Mohon tunggu...
Diaz Anjar Pratiwi
Diaz Anjar Pratiwi Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Seorang mahasiswa yang ingin belajar

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Peran Orangtua dalam Perkembangan Emosional Anak

21 Juni 2023   11:08 Diperbarui: 21 Juni 2023   11:19 592
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Keluarga merupakan sekumpulan orang yang dihubungkan oleh suatu ikatan pokok penting yang ada di kehidupan manusia, karena adanya hubungan yang menyatukan tali kekeluargaan tersebut. Ikatan tersebut dapat melalui perkawinan, darah, adopsi serta tempat tinggal dalam satu rumah. Keluarga memiliki peran penting sebagai pendidik utama bagi anak. Dalam keluarga perlu adanya interaksi positif, komunikasi terbuka dan hubungan yang saling mendukung. Keluarga akan membantu pertumbuh kembang menjadi seseorang yang bertanggung jawab pada dirinya. Hal tersebut adalah tugas atau peran orang tua dalam memberikan pengaruh pola asuh pada anaknya. Orang tua memegang kunci utama dalam melaksanakan tugas mengasuh anak. Pada dasarnya pola asuh adalah sikap dan kebiasaan orang tua yang dilakukan saat mengasuh, merawat, dan membesarkan anak dalam kehidupan sehari-hari. Setiap pola asuh yang diterapkan orang tua memiliki pengaruh bagi sang anak. Pola asuh yang diterapkan akan menjadi pengalaman dan tolak ukur pada anak hingga dewasa dalam perkembangan sehari-hari. Seperti perkembangan emosi anak yang terbentuk dari pola asuh yang diberikan orang tua.  Sehingga orang tua harus selektif dalam pengasuhan yang dapat memberikan pengaruh positif bagi anak. Pada usia anak-anak perkembangan emosi akan terjadi secara cepat, sehingga perlu pengasuhan yang tepat agar perkembangannya secara optimal dan sesuai. Dalam pengasuhan mengajarkan anak untuk dapat mengelola dan menenangkan diri sendiri adalah langkah terbaik yang dilakukan sejak dini pada semasa pertumbuhan emosi.

Keluarga memiliki peranan yang sangat signifikan dalam pembentukan dan perkembangan emosional. Banyak faktor di dalam lingkungan keluarga yang mempengaruhi perkembangan sosial dan emosional anak. Cara orang tua mendidik dan mengasuh anak juga mencerminkan sikap mereka terhadap anak. Selain itu, orang tua juga berperan dalam memilih pendidikan untuk anak mereka dan memperoleh informasi mengenai perkembangan pendidikan anak. Gaya pengasuhan orang tua memiliki dampak penting terhadap perkembangan emosi anak. Perkembangan emosi merupakan faktor yang dominan dalam menentukan keberhasilan di masa depan. Dengan mengajarkan anak keterampilan emosi, mereka akan lebih mampu menghadapi berbagai masalah. Setiap orang tua menerapkan pola asuh yang berbeda-beda. Menurut Menurut Hurlock, macam-macam pola asuh dibagi menjadi tiga, diantaranya Pola asuh Authoritarian (otoriter), Pola asuh Authoritative (Demokratis), dan Pola asuh Permisif.

Pola asuh Authoritarian (otoriter), dimana orang tua yang memaksa kehendak pada anak, mengontrol perilaku anak secara ketat, menggunakan hukuman fisik ketika anak tidak memenuhi harapan orang tua, keinginan anak sering kali dikendalikan oleh orang tua. Pola asuh Authoritative (Demokratis), orang tua akan sangat memperhatikan dalam kebutuhan anak dan keinginan anak. Namun juga melakukan pengawasan terhadap kegiatan anak. Dan Pola asuh Permisif, orang tua memberikan kebebasan sepenuhnya kepada anak. Orang tua tidak terlalu memberi pengawasan, sehingga terkesan kurang perhatian.

Terdapat beberapa cara yang dapat dilakukan dalam menjalankan peran pengasuhan yang baik, diantaranya memberikan kasih sayang dan dukungan emosional yang konsisten sangat penting dalam membentuk keadaan emosional anak. Saat anak merasa diberikan kasih sayang sepenuhnya dari orang tua, akan akan merasa aman secara emosional. Komunikasi yang terbuka dan saling memahami perasaan anak akan membantu mereka mengontrol emosinya. Saat anak sudah dapat bicara, orang tua dapat mengenali perasaan, mendengar dan memahami. Kestabilan dalam lingkungan keluarga berperan dalam membantu anak membangun perasaan aman dan stabilitas emosional. Saat konsistensi dalam penerapan aturan, harapan, dan rutinitas di dalam keluarga, anak akan merasa lebih terjaga dan mampu mengelola emosi mereka dengan lebih baik.

Daftar pustaka pembuatan artikel: 

DHIU, K. D., & FONO, Y. M. (2022). Pola Asuh Orang Tua Terhadap Perkembangan Sosial Emosional Anak Usia Dini. EDUKIDS: Jurnal Inovasi Pendidikan Anak Usia Dini, 2(1), 56-61.

Fitriani, L. (2015). Peran pola asuh orang tua dalam mengembangkan kecerdasan emosi anak. Lentera, 17(1).

RANTIANA, R. (2021). RELEVANSI POLA PENGASUHAN ORANG TUA TERHADAP PEMBENTUKAN KEPRIBADIAN ANAK (Doctoral dissertation, IAIN BENGKULU).

Salnita, S. (2018). Pengembangan Pengembangan Karakter Anak Usia Dini melalui Pembelajaran Model Parenting (Doctoral dissertation, UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR).

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun