Mohon tunggu...
diyah
diyah Mohon Tunggu... Freelancer - Dee

lulusan antropologi

Selanjutnya

Tutup

Film Pilihan

Nussa, Animasi Anak Negeri yang Kehilangan Identitas Indonesia

20 Mei 2020   19:30 Diperbarui: 20 Mei 2020   19:27 511
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sejak dua tahun lalu, tepatnya pada tahun 2018, setiap bulan Ramadhan atau puasa, kita biasanya dapat melihat tontonan yang bernuansa islami. Salah satu tontonan tersebut yaitu film animasi berjudul Nussa.

Animasi asli Indonesia, yang diproduksi oleh anak negeri tahun ini ditayangkan di sebuah stasiun tv swasta setiap pagi dan sore. Bercerita tentang dua anak kecil bernama Nussa, dan adiknya Rara tentang berbagai hal dalam kehidupan keseharian mereka. 

Konon tontonan ini diinisiasi oleh dua orang ustad ternama di Indonesia setelah mendengarkan keluh kesah para orangtua atas ketidakhadiran tontonan yang layak untuk anak anak, terutama mengenai ajaran agama Islam.

Awal saya menonton, saya tidak terlalu antusias, namun lama kelamaan saya tergelitik untuk menontonnya, apalagi dikatakan ini merupakan karya anak negeri, maka saya pun merasa wajib menontonnya untuk menghargai karya bangsa sendiri. Sayangnya, saya tidak menemukan ciri khas budaya Islam Indonesia di film animasi tersebut. Saya melihatnya budaya Islam Arab yang ditampilkan.

Karakter Nussa digambarkan memakai baju gamis, dan kupluk (kopiah berbentuk bundar, yang saya tahu biasa dipakai para pedagang Arab di Tanah Abang), sedangkan Rara adiknya, menggunakan jilbab dan baju gamis. 

Mereka berdua memanggil orangtuanya dengan sebutan Abi dan Umma (panggilan yang lebih sopan dan terhormat daripada Ummi, dalam Bahasa Arab). Saya tidak melihat sama sekali ciri budaya Islam Indonesia dalam animasi tersebut. 


Hal yang sangat disayangkan menurut saya, karena budaya Islam Indonesia sangatlah beragam, dan sangat menarik apabila ditampilkan dalam sebuah film animasi anak anak karya bangsa Indonesia sendiri. 

Penampilan identitasi Islam Indonesia akan menjadi ciri khas dari animasi Nussa, dan bukan tidak mungkin akan diapresiasi oleh banyak pihak, karena menampilkan Islam Indonesia. 

Seperti hal nya animasi Upin Ipin yang sangat diminati oleh banyak anak anak di Indonesia, karena kekhasan nya seperti logat Melayu, cara berpakaian, makanan, kebiasaan orang Malaysia, dan lainnya. Hal inilah yang sayangnya tidak ditemukan sama sekali dalam animasi Nussa. 

Awalnya saya menduga panggilan Umma mengambil dari salah satu Bahasa daerah di Indonesia, tapi ternyata saya salah besar. Tidak ada sama sekali unsur Islam Indonesia, apalagi budaya daerah yang dimasukkan. 

Dan sayangnya lagi, dua tahun ditayangkan, tidak ada sama sekali revisi atau pembaharuan dalam karakter atau cerita Nussa, seolah olah dibuat ala kadarnya saja. Karakter Nussa misalnya kenapa tidak memakai kopiah atau peci, dan baju koko saja? Hal sederhana yang sangat Indonesia.

Pada salah satu episode, dibahas mengenai Nussa yang giginya copot, dan komentarnya Rara ketika melihat gigi copotnya Nussa menyarankan untuk ditaruh di bawah bantal supaya dapat hadiah dari peri gigi. 

Hal ini merupakan tiruan dari banyak adegan film anak anak dari Hollywood, bahkan pernah ada film khusus bergenre film horor tentang peri gigi yang jahat berjudul "Don't be Afraid of the Dark" di tahun 2015. 

Kenapa tidak menceritakan mengenai kebiasaan yang dilakukan masyarakat Indonesia apabila gigi copot kemudian dibuang ke genteng, atau ada kaitannya dengan kepercayaan akan ada keluarga yang meninggal? 

Bagaimana Islam memandang soal itu? Itu hanya salah satu contoh dalam adegan film animasi Nussa. Adegan lainnya, bercerita tentang hemat energi di rumah kita. Sayangnya tidak diceritakan kenapa kita perlu menghemat energi rumah kita berkaitan dengan global warming, dan isu lingkungan yang ada. 

Apakah karena Nussa dan Rara masih kecil, sehingga ceritanya cukup segitu saja? Saya rasa justru dari waktu kecil kita harus belajar banyak hal yang ada disekitar kita. Isu nyata didalam kehidupan kita. Karena hidup masyarakat Indonesia tidak sama dengan masyarakat Arab, meskipun umat Islam di Indonesia mungkin hampir sama banyaknya dengan umat Islam di Arab.

Namun budaya Islam di Indonesia bukanlah artinya sama dengan budaya Islam di Arab. Indonesia, merupakan negara yang memiliki banyak budaya dan suku, dan hampir setiap suku ada yang beragama Islam, bagaimana kemudian budaya Islam dibawa dalam suku di Indonesia, dan berakulturasi dengan budaya lokal, sungguhlah sangat menarik dibahas. 

Dan saya percaya apabila film animasi Nussa membahas mengenai itu, maka akan menarik lebih banyak umat. Karena kedekatan budaya, dan pengalaman dalam menjalankan agama Islam (didy).

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun