Alghaniyu biasa dipanggil dengan Ance merupakan pria berumur 50 tahun yang tinggal di Kalimantan Barat, Kota Pontianak. Pak Ance adalah seorang kepala keluarga yang memiliki istri dan 3 anak. Sebelumnya pendidikan terakhir Pak Ance Sekolah Menengah Atas (SMA) dan sekarang sedang bekerja jual - beli mobil bekas dengan penghasilan kurang lebih Rp. 3.000.000- Rp. 5.000.000 perbulan. Pak Ance dan keluarga pergi ke Kuching untuk pertama kalinya, mereka sudah merencanakan untuk berlibur selama beberapa hari disana karena mereka ingin merasakan suasana baru yang ada di luar negeri seperti di Kuching dan juga biaya untuk pergi kesana tidak terlalu mahal.
Pada hari Senin, 17 Juni 2024 Ance dan istrinya beserta kedua anak perempuannya pergi keluar negeri tepatnya pergi ke Sarawak tepatnya Kota Kuching untuk liburan selama 4 hari, namun anak pertamanya tidak bisa ikut di karenakan merawat sang istri yang sedang hamil. Dalam perjalanan menuju ke Kuching mereka harus melewati Pos Lintas Batas Negara ( PLBN ) yang ada di Entikong mereka melakukan pengecekan paspor terlebih dahulu untuk pengecekan paspor. Baru setelah itu mereka melanjutkan perjalanan mereka ke Kuching. Mereka lebih memilih jalur PLBN Entikong karena jalur ini lebih dekat, memiliki infrastruktur yang lebih bagus dengan fasilitas yang lebih lengkap, dan lebih mudah diakses. Selama perjalanan dari Pontianak ke perbatasan memakan waktu kurang lebih 6 jam dan dari perbatasan Kalimantan Barat ke Kuching mereka menempuh waktu selama kurang lebih 2 jam dengan menggunakan mobil pribadi. Pak Ance menggunakan kendaraan pulang dan pergi selama di Kuching dengan mobil pribadinya dan menghabiskan Rp. 1.000.000 dan juga selama menggunakan mobil didaerah Kalimantan Barat untuk pulang pergi dari Entikong ke Pontianak mereka menghabiskan Rp. 1.000.000.
Ketika sampai Kuching Pak Ance dan Keluarga tujuan pertama mereka chek - in di hotel Regitta Suites selama 1 hari 1 malam dan biaya hotelnya kurang lebih Rp. 500.000. Selesai check - in pergi makan seafood, shabu-shabu dan makanan laut lainnya di top spot. Setelah itu mereka jalan ke mall tapi hanya sebentar karena mall mau tutup. Keesokan hari pada pagi harinya mereka pergi berenang dan sarapan pop mie yang dibawa dari Pontianak. Selesai sarapan mereka pindah hotel di laila in dengan biaya Rp. 500.000 perhari, karena mereka menginap selama 3 hari 2 malam maka biaya yang dikeluarkan Rp 1.500.000. Setelah check - in mereka pergi jalan - jalan keluar tepatnya di mall, selama di mall mereka berkeliling dan pergi ke McDonal's memakan ayam dan nasi lemak karena tidak ada nasi putih biasa, lalu mereka membeli Mcflurry Oreo. Setelah itu mereka pulang ke hotel dan memesan makanan KFC secara take away untuk makan malam.
Besoknya pada pagi hari mereka sarapan nasi goreng didepan hotel laila in, setelah makan mereka pergi ke museum, jalan ditugu Kuching dan berfoto di ikonik tugu Kuching selesai mereka jalan - jalan ke tugu Kuching, selesai dari tugu Kuching mereka pulang ke hotel untuk beristirahat sebentar. Pada malam harinya mereka pergi ke Waterfront Kuching, disana mereka jalan - jalan untuk melihat pemandangan sepanjang tepi sungai Sarawak yang sangat menawan dengan udara yang sejuk dan pemandangan alam yang hijau, meraka juga membeli eskrim dan berfoto - foto disana untuk kenang - kenangan.
Pada hari terakhir di Kuching sebelum mereka pulang ke Pontianak, mereka pergi sarapan martabak asin untuk mengisi perut, setelah sarapan mereka ke Supermarket swalayan mereka membeli Coca-Cola Vanila, Milo, Coklat-Coklatan, Snack, dan bumbu dapur yang tidak ada di Pontianak seperti bumbu tomyan dan bumbu sop iga dan lain-lain yang menghabiskan biaya kurang lebih Rp. 1.500.000. Setelah selesai belanja untuk dibawa pulang sebagai oleh-oleh merekapun pergi meninggalkan Kota Kuching melewati PLBN Entikong. Pengeluaran selama di Kuching Pak Ance dan keluarga mengeluarkan uang kurang lebih Rp. 8.000.000 selama 4 hari.
Selama liburan ke Kuching Pak Ance dan Keluarga pada saat pertama sampai ke kota Kuching suasana kotanya membuat mereka tenang, karena kota ini terlihat bersih dari sampah dan fasilitas tempat sampah juga banyak, pemandangan alam yang indah serta banyak bangunan bersejarah yang mengesankan. Kuching benar-benar menawarkan pengalaman liburan yang luar biasa bagi keluarga mereka. Keindahan alam, kekayaan budaya, serta kelezatan makanan menjadikan liburan ini sangat berkesan. Selama di Kuching suasana hati mereka sangat bahagia, merasa tenang dan menikmati liburan yang mereka nantikan, serta mereka banyak mengalami pengalaman yang baru dan menyenangkan, jika ada kesempatan lagi mereka ingin pergi ke Kuching untuk berlibur juga.
Pak Ance menemukan perbedaan antara Kuching dan Pontianak sangat signifikan seperti halnya sampah di sana sangat jarang bahkan hampir tidak ditemukan sepanjang jalanan, sangat berbeda dengan Pontianak yang dimana saja dapat kita jumpai sampah, kemudian kendaraan bermotor yang mereka liat di kuching sangatlah sedikit, dan rata rata kendaraan orang di sana menggunakan mobil.
Menurut Pak Ance selama di Kuching merasa sangat di hargai dan di sambut dengan hangat oleh masyarakat lokal, karena masyarakat disana sangat ramah dan sopan. Lingkungan yang ada Kuching mereka merasa terkesan dengan keindahan alamnya, karena di Kuching sangat bersih dari sampah dan taman yang terawat dengan baik, kota ini terlihat sangat rapi dari segi bangunan yang ada, trotoar yang bersih dari sampah dan rapi, taman yang terpelihara dengan baik, dan fasilitas publik yang baik. Lingkungan perkotaan di Kuching tidak terasa terlalu sibuk, meskipun ada banyak fasilitas modern yang tersedia, mereka juga merasa cukup menyenangkan untuk bersantai, beristirahat, menghilangkan tekanan dan stress selama bekerja, karena Kuching tidak terlalu padat atau ramai seperti kota Pontianak. Mutu barang dan jasa disana cukup baik dan beragam dari produk lokal yang berkualitas bagus seperti kerajinan tangan, kain tenun, dan makanan khas yang ada disana, serta layanan hotel, restoran berkualitas baik dan layanan di tempat perbelanjaan maupun tempat kuliner.
Obyek wisata yang ada disana cukup banyak untuk dikunjungi seperti museum yang ada di sana dan banyak lampu warna-warni, terus lampu di jembatannya bisa berubah - ubah warna dan juga ada masjid mewah di tepian sungai. Kuching juga memiliki keindahan alam, kekayaan budaya, serta keramahan penduduk lokal. Harga barang dan Jasa di Kuching lumayan mahal untuk orang yang pertama kali kunjungan kesana. Makanan dan Minuman yang ada di Kuching cukup enak dan kaya akan rasa serta makanan dan minuman di sana yang halal sangat mudah di dapatkan didaerah itu.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI