Internet dan terutama media sosial di dalamnya, menjadikan konten privat dan konten publik tidak lagi memiliki batasan. Tak ada lagi batas privasi dalam berinternet.
Perkembangan internet dewasa ini, yang demikian pesatnya, tidak hanya membawa dampak positif, namun juga negatif. Misalnya dalam hal komunikasi.Â
Selain lebih memudahkan kita untuk berkomunikasi dan berinteraksi dengan orang lain, internet juga mempunyai potensi untuk menghadirkan kekacauan, keretakan bahkan hancurnya sebuah hubungan atau komunitas, dari skala kecil seperti hubungan keluarga dan pertemanan, hingga skala besar seperti masyarakat dan umat beragama.
Menciutnya ruang komunikasi sejak hadirnya media-media sosial, menambah kuatnya potensi tersebut. Jika sebelum merebaknya media-media sosial, atau sebelum dikenalnya internet secara luas, sebuah informasi atau berita dapat sangat lambat penyebarannya.Â
Bahkan sebuah berita dapat saja dihentikan sebelum tersebar atau diputuskan rantai penyebarannya, namun kini, bahkan sebuah kejadian yang ada di bagian negara antah-berantah yang tidak pernah kita tahu keberadaannya, dapat langsung kita ketahui saat itu pula.
Internet dan terutama media sosial di dalamnya, pun menjadikan konten privat dan konten publik tidak lagi memiliki batasan. Tak ada lagi batas privasi. Apa yang diunggah ke internet, meski itu sebenarnya konten privat, sebenarnya telah berubah menjadi konten publik, dalam arti siapapun dapat saja mengaksesnya.
Inilah titik persoalannya.
Salah satu persoalan yang cukup mengemuka, dari hilangnya batas privasi di internet, di negeri ini, adalah tentang kerukunan antar umat beragama yang dipicu dengan muncul dan viralnya berbagai konten agama yang saling bergesekan. Persoalan yang sebenarnya bisa dihindari.
Konten privat merupakan konten yang semestinya hanya dibagikan dan atau dapat diakses secara terbatas dalam sebuah ruang privat. Sementara konten publik adalah konten yang tidak mempunyai batasan privasi atau dapat diakses oleh siapapun di ruang manapun.