Mohon tunggu...
DQ -
DQ - Mohon Tunggu... wartawan -

reporter. repot karena cari makannya mesti muter-muter serta nguber-nguber orang untuk dijadikan berita yang kadang bisa merepotkannya. Meskipun tak bermaksud untuk merepotkannya, tapi tak sedikit yang akhirnya suka repot-repot ngebujuk biar tidak diberitakan. Sebaliknya, ada juga yang suka repot-repot ingin diberitakan. tapi tak pernah ambil pusing dengan profesi ini, gitu aja kok repot!

Selanjutnya

Tutup

Foodie

Terkonakminasi Susu Asal China

1 Juni 2010   00:24 Diperbarui: 26 Juni 2015   15:50 590
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
jejak kasus/www.indosiar.com

[caption id="" align="alignleft" width="240" caption="susu mengandung melamine (foto: www.chem-is-try.org)"][/caption] SETELAH menyimak berita di televisi, koran, dan radio tentang susu beracun yang telah menelan korban sebanyak 54 ribu bayi di China, bukan saja menggemparkan negeri tirai bambu itu. Tapi juga Negara-negara yang selama ini mengimpor susu dari China, seperti Jepang, Hongkong, Malaysia, Brunei Darussalam, dan di sejumlah negara di Eropa. Bahkan bisa dipastikan di seluruh wilayah di Indonesia sendiri, terutama kaum wanita yang memiliki bayi dibikin ketar-ketir. Pasalnya, belum tuntas perasaan was was itu hilang dari hati mereka karena hingga saat ini masih menunggu pengumuman resmi dari pemerintah terkait susu formula dan bubur bayi yang diduga mengandung racun yang beberapa waktu lalu ditemukan oleh para peneliti dari Institut Pertanian Bogor (IPB). Berdasarkan hasil penelitian terhadap 74 sampel susu formula, 13,5 persen di antaranya mengandung bakteri beracun. Tiga dari 46 sampel bubur susu bayi juga tercemar bakteri itu. Adanya bakteri Enterobacter sakazakii dalam susu formula anak-anak dan bubur bayi tersebut, bisa menyebabkan radang selaput otak. Sebenarnya keresahan itu sudah dirasakan jauh-jauh hari oleh kaum wanita, khususnya yang tinggal di wilayah Barat, Jakarta. Atau wilayah lainnya di Jakarta dimana banyak terdapat tempat-tempat hiburannya. Mereka sudah jauh-jauh hari pasangan mereka terkontaminasi susu asal China itu. Lho? Bukannya yang sekarang sedang menjadi pembicaraan itu susu formula buat bayi. Kenapa? Dikonsumsi laki-laki dewasa? Sebenarnya hubungannya sangat erat sekali, berhubung masih ada kaitannya dengan kata ‘susu’ dan ‘China’. Dua kata yang belakangan ini membuat resah kaum hawa, baik yang memiliki bayi maupun tidak. Baik wanita yang tengah berencana punya bayi jika menikah nanti, maupun mereka yang tidak bermaksud punya bayi tapi tak pernah tinggal melakukan ritual reproduksi dengan pasangannya. Mereka ini, kaum wanita sempat resah apalagi setelah mendengar keterangan dari Kepala Seksi (Kasi) Pengawasan Pariwisata Dinas Pariwisata DKI Jakarta Iwan Saefuddin belum lama ini yang mengatakan, selama ini para pengusaha hiburan di Jakarta mempekerjakan ribuan perempuan asal China sebagai wanita penghibur atau pelacur. [caption id="" align="alignleft" width="167" caption="foto: cungkok/jejak kasus/www.indosiar.com"][/caption] Jadi? Ya enggak jadi. Yang jelas, masalahnya jadi jelas. Yang dikhawatirkan kaum wanita di Jakarta jadi meluas selain bayi mereka. Tapi juga pasangannya. Ada susu yang lain dengan kemasan yang berbeda tapi sama-sama berasal dari China. Bayangkan, selama beberapa tahun ini ribuan cungkok (wanita penghibur asal China) berkeliaran di ibukota. Jelaslah, kaum wanita di Jakarta seharusnya selama ini dilanda keresahan dan kekhawatiran, pasangan mereka terkonakminasi oleh susu asal China itu. [caption id="" align="alignright" width="191" caption="cungkok (foto:www.indosiar.com)"]

[/caption] Cungkok-cungkok berkulit mulus, wajah cantik itu, berasal dari desa-desa terbelakang di China. Disana latar belakang hidup mereka terseok-seok lantaran siksaan masalah ekonomi. Meski tak semua cungkok selalu bisa diajak kencan, ada juga yang lurus. Wanita penghibur asal China alias cungkok ini mulanya berlatar belakang white slavery. Umumnya diambil dari wilayah minus seperti Guizhou, Sichuan dan Yunnan. Mereka senang berkencan dengan laki-laki Indonesia yang katanya banyak duitnya. Walah! O, kalau begitu memang ada keterkaitannya antara susu beda kemasan asal China ini. Keduanya sama-sama beracun pula. Tidak baik bagi kesehatan. Dan sudah seharusnya kaum wanita kita mencemasi serta mengkhawatirkan bukan saja bayi mereka, tapi juga pasangannya. Lantas bagaimana penanganannya? Tenang…. Untuk urusan susu formula buat bayi asal China ada badan yang memang wilayah tugasnya bukan saja mengawasi tapi melakukan pengetesan, Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM). Untuk cungkok? Siapa yang mengawasi? Apa harus di tes juga? Kalau iya ada yang mengawasi, lalu siapa yang melakukan pengetesan?*** CATATAN: Tulisan ini disusun 28 September 2008.. di 'rumahku' yg lain.. tapi rasanya tak ada salahnya jadi sebuah bacaan sekaligus renungan.. semoga bermanfaat.. Salam Kompasiana DQ

Mohon tunggu...

Lihat Konten Foodie Selengkapnya
Lihat Foodie Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun