Mohon tunggu...
DIAN NASTITI
DIAN NASTITI Mohon Tunggu... -

Memaafkan melupakan mengiklaskan

Selanjutnya

Tutup

Politik

Pemilu Bisa Saja Bersih, Calonnya?

7 April 2014   03:39 Diperbarui: 23 Juni 2015   23:59 21
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Pelaksanaan Pemilu 2014 sebentar lagi. Nyanyian kampanyepun sudah disuarakan di berbagai tempat dan media. Hampir semua pihak membicarakan tentang Pemilu 2014 ini. Seluruh Partaipun sudah menyiapkan para Caleg, Capres, dan Cawapresnya. Seluruh tenaga dan materi dikerahkan seluruh partai demi terpilihnya calon-calon mereka.

Namun perlu dipertanyakan tentang pertanggung jawaban tentang janji – janji dalam kampanye mereka. Apakah janji mereka dapat dipenuhi atau hanya bualan yang dijual murah kepada masyarakat? Inilah budaya baru yang sudah lama kita alami. Kita sering tertipu tentang janji-janji mereka yang mereka ucapkan dengan penuh semangat dan kepercayaan diri tinggi.

Adapula kasus yang sangat aneh yang saya jumpai baru-baru ini di sebuah iklan kampanye satu partai di televisi. Partai tersebut mempunyai title Islam sangat kuat. Bahkan mereka menyerukan partai mereka ber-syari’at-kan Islam berulang kali. Tetapi ketika membuat iklan kampanye di televisi. Partai tersebut malah menjelek-jelekkan partai-partai lain dengan menyindir menggunakan warna partai-partai lain. Apakah itu sebuah akhlak yang perlu dicontoh oleh kita dalam sebuah persaingan? Yang mengherankan kelakuan tersebut dilakukan oleh partai yang ber-title Islam. Darimana perkataan mereka bisa dipegang?

Ini adalah salah satu contoh wajah politik Indonesia sekarang. Mayoritas dari mereka adalah pengobral janji sehingga yang jujur sebagai minoritas di lingkup politik pun terpaksa kalah dan mengalah. Masih banyak juga contoh-contoh lain dari partai lain yang sering kita jumpai. Namun, untuk masalah Pemilu sebaiknya kita jangan memilih golput. Gunakan hak pilih kita sebagaimana mestinya. Gunakan hati nurani kita dalam memilih dalam Pemilu 2014 ini. Karena keputusan dari pemilihan kita lah yang membentuk bagaimana bangsa ini kedepannya.


Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun