Mohon tunggu...
Didi Suprijadi ( Ayah Didi)
Didi Suprijadi ( Ayah Didi) Mohon Tunggu... Pendidik, pembimbing dan pengajar

Penggiat sosial kemasyarakatan,, pendidik selama 40 tahun . Hoby tentang lingkungan hidup sekaligus penggiat program kampung iklim. Pengurus serikat pekerja guru.

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan

Kebangkitan Nasional dan Pendidikan Karakter ala Barak

23 Mei 2025   06:59 Diperbarui: 23 Mei 2025   06:56 129
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Flyer sumber dokpri 

Kebangkitan Nasional dan Pendidikan Karakter ala Barak Militer.

Oleh ayah didi

Tulisan ini bukan mengkritisi kebijakan pemerintah apalagi menentangnya. Tulisan ini lebih banyak atas dasar pengalaman ayah didi 40 tahun sebagai guru SMA di Jakarta.

Pengalaman ditulis secara berseri dan ini tulisan yang keenam.

20 Mei setiap tahun diperingati sebagai hari Kebangkitan Nasional. Begitu juga tahun ini 2025 di setiap penjuru masyarakat Indonesia memperingati nya, Utama nya di Perkantoran Pemerintah dan sekolah sekolah. Dalam upacara memperingati hari Kebangkitan Nasional Kepala Sekolah selalu membacakan amanat pembina upacara yang isinya mengupas tentang apa dan bagaimana Kebangkitan Nasional itu.

Kebangkitan Nasional selalu dihubungkan dengan tokoh penting sebagai pejuang gerakan kebangsaan, salah satu nya yaitu Ki Hadjar Dewantara. Selain itu ada tokoh Syarikat Islam yaitu HOS Tjokroaminoto.

Siapa Ki Hadjar Dewantara?

Ki Hadjar Dewantara terlahir dengan nama Raden Mas Soewardi Soerjaningrat, ia adalah cucu dari Sri Paku Alam III dan anak dari GPH Soerjaningrat. Ki Hadjar Dewantara lahir,  2 Mei 1889, di Yogyakarta dan wafat 26 April 1959. Sebagai tokoh penting dalam sejarah pendidikan di Indonesia hingga tanggal kelahiran nya di jadikan hari Pendidikan Nasional dan selalu diperingati tiap tahun  oleh bangsa Indonesia. Selain sebagai tokoh pendidikan, Ki Hadjar Dewantara juga dikenal sebagai pejuang kemerdekaan peletak dasar karakter bangsa, oleh sebab itu dianugerahi oleh Pemerintah gelar Pahlawan Nasional.

Di kenal dengan konsep Tri Logi pendidikan yakni, Ing Ngarsa Sung Tuladha (di depan memberi contoh/panutan), Ing Madya Mangun Karsa (di tengah tengah membangun semangat), dan Tut Wuri Handayani (di belakang memberi dorongan). Filosofi ini mencerminkan pendekatan pendidikan yang menyeluruh, dengan pendidik yang mampu menjadi teladan, inspirator, dan pendukung bagi murid-muridnya.

Tri Logi pendidikan Ki Hadjar Dewantara melalui prinsip pendidikan asah asih asuh yang ditekankan pada pendidikan karakter.

Bagaimana Pendidikan Karakter Ki Hadjar Dewantara?


Filosofi sistem pendidikan Ki Hadjar Dewantara bahwa pendidikan harus dilakukan dengan penuh kasih sayang, penuh pengertian dan tanpa paksaan sehingga perkembangan anak berkembang secara alami dan dilakukan bukan secara instan apalagi dadakan.

Prinsip asah,asih dan asuh merupakan landasan pendidikan yang digagas oleh Ki Hadjar Dewantara. Asah dimaknai mendidik, asih dimaknai kasih sayang dan asuh dimaknai mengasuh atau membimbing.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun