Mohon tunggu...
made didi kurniawan
made didi kurniawan Mohon Tunggu... Peneliti dan Penulis Lepas

Penelitian 🕵️dan Penulis Lepas Artikel Ilmiah dan Populer ✍️

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Sehat di Usia 80: Yakin Diet Nenek Moyang Itu Jawabannya?

28 September 2025   08:13 Diperbarui: 28 September 2025   08:13 29
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Nenek moyang tak kena penyakit modern! Fokus pada fleksibilitas, bukan fallacy Paleo. (Sumber: Gemini AI)

Menggunakan pola makan nenek moyang Paleolitik sebagai cetak biru mutlak untuk kesehatan abad ke-21 adalah sebuah daya tarik yang kuat---dan secara fundamental, adalah kesalahan logika (fallacy). Klaim bahwa kita harus kembali ke "akar evolusioner" kita sering mengabaikan nuansa biologis, lingkungan, dan kemajuan ilmu pengetahuan modern. Memahami keterbatasan model ini adalah kunci untuk merancang diet yang benar-benar optimal dan berkelanjutan untuk kehidupan kita saat ini.

Harapan Hidup vs. Pola Penyakit

Argumen utama pendukung diet purba adalah bahwa nenek moyang kita secara genetik "disetel" untuk makanan mereka, dan penyakit modern muncul ketika kita menyimpang darinya. Namun, ini mengabaikan faktor krusial: harapan hidup.

Nenek moyang kita memiliki harapan hidup yang jauh lebih pendek, seringkali tidak mencapai usia 40 tahun. Mereka meninggal karena trauma, infeksi, atau kesulitan hidup lainnya, bukan karena komplikasi penyakit metabolik kronis. Artinya, mereka tidak hidup cukup lama untuk menderita penyakit yang paling kita takuti saat ini: penyakit jantung koroner, diabetes tipe 2, dan beberapa jenis kanker---penyakit yang biasanya berkembang seiring bertambahnya usia.

Pola makan mereka mungkin optimal untuk kelangsungan hidup dan reproduksi di lingkungan yang keras, tetapi belum tentu merupakan "resep" untuk panjang umur dan pencegahan penyakit kronis dalam masyarakat modern yang ditandai dengan gaya hidup sedentary (kurang gerak) dan ketersediaan makanan olahan yang berlebihan. Kesehatan dalam konteks Pleistosen berbeda dengan kesehatan dalam konteks abad ke-21.

Evolusi Pangan: Pangan Masa Kini Sangat Berbeda

Asumsi bahwa kita dapat mereplikasi makanan nenek moyang adalah cacat karena kualitas pangan saat ini telah berevolusi secara drastis:

Daging Ternak Modern: Daging yang kita konsumsi, khususnya dari ternak yang diberi pakan biji-bijian (seperti jagung atau kedelai), memiliki profil lemak yang jauh berbeda dari daging buruan liar (misalnya, mamut atau bison) yang dimakan oleh nenek moyang. Daging buruan liar cenderung memiliki rasio Omega-3 terhadap Omega-6 yang lebih baik.

Hasil Pertanian: Sayuran dan buah-buahan pertanian modern---bahkan yang organik---telah dibudidayakan untuk meningkatkan hasil panen, ketahanan hama, dan daya tahan rak, yang seringkali mengorbankan kandungan nutrisi mikro dan fitokimia tertentu, terutama karena variasi kondisi tanah.

Proses Pengolahan: Walaupun diet purba secara ketat melarang makanan olahan, perlu diakui bahwa praktik pengolahan makanan modern, seperti fermentasi dan proses termal tertentu, juga dapat meningkatkan ketersediaan nutrisi atau menghilangkan racun alami (seperti yang dilakukan pada beberapa jenis kacang-kacangan atau biji-bijian).

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun