesabaran tercipta saat siswa bersama-sama menunggu waktu untuk berbuka puasa dengan aktivitas yang telah dirancang oleh pihak panitia, seperti berkumpul di sebuah aula sambil tadarus Al Qur'an secara bersama dan dilanjutkan dengan salat maghrib berjamaah.

Tentu momen tersebut akan menjadi suatu kenangan yang tidak terlupakan bagi tiap siswa. Karena pada pesantren kilat tersebut siswa tidak hanya mendapatkan ilmu yang bermanfaat. Tetapi pada momen tersebut siswa juga mendapatkan suatu manfaat untuk meningkatkan kebersamaan antar teman dan saling berlomba-lomba untuk memperbanyak amalan pada masa bulan Ramadhan.

Melalui kegiatan pesantren kilat ini, siswa dan siswi diharapkan dapat tetap mengaplikasikan kegiatan tersebut dalam kehidupan sehari-hari. Sehingga manfaat yang didapatkan melalui pelaksanaan kegiatan pesantren kilat tersebut tidak sia-sia. Kegiatan pesantren kilat mengandung keutamaan amal utama ibadah di bulan ramadhan.

Selain kegiatan pesantren kilat, sekolah juga mengadakan suatu kegiatan yang termasuk dalam suatu keutamaan amal utama ibadah di bulan ramadhan yaitu zakat. Mengapa sekolah perlu mengadakan kegiatan zakat? Kegiatan zakat ini memiliki tujuan agar siswa dapat berlatih untuk bersedekah dengan pilihan bisa berupa uang atau beras. Menunaikan zakat ini telah ditegaskan oleh Allah SWT melalui QS Al Baqarah 43 yang berbunyi:

"Dan dirikanlah shalat, tunaikanlah zakat dan ruku'lah beserta orang-orang yang ruku'."

Sehingga sekolah yang mewajibkan zakat bagi semua warga sekolah termasuk siswa dan siswi. Hal ini merupakan suatu usaha untuk mengajak siswa dan siswi berlatih untuk bersedekah dengan melalui program zakat di sekolah dengan pilihan berupa uang atau beras. Hasil dari pengumpulan zakat ini pastinya akan disalurkan kepada orang-orang yang membutuhkan. Selain itu, siswa dan siswi dalam hal ini secara tidak langsung telah diajarkan untuk berlomba-lomba dalam kebaikan. Allah SWT mengingatkan dalam QS Al Baqarah ayat 148 yang berbunyi:

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun