Karanganyar Gunung, Semarang (12/08/2022) -- Kecelakaan kerja berupa penyakit akibat kerja sangat sering dirasakan oleh para pelaku UMKM yang memiliki proses kerja statis atau postur kerja yang kurang baik. Salah satu penyakit akibat kerja adalah gangguan tulang belakang atau nyeri punggung bawah. Nyeri punggung bawah yang timbul karena posisi statis dalam bekerja dan bersifat continue dapat mengakibatkan kehilangan jam kerja sehingga mengganggu produktivitas kerja.
Menurut Mahadewa dan Maliawan (2009), dalam bukunya yang berjudul Diagnosis dan Tatalaksana Kegawatdaruratan Tulang Belakang, Setiap tahun 15% - 45% orang dewasa menderita nyeri punggung bawah. Meskipun pekerja masih berusia tergolong muda. Yaitu sekitar 20 tahun, akan tetapi berdasarkan wawancara diketahui bahwa para pekerja sudah sering mengalami cedera serta keluhan sakit punggung. Oleh karena itu, program edukasi posisi kerja yang ergonomis penting diketahui dan diterapkan para pekerja agar tidak menyebabkan penyakit gangguan pada tulang belakang yang akan berdampak pada produktivitas kerja baik jangka pendek maupun jangka panjang.
Karanganyar Gunung, Semarang (25/7). Dengan adanya kesadaran akan pentingnya postur ergonomis dalam performansi kerja pelaku UMKM Karanganyar Gunung maka dilaksanakan program monodisiplin "Membangun Hidup Sehat dengan Pengenalan Postur Kerja yang Ergonomis kepada Pelaku UMKM" oleh salah satu mahasiswa dengan nama Dihan Chofifah Cahyani (20) dari TIM KKN II UNDIP T.A. 2021/2022 yang bertugas di kelurahan Karanganyar Gunung, Kecamatan Candisari, Kota Semarang. Program ini dilaksanakan pada Balai Kelurahan Karanganyar Gunung dari pukul 18.30 hingga 21.00 tanggal 25 Juli 2022. Materi yang disampaikan pada sosialisasi ini dibawakan secara runtut, mulai dari pengenalan masalah dalam ilustrasi, identifikasi akar masalah secara sistematis, pemberian solusi, cara pelaksanaan solusi, hingga manfaat dari penerapan solusi yang ditawarkan.
Pada kegiatan ini, diberikan leaflet berupa informasi mengenai postur kerja ergonomis, penyakit otot akibat psotur kerja yang tidak baik, serta penyebab primer sekunder dari penyakit otot tersebut yaitu MSDs yang merupakan suatu gangguan pada sistem muskuloskeletal yang mengakibatkan gejala seperti nyeri akibat kerusakan pada nervus dan pembuluh darah. Selain itu diberikan juga peragaan postur kerja yang baik saat memindahkan barang, membawa barang, mengangkat barang, dan meletakkan barang postur kerja yang baik dan langkah-langkah yang dilakukan untuk mengurangi potensi MSDs akibat postur kerja yang tidak baik.
Antusiasme peserta sangat baik pada kegiatan ini dengan 11 pelaku UMKM yang hadir pada serta memberikan form ketersediaan pendampingan lanjutan. Pendampingan lanjutan ini berfungsi untuk membantu agar para pelaku UMKM dapat diberi perbaikan untuk postur kerjanya dan menerapkan postur kerja yang baik secara mandiri kedepannya.
Penulis: Dihan Chofifah Cahyani
NIM: 21070119130100
Fakultas / Jurusan: Teknik / Teknik Industri
Dosen Pembimbing Lapangan: Farid Agushybana, SKM, DEA, Ph.D.
Lokasi: Kelurahan Karanganyar Gunung, Kecamatan Candisari, Kota Semarang
