Mohon tunggu...
Dika Hardika
Dika Hardika Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Cerita Pemilih

Kang Hasan Peduli terhadap Guru Honorer dan Pendidikan

15 Februari 2018   11:40 Diperbarui: 22 Februari 2018   14:52 667
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber foto: /kabarpriangan.co.id

Peran guru di dunia pendidikan sangatlah penting untuk mencetak generasi-generasi cerdas yang berprestasi. Namun para guru, khususnya guru honorer saat ini belum mendapat perhatian penuh dari instansi terkait yang seharusnya memberikan perhatian lebih terhadap pejuang-pejuang pendidikan ini. Yang semestinya paling diprioritaskan oleh pemerintah adalah masalah kesejahteraan guru-gurunya dan hal ini tidak bisa diabaikan begitu saja.

Sebab dunia pendidikan adalah salah satu tonggak utama bukan hanya akan berdampak kepada masalah kemajuan bangsa namun juga demi kelangsungan umat manusia. Apabila para pendidik atau para guru honorer tidak diperhatikan dalam kesejahteraannya, akibatnya reputasi pendidikan pun akan buruk. Para pemangku kebijakan khususnya di Jawa Barat masih belum maksimal dalam menjawab banyaknya persoalan mengenai pendidikan yang menjadikan skala utamya adalah pengangkatan guru honorer menjadi Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS).

Adanya dekadensi dalam pendidikan anak-anak sekarang ini bisa jadi karena guru-gurunya kurang mendapatkan apresiai dari pihak-pihak terkait, salah satunya perhatian untuk menunjang kesejahteraan mereka agar para pendidik memiliki semangat dalam mendidik anak-anak didiknya dengan kreatif dan fokus, lebih bertanggungjawab dan mampu bekerja masksimal. Sebab masalah kesejahteraan ini adalah hal yang tidak bisa ditunda-tunda. Masa depan guru-guru atau para pengajar sudah selayaknya diperjuangkan oleh pemerintah.

Bahkan banyak guru di kabupaten misalnya, mereka-mereka ini selain mengajar untuk mengajarkan ilmunya kepada anak-anak sekolah, mereka harus berusaha membagi waktu antara mengajar dan berdagang atau ada juga yang sampai bekerja sebagai kuli bangunan. Ada guru-guru honorer yang hingga belasan tahun harus rela mengajar serta rela menunggu pengangkatan menjadi Calon Pegawa Negeri Sipil.

Kasus-kasus seperti ini haruslah segera diselesaikan agar mereka mendapatkan kejelasan. Dari data yang ada, di Jawa Barat sendiri sekolah-sekolah masih banyak kekurangan tenaga pengajar. Oleh karena itu pemerintah seharusnya mengambil kebijakan cepat untuk menangani masalah para tenaga kerja honorer ini.

Pada kesempatan menjelang Pilgub ini, para tenaga honorer juga banyak menggantungkan harapannya kepada para calon terpilih nanti. Seperti Cagup dari PDIP, TB. Hassanudin seperti yang dilansir dari tribunjabar dan anatara.com beberapa waktu lalu, beliau menyampaikan dukungan atas kebijakan presiden Jokowi untuk bisa mengangkat para tenaga honorer menjadi CPNS.

Jika presiden Jokowi memberikan kebijakan seperti itu, para tenaga honorer akan mendapat angin segar kembali dan akan memiliki harapan. Apabila sinergitas antara pemimpin pusat dalam hal ini presiden Jokowi dan pemerintah daerah gubernur terbangun, maka akan ada realisasi yang cepat untuk memajukan pendidikan, khususnya menaruh perhatian lebih khusus kepada guru honorer.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerita Pemilih Selengkapnya
Lihat Cerita Pemilih Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun