Mohon tunggu...
Diaz Azaka
Diaz Azaka Mohon Tunggu... Pelajar

artikel sosiologi

Selanjutnya

Tutup

Analisis

Soto: Kuliner Tradisional dengan Sentuhan Modern yang Memikat Selera

25 Februari 2025   23:42 Diperbarui: 26 Februari 2025   00:00 72
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Soto adalah salah satu makanan khas Indonesia yang sudah dikenal luas di berbagai daerah. Sebagai hidangan berkuah yang kaya rempah, soto memiliki cita rasa yang khas dan memikat. Setiap daerah di Indonesia memiliki variasi soto tersendiri, seperti soto ayam, soto betawi, atau soto lamongan, yang semuanya disajikan dengan bumbu-bumbu tradisional yang melimpah. Meskipun demikian, perkembangan zaman membuat soto kini tidak hanya terikat pada resep dan cara penyajian tradisional, tetapi juga mulai mendapat sentuhan modern.

Salah satu sentuhan modern yang terlihat pada soto adalah perubahan bahan-bahan yang digunakan. Bahan baku premium, seperti daging wagyu atau seafood segar, kini sering dipadukan dalam soto untuk memberikan pengalaman rasa yang lebih mewah dan berbeda. Soto wagyu misalnya, menggabungkan kelembutan daging wagyu dengan kuah kaldu yang kaya, menciptakan kombinasi yang sempurna bagi para pecinta kuliner yang menginginkan sesuatu yang lebih istimewa. Soto seafood, yang menggunakan ikan segar atau udang, memberikan rasa yang lebih ringan namun tetap kaya akan rasa.

Selain itu, soto juga mengalami transformasi dalam cara penyajiannya. Dulu, soto disajikan dalam mangkuk kecil dengan nasi putih sebagai pelengkap, tetapi kini soto dapat ditemukan dalam berbagai varian penyajian yang lebih kreatif. Ada soto yang disajikan dalam bentuk soto ramen, yang menggabungkan cita rasa soto dengan mie ramen Jepang, menciptakan sensasi berbeda pada setiap suapan. Beberapa restoran juga mulai menambahkan topping kekinian, seperti keju mozzarella atau telur setengah matang, yang menambah kekayaan rasa dan menarik minat para pengunjung muda.

Inovasi lainnya yang membuat soto tetap relevan adalah variasi pelengkapnya. Soto kini bisa disajikan dengan ketupat, bihun, atau bahkan roti, menggantikan nasi yang biasa digunakan. Selain itu, ada juga soto dingin yang menyegarkan dengan tambahan bahan seperti ayam suwir, timun, dan kerupuk, cocok untuk dinikmati di cuaca panas. Dengan beragam pilihan ini, soto tidak hanya sekadar makanan tradisional, tetapi telah berkembang menjadi hidangan yang fleksibel, bisa dinikmati dalam berbagai situasi dan selera.

Soto juga mulai dikenal di luar negeri, dengan beberapa restoran yang menghadirkan versi fusion atau modifikasi soto yang menggabungkan bahan-bahan dan teknik masak dari berbagai budaya. Hal ini menunjukkan bahwa soto, meski berasal dari tradisi Indonesia, mampu bersaing di tingkat internasional dan tetap mempertahankan keunikan serta daya tariknya.

Dengan segala inovasi yang ada, soto tetap menjadi salah satu kuliner yang memikat selera banyak orang, baik itu dalam bentuk tradisional maupun modern. Sentuhan modern pada soto semakin memperkaya pengalaman kuliner dan membuktikan bahwa kuliner Indonesia bisa terus berkembang tanpa kehilangan akar budayanya.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun