Mohon tunggu...
WARDY KEDY
WARDY KEDY Mohon Tunggu... Relawan - Alumnus Magister Psikologi UGM
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

SAYA adalah apa yang saya TULIS

Selanjutnya

Tutup

Filsafat Pilihan

Refleksi Rosario (#8)

8 Mei 2020   22:30 Diperbarui: 9 Mei 2020   00:04 757
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Yesus Dimahkotai Duri - Sumber: Gempar 

Jumat, 08 Mei 2020

Peristiwa Sedih 3: Yesus Dimahkotai Duri (Markus, 15:17-18)

Yesus adalah Sang Raja. Tetapi Kerajaan-Nya bukan dari dunia ini. Itu clear. Tidak ada bantahan. Jawaban itu diberikan Yesus ketika dia dihadapkan pada Pilatus. Di sana, Ia diberi pertanyaan tentang kekuasaan-Nya. 

Sebenarnya, Pilatus ingin mengetahui apa yang terjadi. Akan tetapi, justru jawaban Yesus membuatnya semakin tidak mengerti. Atas dasar itu, Yesus kemudian dirajam. Ia didera dan disiksi. 

Salah satu peristiwa yang patut kita renungkan adalah bahwa Yesus dimahkotai duri oleh para algojo yang mencambuk-Nya. Memang, bagi mereka para algojo, tindakan itu sangat buruk. 

Mereka memberi Yesus mahkota dari duri lalu menyembah-Nya karena mereka mendengar bahwa Yesus adalah Raja. Padahal mereka tidak mengerti apa-apa dan tidak tahu tntang situasi yang sebenarnya terjadi.

Sungguhpun demikian, mereka tetap memperlakukan Yesus sangat keji. Mahkota duri yang diberi dan diletakan di kepala Yesus, kemudian tidak saja menjadi siksa paling ngeri, melainkan menjadi symbol kemegahan yang diperoleh dari darah bagi semua orang Kristiani. 

Saya kira mahkota duri adalah benar-benar lambang bahwa Yesus merupakan raja. Tetapi kerajaan itu tidak mudah bagi kita, sebab harus dilalui dengan keringat dan darah yang bercucuran. 

Bahkan luka di kepala-Nya sudah menjadi penyembuh bagi kekeringan dan luka hati kita akibat dosa yang kita perbuat. Walau Yesus dihormati oleh algojo yang keji, tapi Yesus tidak pernah memusuhi mereka. Justru Yesus selalu mendoakan mereka. 

Keringat bercampur darah yang mengucur keluar dari kepala Yesus adlah lambang penebusan dosa yang sering kali muncul dari pikiran dan kehendak kita yang jahat.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun