Mereka mendengarkan kelas online sambil sesekali melirik smartphone mereka, membalas komentar di profil media sosial mereka.
Pembagian perhatian seperti ini kita kenal sebagai multitasking, dan itu adalah salah satu penyebab utama seseorang jadi sibuk, bukan menjadi produktif.
Sebaliknya, orang yang produktif adalah "monotasking" bukan multitasking.
Mereka cuma fokus pada satu hal pada satu waktu, memungkinkan mereka untuk menggunakan waktu mereka secara lebih efisien.
Tenggelam dalam detail vs melihat secara makro dan mikro
Orang yang terlalu sibuk lebih khawatir tentang memutuskan antara detail A dan B daripada memilih satu dan bergerak maju.
Katakanlah Anda berencana untuk menerbitkan buku komik pertama Anda. Kalau Anda adalah orang yang sibuk, Anda akan terlalu lama membahas nama karakter kartun utama Anda, padahal itu sebenarnya ngga terlalu penting!
Kenyataannya, Anda bisa mengambil satu nama dan melanjutkan. Anda bisa kembali lagi nanti dan merevisinya saat Anda sudah mendapatkan lebih banyak wawasan.
Nah, alih-alih terobsesi dengan detail yang ngga penting, individu yang produktif berfokus pada detail yang mempengaruhi hasil.
Dengan kata lain, mereka tahu kalau mereka ngga harus melakukan semuanya dengan benar dalam satu waktu -- mereka cuma perlu melakukan hal yang benar, dengan benar. Itu saja.
Membiarkan orang lain menentukan arah vs menentukan arah sendiri
Ketika orang banyak mencoba meyakinkan Anda kalau jalan tertentu adalah jalan yang terbaik untuk Anda, Anda punya dua pilihan: mengikuti jalan tersebut atau memikirkan apa yang Anda inginkan untuk diri Anda sendiri.
Kalau Anda termasuk golongan pertama, Anda termasuk orang yang sibuk, sedangkan Anda akan menjadi produktif kalau memilih opsi kedua.